apa bahasa resmi kamboja
Kerajaan Kamboja ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា |
|
---|---|
Liwa
Lambang |
|
Semboyan: |
|
Lagu kebangsaan: |
|
Lokasi di ASEAN |
|
![]() |
|
Ibu kota
(dan kota terbesar) |
Phnom Penh 11°33′N 104°55′E / 11.550°Horizon 104.917°E / 11.550; 104.917 |
Bahasa resmi | Khmer |
Huruf lazim |
|
Bahasa lainnya | Aksara Khmer |
Kelompok etnik
(2013) |
|
Agama
(2010[1]) |
|
Demonim | Cambodian Khmer |
Pemerintahan | Kesatuan dominan partai elektif parlementer monarki konstitusional |
• Raja |
Norodom Sihamoni |
• Mangkubumi Nayaka |
Hun Sen |
Legislatif | សភាតំណាងរាស្ត្រ ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា Parlemen |
– Majelis Tinggi |
ព្រឹទ្ធសភា Protsaphea |
– Majelis Rendah |
រដ្ឋសភា Rotsaphea |
Pembentukan | |
• Kekaisaran Funan |
50/68 AD–550 AD |
• Kerajaan Chenla |
550–802 |
• Imperium Khmer |
802–1431 |
• Tahun Perdua |
1431–1863 |
•Kemerdekaan terbit Prancis |
9 November 1953 |
• Bergabung dengan PBB |
14 Desember 1955 |
• Kamboja Demokratis |
17 April 1975 |
• Republik Rakyat Kamboja |
10 Januari 1979 |
• Negara Kamboja |
1 Mei 1989 |
•Perjanjian Akur Paris |
23 Oktober 1991 |
• Pemerintahan Perlintasan Perguruan tinggi Bangsa-Bangsa di Kamboja |
28 Februari 1992 |
•Pemulihan monarki |
24 September 1993 |
• Mualamat ASEAN |
30 April 1999 |
Luas | |
– Total |
181.035 km2 (88) |
– Perairan (%) |
2,5 |
Populasi | |
– Ancangan 2022 |
16.713.015[2] (72) |
– Sensus penduduk 2008 |
13.395.682[3] |
– Kerapatan |
81,8/km2 (118) |
PDB(KKB) | 2022 |
– Total |
$87,856 miliar[4] |
– Tiap-tiap kapita |
$5.493[4] |
PDB(nominal) | 2022 |
– Total |
$28,020 miliar[4] |
– Masing-masing kapita |
$1.752[4] |
Gini(2013) | 36,0[5] sedang |
IPM(2021) |
![]() sedang · 146 |
Euro | Riel (៛) ( KHR )Dolar Amerika Kongsi ($) ( USD ) |
Zona hari | KRAT/ ICT (UTC+07:00) |
Format sungkap | dd/mm/yyyy |
Lajur kemudi | kanan |
Kode telepon | +855 |
Kode ISO 3166 | KH |
Ranah Internet | .kh |
Kekaisaran Kamboja
(bahasa Khmer:
ព្រះរាជាណាចក្រកម្ពុជា, bahasa Prancis:
Royaume du Cambodge
) yaitu sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer nan pernah mengendalikan seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14.
Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Telaga Tonle Sap melintasi negara ini.
Sejarah
[sunting
|
sunting perigi]
Perkembangan kultur Kamboja terjadi pada abad 1 Serani. Sepanjang abad ke-3,4 dan 5 Serani, negara Funan dan Chenla berbaur untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai pergaulan dekat dengan Cina dan India. Yuridiksi dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berwajib pada abad ke-9 sampai abad ke-13.
Kerajaan Khmer masih berkeras hati hingga abad ke-15. Ibu kota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah nan dibangun puas waktu keberhasilan Khmer. Angkor Wat, nan dibangun pun pron bila itu, menjadi fon bagi kekuasaan Khmer.
Pada perian 1432, Khmer dikuasai maka dari itu Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer menularkan ibu kota dari Angkor ke Lovek, di mana Kekaisaran mendapat keuntungan raksasa karena Lovek merupakan dermaga dermaga. Pertahanan Khmer di Lovek alhasil bisa dikuasai makanya Thai dan Vietnam, dan juga berakibat sreg hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi lega tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai maka itu Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.
Lega masa 1863, Ratu Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Prancis. Lega tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Prancis yang isinya memberikan peruntungan dominasi daerah Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Karenanya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Prancis dan Thai.
Kamboja dijadikan daerah Koloni oleh Prancis dari tahun 1863 sebatas dengan 1953, laksana daerah pecah Koloni Indochina. Sesudah penjajahan Jepang plong 1940-an, akibatnya Kamboja meraih kemerdekaannya berasal Prancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Aji Norodom Sihanouk.
Bilamana Perang Vietnam waktu 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih lakukan adil. Situasi ini tidak dibiarkan makanya petinggi militer, yaitu Jendral Lon Hampa dan Kanjeng sultan Sirik Matak nan yakni koneksi pro-AS untuk menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Bermula Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan cak bagi beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, nan bertujuan cak bagi menguasai sekali lagi tahtanya yang direbut oleh Lon Nihil. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.
Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini plong tahun 1975, dan meniadakan format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke kawasan pedesaan bakal dipekerjakan di persawahan kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanaman yang sebagaimana yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak terserah obat proporsional sekali di Kamboja.
Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida ki akbar-besaran nan terjadi di Kamboja. Akhirnya, puas tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bersanggit ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Kosong.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat sambung tangan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang sehabis sebuah kudeta yang gagal terjadi plong tahun 1997
Geografi
[sunting
|
sunting sumber]
Kamboja mempunyai kawasan seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Gadamala di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya legok
lacustrine
yang terbentuk akibat air sebak di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja yaitu Gunung Phnom Aoral nan berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Strategi
[sunting
|
sunting mata air]
Politik nasional di Kamboja berlanjut dalam kerangka konstitusi negara tahun 1993. Pemerintahan yaitu monarki konstitusional nan beroperasi sebagai kerakyatan agen parlementer. Perdana Nayaka Kamboja, jabatan nan dipegang Hun Sen sejak 1985, adalah bos pemerintahan, sementara itu Emir Kamboja (saat ini Norodom Sihamoni) yaitu presiden. Perdana nayaka diangkat maka dari itu yang dipertuan, atas saran dan persetujuan Majelis Kebangsaan. Perdana menteri dan menteri yang ditunjuk menjalankan kekuasaan eksekutif.[7]
Pemerintah Kamboja digambarkan oleh direktur Human Rights Watch Asia Tenggara, David Roberts, sebagai “koalisi yang nisbi tiranis melalui demokrasi yang dangkal”.[8]
Patih Menteri Hun Sen mutakadim bersumpah lakukan memerintah sampai ia berumur 74 tahun.[9]
[10]
Anda adalah alumnus anggota Khmer Merah yang seberang. Pemerintahannya buruk perut dituduh melupakan hak asasi manusia dan mengimpitkan perbedaan pendapat politik. Hasil pemilu 2013 dibantah oleh oposisi Hun Sen, nan menyebabkan unjuk rasa di ibu kota. Demonstran terluka dan tewas di Phnom Penh di mana dilaporkan 20.000 demonstran berkumpul, dengan beberapa bentrok dengan penjaga keamanan bentrok huru hara.[11]
Dari latar birit pertanaman yang sederhana, Hun Sen plonco berusia 33 masa detik ia mengaplus kekuasaan puas tahun 1985, dan oleh beberapa orang dianggap sebagai diktator yang mutakadim lama berkuasa.[12]
Sejak penghancuran perbedaan pendapat kebijakan dan otonomi pers pada 2017, Kamboja digambarkan sebagai negara satu partai
de facto.[13]
[14]
[15]
Hubungan luar negeri
[sunting
|
sunting perigi]
Nikah asing negeri Kamboja ditangani oleh Kementerian Luar Negeri di bawah Prak Sokhon. Kamboja adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, Bank Marcapada, dan Dana Moneter Alam semesta. Ini ialah anggota Bank Pembangunan Asia (ADB), ASEAN, dan bergabung dengan WTO pada waktu 2004. Pada tahun 2005 Kamboja menghadiri KTT Asia Timur perdana di Malaysia.
Kamboja telah menangkap afiliasi diplomatik dengan banyak negara; pemerintah melaporkan dua puluh kedutaan osean di negara tersebut[16]
terjadwal banyak negara tetangganya di Asia dan para anak ningrat penting selama negosiasi perdamaian Paris, seperti AS, Australia, Kanada, Tiongkok, Uni Eropa (UE), Jepang, dan Rusia.[17]
Umpama hasil dari hubungan internasionalnya, berbagai organisasi amal telah membantu kebutuhan infrastruktur sosial, ekonomi, dan sipil.
Tentatif kekerasan tahun 1970-an dan 1980-an telah berlalu, bilang sengketa perbatasan antara Kamboja dan tetangganya konsisten ada. Konflik atas beberapa pulau lepas pantai dan perbatasan dengan Vietnam menyebabkan ketegangan antara kedua negara. Konflik batas wilayah dengan Thailand karena kurangnya sumber daya untuk militer perbatasan Kamboja telah membentuk situasi tidak menentu sejak 1962.[18]
[19]
Kamboja dan Tiongkok telah memupuk persaudaraan di masa 2010-an. Sebuah perusahaan Tiongkok dengan dukungan Tentara Pembebasan Rakyat membangun pelabuhan laut dalam sejauh 90 km (56 mil) garis pantai Kamboja di Teluk Thailand di provinsi Koh Kong; pelabuhannya cukup internal bikin digunakan oleh kapal pesiar, kapal curah atau kapal perang. Dukungan diplomatik Kamboja lampau berharga bagi upaya Beijing bakal mengklaim kewedanan nan disengketakan di Laut Tiongkok Selatan. Karena Kamboja yaitu anggota ASEAN, dan karena di pangkal aturan ASEAN “keberatan satu anggota dapat menggagalkan inisiatif kelompok apa kembali”, Kamboja secara diplomatik berguna bikin Tiongkok sebagai penyeimbang negara-negara Asia Tenggara yang punya gayutan lebih dekat dengan Amerika Perkongsian.[20]
Militer
[sunting
|
sunting sumber]
Tentara Armada Darat Kerajaan Kamboja berbanjar
Tentara Darat, Angkatan Laut, Pasukan Udara dan Buar Gendarmerie Kerajaan Kamboja secara kolektif membentuk Angkatan Bersenjata Imperium Kamboja, di asal komando Kementerian Pertahanan Nasional, dipimpin maka itu Mangkubumi Menteri Kamboja. Emir Norodom Sihamoni adalah Panglima Terala Angkatan Bersenjata Imperium Kamboja (RCAF), dan Perdana Menteri negara itu, Hun Sen, secara efektif memegang posisi panglima tertinggi.
Pengenalan struktur komando yang telah direvisi pada tadinya tahun 2000 adalah rahasia sediakala lakukan reorganisasi militer Kamboja. Ini melihat kementerian pertahanan membentuk tiga departemen publik anak buah yang bertanggung jawab atas logistik dan keuangan, material dan layanan teknis, dan layanan pertahanan di bawah Kwartir Besar Komando Tinggi (HCHQ).
Menteri Benteng Kebangsaan adalah Jenderal Tea Banh. Banh memegang umpama menteri pertahanan sejak 1979. Sekretaris Negara kerjakan Pertahanan adalah Chay Saing Yun dan Por Bun Sreu.
Pada hari 2010, Angkatan Bersenjata Kekaisaran Kamboja terdiri dari sekitar 102.000 personel aktif (200.000 tandon). Total pengeluaran militer Kamboja mencapai 3% dari PDB nasional. Royal Gendarmerie Kamboja berjumlah lebih dari 7.000 personel. Tugas sipilnya termasuk memberikan keamanan dan kedamaian publik, cak bagi menyelidiki dan mencegah kejahatan terorganisir, terorisme, dan kelompok kekerasan lainnya; bakal melindungi milik negara dan pribadi; untuk mendukung warga sipil dan pasukan sementara lainnya privat peristiwa darurat, bencana umbul-umbul, kerusuhan sipil, dan konflik bersenjata.
Hun Sen telah mengumpulkan kekuatan nan lampau tersentralisasi di Kamboja, terdaftar penjaga praetorian yang ‘gelagatnya menyaingi kemampuan unit militer reguler negara itu’, dan diduga digunakan maka dari itu Hun Sen untuk menumpas oposisi politik’.[21]
Kamboja menandatangani perjanjian PBB tentang Pantangan Senjata Nuklir.[22]
Pengalokasian administratif
[sunting
|
sunting sumber]
Kamboja dibagi menjadi 20 daerah (khett) and 4 ii kabupaten praja (krong). Distrik Kamboja kemudian dibagi menjadi negeri(srok), komunion (khum), distrik raksasa (khett), and gugusan pulau(koh).
- Daerah tingkat Praja (Krong):
- Phnom Penh
- Sihanoukville (Kampong Wiru)
- Pailin
- Kep
- Kewedanan (Khett):
- Banteay Meanchey, Battambang, Kampong Cham, Kampong Cnang, Kampong Speu, Kampong Thom, Kampot, Kandal, Koh Kong, Kratié, Mondulkiri, Oddar Meancheay, Pursat, Preah Vihear, Prey Veng, Ratanakiri, Siem Reap, Stung Treng, Svay Rieng and Takéo
- Gugusan pulau (Koh):
- Koh Sess
- Koh Abstrak
- Koh Rong
- Koh Thass
- Koh Treas
- Koh Traolach
- Koh Tral
- Koh Catut
Ekonomi
[sunting
|
sunting sumber]
Perekonomian Kamboja senggang merosot pada masa Republik Demokratik berkuasa. Tapi, pada tahun 1990-an, Kamboja menunjukkan kesuksesan ekonomi yang membanggakan. Pendapatan per kapita Kamboja meningkat drastis, namun peningkatan ini tergolong rendah bila dibandingkan dengan negara – negara lain di provinsi ASEAN. PDB bertumbuh 5.0% pada tahun 2000 dan 6.3 % pada tahun 2001. Agrikultur masih menjadi andalan utama nasib ekonomi masyarakat terutama untuk publik desa, selain itu bidang pariwisata dan tekstil pun menjadi bidang andalan dalam perekonomian di Kamboja.
Perlambatan ekonomi pernah terjadi pada waktu Krisis Finansial Asia 1997. Kapitalisasi asing dan perpelancongan drop dengan terlampau drastis, kekacauan ekonomi mendorong terjadinya kekerasan dan kerusuhan di Kamboja.
Demografi
[sunting
|
sunting sumber]
Pertalian Agama di Kamboja menurut World Factbook 2013
Lainnya (0.6%)
Mayoritas penduduk Kamboja adalah pemuja Buddha, kemudian disusul maka dari itu agama minoritas lain sama dengan Islam, Agama Tradisional (agama rakyat), masehi, dan lainnya
Budaya
[sunting
|
sunting sumber]
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi makanya agama Buddha Theravada. Di antaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga n kepunyaan pergelaran budaya yang lain, sebagaimana, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu kebangsaan nan diadakan setiap November. Rakyat Kamboja lagi menyukai sepak bola.
Tatap pula
[sunting
|
sunting sumber]
- Jawatan dan agen pemerintah Kamboja
- Komunikasi di Kamboja
- Wisata di Kamboja
- Militer di Kamboja
- Transportasi di Kamboja
- Hubungan asing negeri Kamboja
- Angkor Wat
- ASEAN
- Daftar ii kabupaten di Kamboja
Pustaka
[sunting
|
sunting sendang]
-
^
“Table: Religious Composition by Country”
(PDF). Pew Research Center.
-
^
“Explore all countries–Cambodia”.
World Fact Book
. Diakses sungkap
24 Oktober
2022.
-
^
Cambodian National Institute of Statistics, accessed 6 June 2012. -
^
a
b
c
d
“World Economic Outlook database: April 2022 – Cambodia”.
World Economic Outlook. International Monetary Fund. 1 April 2022. Diakses tanggal
2 October
2022.
-
^
“Income Gini coefficient”.
hdr.undp.org. World Bank. Diarsipkan dari versi sejati tanggal 10 June 2010. Diakses tanggal
29 January
2020.
-
^
“Human Development Report 2021/2022”
(PDF)
(intern bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diakses tanggal
8 September
2022.
-
^
“Cambodia Government”.
CountryReport. Diarsipkan dari versi sejati tanggal 2022-06-27. Diakses tanggal
2023-02-10
.
-
^
David Roberts (29 April 2016).
Political Transition in Cambodia 1991–99: Power, Elitism and Democracy. Taylor & Francis. ISBN 978-1-136-85054-7. Diarsipkan berpokok versi polos tanggal 2023-02-10. Diakses sungkap
2023-02-10
.
(section XI, “Recreating Elite Stability, July 1997 to July 1998”) -
^
NEOU, VANNARIN (7 May 2013). “Hun Sen Reveals Plan to Win 3 More Elections, Retire at Age 74”.
The Cambodia Daily. Diarsipkan berpangkal varian putih tanggal 22 February 2014. Diakses copot
16 February
2014.
-
^
Thul, Prak Chan (6 September 2013). “As protest looms, Cambodia’s strongman Hun Sen faces restive, tech-savvy youth”.
Reuters UK. Diarsipkan bermula versi asli tanggal 2020-08-09. Diakses tanggal
14 February
2014.
-
^
Cambodia protest clashes leave one dead, several wounded. Channel Asia. 16 September 2013 -
^
“Analysis: Punished at the polls, Cambodia’s long-serving PM is smiling again”.
Reuters. 18 September 2013. Diarsipkan dari versi tahir tanggal 18 October 2015. Diakses tanggal
28 October
2014.
-
^
“Cambodian Parliament launches era of one-party rule”.
The Straits Times. 5 September 2018. Diarsipkan dari versi tulen tanggal 2019-07-15. Diakses rontok
15 July
2019.
-
^
Boyle, David (30 July 2018). “Cambodia Set to Become One Party State”.
Voice of America. VOA Cambodia. Diarsipkan berbunga varian jati terlepas 2019-07-15. Diakses tanggal
15 July
2019.
-
^
Ellis-Petersen, Hannah (28 June 2018). “Cambodian PM now ‘fully fledged military dictator’, says report”.
The Guardian. Diarsipkan dari versi lugu tanggal 2019-07-15. Diakses tanggal
15 July
2019.
-
^
Royal Government of Cambodia.“Foreign Embassies”. Diarsipkan semenjak versi asli tanggal 12 February 2007.
-
^
Dalpino, Catharin E.; Timberman, David G. (26 March 1998). “Cambodia’s Political Future: Issues for U.S. Policy”.
Asia Society. Diarsipkan semenjak versi tulus tanggal 28 October 2005.
-
^
“Preah Vihear temple: Disputed land Cambodian, court rules”.
BBC News. 11 November 2013. Diarsipkan berpokok versi tulus terlepas 2013-11-11. Diakses terlepas
11 November
2013.
-
^
“Judgment: Request for Interpretation of the Judgment of 15 June 1962 in the Case Concerning the Temple of Preah Vihear (Cambodia v. Thailand)”
(PDF). Recorded by L.Tanggahma. The Hague, Netherlands: International Court of Justice. 11 November 2013. Diarsipkan dari versi safi
(PDF)
tanggal 11 November 2013.
-
^
James Kynge, Leila Haddou and Michael Peel (8 September 2016). “Investigation: How China bought its way into Cambodia”.
Financial Times. Diarsipkan berpokok versi asli tanggal 2017-08-11. Diakses tanggal
24 September
2022.
-
^
Fuller, Thomas (6 January 2014) Cambodia Steps Up Crackdown on Dissent With Ban on Assembly Diarsipkan 2020-02-17 di Wayback Machine.. New York Times -
^
“Chapter XXVI: Disarmament – No. 9 Treaty on the Prohibition of Nuclear Weapons”. United Nations Treaty Collection. 7 July 2017. Diarsipkan dari versi kalis terlepas 2019-08-06. Diakses tanggal
2023-02-10
.
Pranala luar
[sunting
|
sunting perigi]
Wikivoyage memiliki panduan wisata
Cambodia
.
- http://www.embassy.org/cambodia
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kamboja