Bahan Ajar Pendidikan Agama Kristen Untuk Siswa Sd
1
Tersedia secara online EISSN: X DOAJ-SHERPA/RoMEO-Google Scholar-IPI Bahan Ajar Pendidikan Agama Masehi bakal Pesuluh Kelas 1 3 SD Yatmini 1, Anselmus J. E. Toenlioe 1, Sulthoni 1 1 Teknologi Pembelajaran-Pascasarjana Perguruan tinggi Negeri Malang Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan Volume: 3 Nomor: 6 Bulan Juni Musim 2018 Pelataran: INFO ARTIKEL Riwayat Artikel: Diterima: Disetujui: Perkenalan awal kunci: teaching materials; christian education; elementary students; bahan jaga; pendidikan agama kristen; pelajar SD Alamat Perantaraan: Yatmini Teknologi Pembelajaran Pascasarjana Sekolah tinggi Kewedanan Malang Jalan Semarang 5 Malang ABSTRAK Abstract: Teaching materials are the most integral in the learning process. BSE Christian Religion Education (Pendidikan Agama Kristen – Kemasan) is a teaching material that can be used to achieve the pataka of competence set by the government. However, it does titinada work effectively because of the reality in the Pak learning process in state schools or non-christian based schools, students are titinada getting the proper learning. In the implementation of the learning is often Pak done by way of multigrade learning, where students from first grade to sixth grade into one class at a time. This right is caused by a small number of Christian students. Therefore it is necessary to develop a Christian Religious Education teaching materials that can be used together but can meet the competency standards that the government sets for each class. Konseptual: Bahan bimbing merupakan hal nan paling koheren internal proses penataran. BSE Pendidikan Agama Kristen (PAK) merupakan bahan ajar yang bisa digunakan untuk mencapai standar kompetensi yang mutakadim ditetapkan pemerintah. Akan tetapi, peristiwa itu bukan berjalan dengan efektif karena realitanya n domestik proses penerimaan PAK di sekolahsekolah negeri atau yang enggak berbasis Agama Serani, siswa tidak mendapatkan pendedahan begitu juga mestinya. Intern pelaksanaan pembelajarannya berkali-kali PAK dilakukan dengan pendirian penelaahan kelas rangkap, dimana pesuluh berpunca mulai kelas satu hingga kelas enam dijadikan suatu kelas dalam waktu yang bersamaan. Kejadian ini disebabkan makanya jumlah peserta yang beragama Masehi hanya sedikit. Oleh karena itu, teradat dikembangkan satu sasaran jaga Pendidikan Agama Masehi yang dapat digunakan secara berbarengan, tetapi bisa menetapi standar kompetensi nan pemerintah tetapkan bagi tiap-tiap papan bawah. Bahan ajar ialah hal yang paling terkonsolidasi internal proses pembelajaran. Mangsa ajar diperlukan di dalam proses penerimaan kerjakan mendukung pembelajar dalam menyelesaikan materi pembelajaran. Mangsa ajar ialah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai makanya siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata les dalam eceran pendidikan tertentu (Sanjaya, 2007). N domestik suatu korban didik, tentunya terdapat materi pembelajaran serta wahana penerimaan. Bahan ajar yang menarik bikin diri pembelajar akan rani meningkatkan gairah belajar dalam diri pembelajar. Oleh karena itu, intern mengembangkan suatu bahan ajar perlu diperhatikan pula tingkat kemenarikan berbunga mangsa ajar tersebut. Namun, kemenarikan tersebut tidak boleh menghalangi ataupun menghilangkan aset dari materi pembelajaran yang dibutuhkan oleh pebelajar. Bahan ajar yaitu bahan yang digunakan untuk sparing dan yang mendukung pebelajar untuk dapat mencapai tujuan instruksional nan diharapkan (Winkel, 2009). Trianto mengemukakan pentingnya peranan bahan jaga intern pendedahan (Trianto, 2011), di mana dalam suatu topik pengajian pengkajian diperlukan beberapa sumber membiasakan nan sesuai dengan kuantitas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang mencengap sejumlah kajian didalamnya. Yaumi (2017) juga mengutarakan bahwa pengembangan bahan ajar lalu berarti berbimbing dengan salah satu indikator kejayaan proses penataran, yaitu tersedianya incaran pengajian pengkajian. Dari pendapat para pakar ini boleh disimpulkan akan halnya pentingnya pengembangan sasaran ajar n domestik proses pembelajaran untuk bisa mencapai keberhasilan proses pengajian pengkajian, lain terkecuali dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pencapaian tujuan dalam penerimaan mengelepai kepada objek asuh yang dimiliki oleh seorang guru. Target pelihara yang baik harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan juga karakteristik pelajar didik. Pemerintah memfasilitasi pembelajaran pendidikan agama dengan Buku Sekolah Elektronik (BSE) berupa daya jalan hidup guru dan juga daya siswa, tak terkecuali juga cak bagi Pendidikan Agama Serani (PAK). Diketahui bersama bahwa buku siswa yang telah disediakan pemerintah tentunya n kepunyaan bobot dan materi nan berbeda tiap tataran kelasnya. 764
2
765 Buletin Pendidikan, Vol. 3, No. 6, Bln Juni, Thn 2018, Hal Implementasi pendidikan agama di Indonesia mengalami banyak permasalahan, terutama untuk agama minoritas, tidak terkecuali Pendidikan Agama Kristen (Setyawan, 2014). Jika BSE diterapkan seperti seharusnya, yaitu setiap siswa mendapatkan 3 jam dalam seminggu maka murid dapat sampai ke hasil yang lebih maksimal. Akan semata-mata, pada kenyataannya penerapan pembelajaran Buntelan di sekolah-sekolah kawasan mengalami banyak hambatan (NDJ, 2016). Keseleo satunya adalah gegares mana tahu petatar beragama Masehi dikondisikan diajar maka dari itu seorang suhu secara bersama-sederajat dari mulai papan bawah 1 sampai dengan kelas 6, n domestik waktu yang bersamaan (pengajian pengkajian papan bawah rangkap). Dengan durasi musim pembelajaran antara menit setiap pertemuan. Tentu saja keadaan ini tidak bisa takhlik siswa menyerap penataran dalam BSE Selongsong dengan maksimal. Suhu hanya memiliki dua pilihan, yaitu (1) tetap mengajar dengan menggunakan BSE PAK yang sudah tersedia dengan prinsip membagi musim pengajian pengkajian nan menit dibagi enam papan bawah nan ada, sehingga setiap papan bawah sekadar mendapat sekitar 10 menit dan (2) mengejar materi lain nan dapat diberikan secara bersama-sama. Dari kedua pilihan di atas, bukan satupun yang akan bisa menolong peserta dengan maksimal buat mencecah standar kompetensi yang ada. Takdirnya pilihan purwa yang diambil, maka bagaimana dengan perian nan hanya 10 menit pesuluh boleh mencerna pembelajaran nan seharusnya dilakukan dalam catur jam pembelajaran saban hari maupun sekitar 140 menit (Kebudayaan, 2012). Siswa kali namun sebatas senggang materi, tetapi mereka belum boleh mengingat ataupun bahkan belum dapat merenungkan materi yang suka-suka n domestik kehidupan sehari-masa. Sekiranya seleksian kedua nan diambil, maka siswa juga tidak maksimal karena mulai dari siswa papan bawah 1 sampai dengan kelas 6, mendapatkan materi nan sama sehingga sangat elusif siswa bisa mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan jenjang kelas mereka. Secara eksemplar BSE Cangkang yang sudah suka-suka, cukup menolong bagi anak-anak bisa mencapai patokan kompetensi (Bessie & Napitupulu, 2014). Akan tetapi, sehubungan dengan penyakit penerapan pembelajaran Selongsong di sekolah-sekolah provinsi ataupun sekolah umum nan tidak berbasis Agama Masehi, maka BSE PAK yang sudah lalu terserah, enggak patut menolong para siswa mencapai standar kompetensinya. Oleh karena obstruksi-kendala yang ada privat pembelajaran PAK inilah, makanya perlu dikembangkan satu bahan ajar buat PAK. Bahan jaga yang dapat digunakan maka dari itu siswa secara bersama-sekelas dalam masa bersamaan, dimana setiap kelas tetap punya bobot yang berbeda sesuai dengan standar kompetensi per inferior. METODE Internal pengkajian peluasan yang dilakukan oleh pengembang, pengembang melembarkan hipotetis Dick & Carey sebagai bawah internal menargetkan langkah-awalan nan perlu dilakukan intern mengembangkan barang bahan tuntun cetak. Model Dick & Carey dipilih karena strata yang dimilikinya bersistem dan berdasarkan pada teori desain pembelajaran (Dick, Carey, & Carey, 2009). Desain Dick & Carey memberikan langkah-langkah nan terstruktur buat mengembangkan bahan ajar nan unik dan disesuaikan dengan karakteristik pembelajar kepentingan mengendalikan permasalahan n domestik belajar. Langkah-langkah penelitian pengembangan dengan Model Dick & Carey, dapat digambarkan seperti mana berikut. Gambar 1. Langkah-Langkah Penyelidikan Pengembangan Model Dick & Carey (Sendang: Dick, Carey & Carey, 2009:1) Ada sepuluh langkah nan perlu dilakukan dalam ideal penajaman pengembangan Dick & Carey. Akan saja, dalam ekspansi ini belaka digunakan sembilan langkah saja, merupakan (1) menganalisis tujuan pembelajaran, (2) berbuat kajian penelaahan, (3) menganalisis karakteristik siswa dan konteks pengajian pengkajian, (4) mengekspresikan tujuan tunggal pembelajaran, (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi penerimaan, (7) mengembangkan dan memilih mangsa ajar, (8) merancang dan melebarkan evaluasi formatif, dan (9) melakukan revisi terhadap program pembelajaran (Candra & Masruri, 2015). Persiapan pertama adalah menentukan pamrih pembelajaran. Pada langkah ini salah satu metode nan bisa digunakan adalah dengan menentukan kebutuhan. Analisa kebutuhan dapat dilakukan dengan mengaram ketimpangan antara realita di lapangan dengan kondisi ideal nan diharapkan.
3
Yatmini, Toenlioe, Sulthoni, Korban Ajar Pendidikan 766 Persiapan kedua ialah menganalisa pembelajaran, yaitu menentukan kompetensi yang diharapkan setelah siswa memperoleh pembelajaran. Kompetensi yang diharapkan membentangi aspek psikologis, psikomotorik, dan sikap. Ancang ketiga adalah analisa karaktersitik siswa dan konteks. Analisa ini dilakukan untuk menemukan, mengidentifikasi dan merumuskan situasi dan kondisi yang akan dihadapi petatar bimbing dalam proses pengajian pengkajian. Langkah keempat adalah menyusun harapan khusus pendedahan dengan menjabarkan harapan pengajian pengkajian menjadi subsub bagian yang lebih solo serta menentukan indikator pembelajaran. Langkah kelima adalah meluaskan instrumen penilaian yaitu menentukan jenis penilaian dengan kompetensi nan diharapkan terhadap peserta ajar. Langkah keenam adalah mengembangkan ketatanegaraan penerimaan yakni menciptaan aktivitas pra pembelajaran, kerja sama selama proses penataran dan aktivitas pasca- pembelajaran. Langkah ketujuh adalah memilih bahan ajar, di mana pengembang diharuskan mengidas materi dan media yang tepat untuk menjadi alamat jaga. Anju kedelapan adalah melakukan evaluasi formatif untuk melihat sejauh mana politik pembelajarna yang dirancang sudah berakibat. Anju bungsu adalah melakukan revisi, dimana langkah ini dilakukan setelah mendapatkan hasil dari mengerjakan evaluasi formatif. HASIL Hasil dari pengembangan produk ini berupa bahan jaga cetak untuk pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Bahan ajar yang dikembangkan diharapkan dapat menjadi sasaran ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran Pendidikan Agama Kristen di SD provinsi atau sekolah umum yang tidak berbasis Agama Kristen secara istimewa untuk papan bawah 1 3 SD, dikarenakan pengembangan sasaran bimbing ini bersendikan analisa kebutuhan di SD Distrik Kauman 1 Malang. Hasil dari pengembangan target ajar Pendidikan Agama Krsiten buat siswa SD secara khusus kelas 1 3 SD ini dipaparkan bak berikut. Deskripsi Komoditas Pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar cetak yang ditujukan lakukan pendedahan Pendidikan Agama Kristen. Bahan asuh cetak yang dikembangkan terdiri dari tiga produk adalah buku siswa, LKS dan sendi panduan guru. Buku siswa dan LKS dijadikan satu jilid dengan menggunakan ukuran kertas A4 dengan tujuan boleh menjadi makin praktis untuk pesuluh didik. Matra kertas A4 dipilih karena akan menyerahkan banyak ulas untuk menampilkan gambar-susuk yang mendukung materi sehingga boleh menarik pesuluh didik dalam belajar, dan font abjad nan agak besar kendati menggampangkan peserta didik bakal membaca materi. Pusat siswa yang disusun terdiri berpokok lima pelajaran nan terbagi dalam dua tema besar, adalah tema yang purwa Aku dan Keluargaku dan tema yang kedua adalah Aku dan Insan di Sekelilingku. Untuk tema yang pertama terdiri berpunca dua pelajaran, sedangkan tema nan kedua terdiri semenjak tiga pelajaran. Tiap pelajaran privat ki akal petatar terbagi menjadi lima episode kegiatan pembelajaran. Kegiatan pertama, pendahuluan. Kegiatan kedua, cerita Injil. Kegiatan ketiga, belajar nyanyi. Kegiatan eempat, ayat mahfuz. Kegiatan kelima, doa. Dalam satu pelajaran boleh terletak satu atau dua kisahan Alkitab dilengkapi dengan gambar yang berguna menolong anak-anak untuk dapat memahami dan mengingat kisahan Alkitab dengan kian baik. Buat ayat hafalan dan lagu, dalam tiap pelajaran namun terwalak satu yang dipilih dan disesuaikan dengan tema pada kursus itu. Pelajaran pertama dengan judul Mengasihi Keluarga, mengambil cerita Alkitab nan terwalak internal Keadaan 37, adapun narasi Yusuf memaafkan tembuni-saudaranya dan Keluaran 2:1-10 akan halnya kisah Miryam dan Musa. Kedua kisah ini diambil bak materi pembelajaran karena menceritakan akan halnya keluarga yang silih mengasihi, saling menolong, dan terlebih tukar mengampuni walaupun sudah lalu melakukan situasi nan sangat lain menyenangkan. Lagu yang diajarkan internal bab ini berjudul Kucinta Keluarga Allah dan ayat hafalan yang diambil terdapat berbunga Yohanes 15:12. Pelajaran kedua dengan judul Keluargaku Nasib Rukun, mengambil kisah mengenai keluarga Nuh (Keadaan 6:9-9:28) dan kisah Yesus menciptakan menjadikan mujizat di Bunga tasbih (Yohanes 2:1-11). Kedua kisahan Alkitab ini menceritakan tentang hidup anak bini yang damai dan ganti menolong satu dengan yang lain. Lagu yang diajarkan pada pelajaran kedua ini berjudul Kita Kerja Samasama dan ayat mahfuz terdapat di Galatia 6:2. Pelajaran ketiga dengan kepala karangan Aku Mengasihi dan Berterima kasih untuk Manusia di sekitarku, menjumut cerita mengenai persahabat Daud dan Yonatan (1 Samuel 18:1-5) dan kisah kesetiakawanan Yesus dengan peserta-murid-nya (Yohanes 13:1-20). Kedua cerita ini menceritakan mengenai khalayak-khalayak yang Almalik izinkan cak semau disekitar kita, baik itu keluarga, sahabat, guru dan tak sebagainya. Lagu intern les ini berjudul Dalam Yesus Kita Bersaudara dan ayat hafalannya diambil dari Amsal 17:17. Pelajaran keempat dengan judul Aku Cak hendak Menolong Manusia Lain Kendatipun Farik, mengambil kisah tentang orang Samaria yang baik hati (Lukas 10:25-37). Kisah ini mengobrolkan tentang cucu adam Samaria yang mau menolong orang lain lamun secara suku sebenarnya mereka bermusuhan. Lagu yang diajarkan dalam pelajaran ini berjudul Bahasa Hadiah dan ayat hafalannya diambil dari Matius 22:39.
4
767 Jurnal Pendidikan, Vol. 3, No. 6, Bln Juni, Thn 2018, Hal Pelajaran kelima dengan judul Kehidupan Berdamai dengan Semua Orang, mengambil kisah akan halnya jiwa jemaat pada semula-awal kekristenan (Kisah Nabi 2:41-47). Kisah ini mengobrolkan bagaimana jemaat mula-mula itu kehidupan ganti memerhatikan, silih menolong dan saling berbagi. Usia mereka nan baik itu alhasil menjadi beruntung bagi banyak insan dan mewujudkan banyak makhluk ingin menjadi penyembah Yesus. Lagu nan diajarkan dalam pelajaran ini adalah Rukun Demap dan ayat hafalannya diambil berbunga Mazmur 133:1. Kerjakan LKS terletak di bagian birit berbunga buku petatar dan privat suatu jilid buku terdiri atas tiga LKS, mulai berpokok LKS kelas suatu, kelas dua, dan kelas tiga. LKS tiap kelas terdiri atas lima cak bimbingan sesuai dengan yang terdapat dalam buku siswa. Dalam tiap pelajaran terdiri bersumber babak penerapan, aktivitas bersama, aktivitas mandiri dan juga uji kompetensi. Bagian penerapan kebal adapun penekanan materi sesuai dengan penanda/kompetensi bawah dari tiap papan bawah. Aktivitas bersama, berisi kegiatan yang dilakukan bersama semua siswa internal kelompok-kerumunan yang bisa terdiri dari tingkatan kelas yang berbeda kemustajaban silih tolong dan meningkatkan sikap kerjasama antar siswa. Aktivitas mandiri, sakti kegiatan mandiri yang yang harus dikerjakan murid dan tiap kelas memiliki tugas berbeda sesuai dengan jenjang kelasnya. Adegan terakhir n domestik LKS merupakan uji kompetensi, nan terdiri atas pilihan ganda, memintal bersusila atau salah, mencocokan soal, isian singkat, dan soal uraian. Semua soal evaluasi yang diberikan, disesuaikan dengan kompetensi dan indeks dari saban kelas. Selain buku siswa dan LKS, pengembang juga menyusun buku panduan temperatur. Buku panduan suhu disusun bakal menolong dan memandu guru dalam memanfaatkan alias memakai muslihat petatar PAK yang mutakadim dikembangkan untuk digunakan oleh murid kelas 1 3 SD. Buku panduan master terbagi dalam empat bab, yang tiap-tiap ki ampuh sejumlah penjelasan. Bab purwa, berisi pendahuluan yang memaparkan beberapa adegan yaitu, parasan belakang, intensi dan ruang jangkauan buku panduan guru PAK. Bab kedua, berisi karakteristik pelajaran Pak yang memberi penjelasan tentang hakikat Paket, maslahat dan intensi Sampul, landasan teologis PAK, dok psikologis PAK, ruang lingkup Cangkang, kompetensi inti dan kompetensi dasar Selongsong. Pintu ketiga, berisi penilaian proses dan hasil belajar Kelongsong yang menjelaskan tentang prinsip dan pendekatan penilaian serta urat kayu cak cakupan, teknik, dan alat penilaian. Ki keempat, pintar penjelasan setiap kursus yang terwalak dalam daya siswa, yang memaparkan tentang penjelasan setiap bab nan terdapat dalam buku siswa. Pada portal keempat, diberikan penjelasan bakal tiap-tiap pelajaran yang terletak di dalam ki akal siswa. Masing-masing pelajaran diberi penjelasan tentang kompetensi sumber akar dari saban inferior dan juga indikatornya. Pada bagian ini terdapat juga penjelasan mengenai pemahaman Alkitab mulai sejak semua cerita yang diambil menjadi sumber materi berasal latihan tersebut. Hal ini dilakukan kerjakan memudahkan guru memafhumi konteks dan dasar Alkitab dari materi yang diambil, sehingga jika master nan mengajarkan tak memiliki latar belakang teologia sekalipun, penjelasan privat bagian ini akan sangat menolong mereka memafhumi konteks dan dasar Bibel dari materi yang dipilih pada tiap-tiap pelajaran. Bab keempat pula menguraikan kegiatan penataran pada tiap tuntunan, dimana persiapan-ancang proses penerimaan itu disampaikan secara detail lakukan melincirkan guru dalam menerapkan buku siswa yang telah dikembangkan. Selain itu, bahan/sarana yang akan digunakan dalam pembelajran kembali disampaikan sehingga guru dapat lebih mudah lakukan mempersiapkannya. Instrumen penilaian n domestik tiap pelajaran juga disampaikan pada bagian ini. Pengutaraan Data Hasil Uji Coba Dagangan Cak bagi mengeti tingkat kelayakan dari bahan tuntun ini, bendung mengumpulkan data berpunca juru ki alat, ahli materi dan peserta asuh. Validasi dilakukan pengembang dengan meminta penilaian semenjak juru materi dan ahli media. Selain pengecekan bermula para ahli, dam sekali lagi menguji cobakan produk ekspansi kepada peseta bimbing sebagai bahan berbunga komoditas yang dikembangkan. Uji coba yang dilakukan adalah uji coba perorangan dan uji coba lapangan. Pengujian produk di alun-alun dilakukan melangkahi uji coba secara abnormal ke siswa SDN Kauman 1 Malang yang memiliki murid Masehi belaka sedikit. Sehabis produk pengembangan jadi, maka pengembang memvalidasi komoditas yang berupa sasaran bimbing cetak kepada ahli wahana. Barang yang divalidasi ahli media adalah buku siswa dan buku panduan suhu. Berdasarkan dari penilaian ahli media, produk peluasan berupa buku pelajar mendapat skor 90,43% dan nilai tersebut dapat dikategorikan teruji (Arikunto, 2010). Jadi bulan-bulanan ajar yang dikembangkan riil buku petatar bisa dinyatakan andal. Selain anak kunci petatar, ahli media juga memvalidasi buku panduan guru dan mendapatkan skor 93,33%. Angka tersebut juga dikategorikan valid sehingga baik gerendel siswa maupun buku guru dapat dinyatakan valid berdasarkan penilaian pandai alat angkut. Selain data kuantitatif, pengembang juga mendapatkan data kualitatif dari juru media riil masukan bikin penyempurnaan komoditas pengembangan. Tahap berikutnya adalah tahap validasi nan dilakukan pengembang bikin memperoleh penilaian bermula ahli materi. Ahli materi mengamalkan konfirmasi terhadap barang yang dikembangkan riil trik petatar, LKS dan buku panduan suhu. Berdasarkan validasi ahli materi maka produk ekspansi incaran jaga kasatmata gerendel siswa mendapat persentase 94,44% dan skor ini dikategorikan valid, sehingga buku peserta boleh dikatakan valid oleh ahli materi. Validasi untuk produk pengembangan berupa LKS mendapatkan persentase 95,55%, dan biji ini dikategorikan kredibel sehingga LKS juga boleh dikatakan bonafide maka dari itu ahli materi. Produk terakhir yang divalidasi oleh ahli yaitu buku panduan guru, di mana buku panduan guru mendapat persentase sebesar 96,87%, skor yang didapat ini juga dikategorikan kredibel, sehingga daya panduan guru juga dinyatakan valid maka dari itu pandai materi. Sama halnya dengan hasil penilaian ahli media, maka ahli materi pun memberikan data kualitatif kepada pengembang maujud masukan untuk menyempurnakan produk yang dikembangkan.
5
Yatmini, Toenlioe, Sulthoni, Bahan Ajar Pendidikan 768 Berdasarkan hasil penilaian dari ahli kendaraan dan ahli materi, maka produk yang dikembangkan dapat dikategorikan valid sehingga produk pengembangan siap untuk diujicobakan kepada siswa Kristen di sekolah negeri laksana sasaran mulai sejak produk pengembangan. Lega tahap ini terlebih habis dilakukan ujicoba perorangan, yang terdiri dari tiga peserta nan dipilih secara acak mengoper tiga kelas yang menjadi bulan-bulanan pecah dagangan pengembangan ini yaitu siswa kelas satu, dua dan tiga SD. Dalam uji coba, komoditas ekspansi yang diujicobakan adalah bahan ajar berupa buku siswa dan LKS doang. Dari hasil uji coba perorangan didapatkan skor persentase untuk buku pelajar sebesar 98,65% dan skor persentase bakal LKS adalah 98,51%. Skor yang didapatkan muslihat siswa dan LKS dikategorikan bonafide. Masukan nan didapat puas waktu uji coba perorangan merupakan objek ajar substansial muslihat pesuluh sudah lalu bagus dan sangat menarik bagi anak-anak asuh karena dilengkapi dengan gambar-bagan lakukan mendukung materi nan disampaikan dalam pembelajaran, doang rencana sreg cover depan trik hendaknya diganti karena susuk anak pada cover depan terkesan berpenjaga. Langkah terakhir dalam uji coba ini ialah uji coba lapangan. Uji coba lapangan dilakukan kepada seluruh siswa kelas 1 3 nan beragama Kristen di SDN Kauman 1 Malang. Berdasarkan uji coba lapangan maka prosuk pengembangan berwujud buku siswa mendapatkan skor 94,94% dan LKS mendapatkan biji 95,55%. Pada uji pelan, baik buku siswa ataupun LKS dikategorikan valid. Bersendikan hasil evaluasi pakar media, pakar materi dan uji coba perorangan maupun uji coba pelan, maka boleh dikatakan bahwa produk pengembangan alamat ajar Buntelan kerjakan pesuluh SD secara khas kelas 1 3 SD, nan dihasilkan ialah produk yang valid. Dengan pengenalan lain, produk sudah layak digunakan privat pembelajaran PAK bikin siswa SD secara khusus untuk siswa kelas 1 3 SD perumpamaan objek pengguna dari produk yang dikembangkan. Revisi Barang Untuk mengukur kelayakan dari bahan didik Pendidikan Agama Serani untuk siswa SD ini, pengembang mengumpulkan data dari ahli media, ahli materi, uji coba perorangan dan uji coba lapangan. Ahli materi, ahli wahana dan petatar SD kelas 1 3 sebagai bahan dagangan pengembangan menyerahkan masukan agar produk nan dikembangkan bisa disempurnakan dan layak bikin dipergunakan dalam pendedahan Pendidikan Agama Kristen cak bagi siswa SD secara khusus papan bawah 1 3 SD di sekolah negeri maupaun sekolah umum yang tidak berbasis agama Serani. Akuisisi yang diberikan ahli materi, pakar media dan pun peserta didik sebagai subjek uji coba, akan menjadi bahan untuk pengembang untuk merevisi produk positif bahan ajar cetak. Ahli media secara umum menilai bahwa produk yang dikembangkan yaitu berupa siasat pesuluh dan buku panduan guru sudah memadai untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Akan hanya, suka-suka saran yang diberikan oleh pandai media terkait dengan korban ajar faktual pokok siswa dan buku panduan guru yaitu (1) menuliskan ringkasan tentang dagangan yang dikembangkan ataupun tentang identitas katib plong cover belakang terbit produk yang dikembangkan dan (2) memperlainkan dandan cover antara kunci siswa dengan buku panduan suhu. Ahli materi lagi menilai secara umum produk yang dikembangkan berupa gerendel siswa, LKS dan taktik panduan master, sudah patut untuk dilanjutkan ke tahap berikutnya. Akan saja, ada saran yang diberikan untuk menyempurnakan komoditas yang dikembangkan yaitu supaya pemahaman Alkitab intern muslihat panduan suhu mesti makin diperdalam sehingga master lain keseleo menafsirkan cerita Bibel. Mengingat produk yang dikembangkan bisa sekadar digunakan untuk mengajar PAK maka itu guru yang beragama Masehi walaupun dia lain memiliki dasar pendidikan Kristen (bukan hawa bekas Jauhari Pendidikan Agama Serani). Pada waktu produk peluasan diujicobakan sreg perorangan, pada dasarnya responden mengatakan tertarik dengan produk yang dikembangkan, karena di dalam buku murid terdapat banyak gambar yang boleh menolong responden untuk mememahami materi. Selain itu, kisah Alkitab yang disertakan lagi sangat menolong mereka memahami materi dengan lebih baik. Akan saja, responden menjatah sedikit masukkan perihal cover depan berbunga muslihat, yaitu responden menilai rencana pada cover depan menurut responden agak bersisa liar sehingga kesannya menakutkan. Dari hasil tanggapan dan saran ahli ki alat, juru materi dan juga siswa bimbing sebagai sasaran komoditas pengembangan, maka semua pemerolehan dan saran tadi dijadikan peluasan sebagai bahan untuk memperbaiki produk yang dikembangkan. Revisi yang dilakukan dam berujud untuk memenuhi produk nan dikembangkan sehingga produk yang dikembangkan bisa menjadi lebih baik dan memadai untuk dipergunakan privat proses pembelajaran. PEMBAHASAN Produk pengembangan incaran ajar Pendidikan Agama Kristen untuk peserta inferior 1 3 SD, dibuat dengan pamrih kerjakan menjadi target ajar nan dapat menolong petatar Kristen kelas 1 3 SD di sekolah-sekolah negeri maupun sekolah mahajana yang tak berbasis Agama Kristen. Hal ini diperlukan mengingat bahwa proses penerimaan Pendidikan Agama Kristen di sekolah area atau sekolah awam yang tidak berbasis Agama Kristen enggak berjalan sebagaimana agar. Di mana proses pembelajaran seringkali dilakukan dalam suatu kelas bawah dengan tahun bersamaan kerjakan semua tangga kelas, yaitu kelas bawah suatu sebatas dengan papan bawah enam SD. Sebelum produk pengembangan dapat digunakan, maka produk pengembangan harus terlebih lewat melewati uji kelayakan. Uji kelayakan atau validasi kerjakan komoditas peluasan ini dilakukan oleh pakar media, ahli materi, dan uji coba kepada siswa didik. Hasil validasi dan penilaian uji coba dahulu dibutuhkan cak bagi menentukan kelayakan berasal produk pengembangan.
6
769 Harian Pendidikan, Vol. 3, No. 6, Bln Juni, Thn 2018, Peristiwa Verifikasi dagangan pengembangan dilakukan oleh dua tukang ki alat yaitu dua dosen yang berkompeten privat media pembelajaran. Beliau empat mata adalah dosen-dosen berpunca jurusan Teknologi Pembelajaran. Secara keseluruhan, ahli media menilai produk yang dihasilkan telah valid dan layak bakal digunakan. Ahli media memberikan beberapa saran untuk perbaikan kerjakan produk yang dikembangkan sehingga bisa terlihat lebih menarik. Saran yang diberikan juru media yaitu (1) pada bagian paket belakang dari bulan-bulanan ajar cetak yang dikembangkan perlu diberi rangkuman tentang isi buku sehingga akan memudahkan orang kerjakan mengarifi sentral tersebut, (2) corak kelongsong berbunga daya siswa dan buku panduan guru seyogiannya dibedakan cak bagi lebih melincirkan hawa dalam menggunakannya karena dalam kegiatan pembelajaran nanti gurulah yang akan mengunakan kedua komoditas itu secara spontan. Masukan nan diberikan sudah lalu menyerahkan persiapan perbaikan bagi dagangan sehingga boleh tampil lebih menarik dan kian mudah digunakan maka dari itu orang tak. Setelah dinyatakan valid maka dari itu ahli wahana, maka pengembang pula berbuat uji pengecekan kepada ahli materi. Ahli materi yang mevalidasi produk adalah dua orang ahli teologi yang memahami isi dan materi dari komoditas yang dikembangkan. Dua pakar materi adalah dosen-dosen dogma di Institut Injil Indonesia. Kedua pakar materi menyatakan bahwa produk yang dikembangkan telah dinyatakan valid dan layak kerjakan digunakan dalam proses pendedahan Agama Kristen. Ahli materi kembali memberikan saran internal rangka memperbaiki isi berasal komoditas nan dikembangkan. Saran yang diberikan makanya pandai materi merupakan meski pengembang makin memperdalam tentang pembahasan Alkitab yang terdapat buku panduan guru. Hal ini terlazim dilakukan, menghafaz mangsa ajar yang dikembangkan belum karuan hanya dimanfaatkan maka dari itu hawa Agama Kristen yang memiliki satah belakang sarjana pendidikan agama Masehi, bisa saja bahan ajar ini dimanfaatkan kembali oleh guru yang beragama Masehi tapi tidak n kepunyaan latar pinggul ilmuwan pendidikan agama Serani atau sarjana teologi. Masukan yang diberikan ahli materi sangat menolong pengembang dalam merevisi isi bersumber buku panduan guru. Sehabis produk pengembangan dinyatakan teruji oleh ahli wahana dan ahli materi, maka dagangan peluasan siap untuk diujicobakan. Uji coba komoditas pengembangan dilakukan kepada siswa Masehi kelas 1 3 SD di SDN Kauman 1 Malang. Uji coba perorangan dilakukan pengembang subjek tiga basyar peserta yang dipilih secara acak yang mewakili per kelas, merupakan satu siswa berpokok kelas satu, satu siswa dari kelas dua dan suatu murid bersumber inferior tiga. Dalam uji coba perorangan komoditas yang diujikan adalah bukus siswa dan LKS. Kedua dagangan ini dinilai menarik oleh peserta didik dan mereka suntuk gemar menggunakannya. Komentar yang menjadi masukkan dari subjek pada musim mengaram produk pengembangan ini hanya pada gambar cover depan. Subjek menilai warna covernya samar muka sehingga rencana anak-anak yang terdapat dalam cover berkesan menyeramkan. Berlandaskan pemerolehan ini, maka produk pengembangan mengalami revisi merupakan cover depannya diganti dengan gambar nan makin terang dan lebih menggelandang cak bagi momongan-momongan. Setelah uji coba perorangan maka produk pengembangan simultan diujicobakan di lapangan, hal ini dilakukan mengingat besaran peserta didik yang menjadi subjek uji coba memang hanya sedikit. Uji coba tanah lapang mengikutsertakan siswa kelas 1 3 SD yang bergama Kristen di SDN Kauman 1 malang. Terbit hasil uji coba tanah lapang maka diperoleh hasil yang silam memuaskan karena semua subjek uji coba memonten produk nan dikembangkan sangat menarik dan bisa menolong mereka mencerna materi dengan lebih baik, karena materi seudah dilengkapi dengan buram, kisahan Alkitab, lagu dan sekali lagi ayat hafalan yang dulu mendukung materi pendedahan internal tiap pelajaran yang disajikan. SIMPULAN Barang nan dikembangkan berupa bahan ajar cetak bakal penerimaan Pendidikan Agama Masehi buat siswa kelas 1 3 SD. Produk yang dikembangkan kasatmata buku siswa, LKS dan muslihat panduan guru. Dagangan nan dikembangkan sangat efisien karena buku siswa dan LKS dijadikan n domestik satu buku sehingga akan menghemat biaya sebab satu buku bisa digunakan selama tiga musim (mulai siswa inferior suatu hingga dengan kelas tiga SD). Sasaran ajar juga lebih menarik karena dilengkapi dengan gambargambar kerjakan mendukung materi yang disampaikan, selain itu dalam materi yang diberikan didukung dengan kisah-cerita Alkitab yang membuat momongan-anak sekali lagi bisa semakin mengetahui banyak kisah-kisah privat Alkitab yang masih relevan dengan nyawa pada masa masa ini. Produk pengembangan nyata buku panduan guru, bermanfaat bakal menolong guru memafhumi persiapan-langkah yang harus dilakukan privat kegiatan penelaahan papan bawah rangkap murid kelas bawah 1 3 SD. Selain itu, n domestik buku panduan guru juga dilengkapi dengan penjelasan Alkitab sehingga guru yang mengajar Pendidikan Agama Masehi bukan hawa lulusan sarjana Pendidikan Agama Masehi, tetap dapat dengan mudah memahami materi Pendidikan Agama Kristen untuk siswa kelas 1-3 SD. Setelah semua hierarki pengembangan dilakukan, mulai berpunca menganalisa kebutuhan dan tujuan penelaahan sebatas dengan tahap terakhir yaitu merevisi dagangan sudah lalu dilakukan maka produk ekspansi target ajar harus divalidasi. Produk wajib divalidasi lakukan mengukur kelayakan berpunca barang yang dihasilkan. Produk sudah divalidasi oleh ahli materi, ahli media dan juga telah diujicobakan secara perorangan dan uji coba lapangan. Setelah melewati semua tingkatan tersebut dan mendapatkan penilaian (validasi dan uji coba) maka komoditas bahan ajar yang dikembangkan dapat dinyatakan valid dan memadai untuk digunakan n domestik kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Kristen untuk pelajar papan bawah 1 3 SD di sekolah-sekolah negeri atau sekolah umum yang tidak berbasis Agama Kristen. Berdasarkan hasil pengembangan bahan pelihara Kemasan cak bagi pelajar SD ini, maka pengembang memberikan beberapa saran supaya dagangan yang dikembangkan boleh optimal dalam penggunaannya, yakni (1) sebelum pelaksanaan pembelajaran, temperatur diharapkan mendaras muslihat panduan temperatur dengan seksama dan mengimak setiap langkah-langkah yang terwalak dalam resep panduan guru, (2) guru harus mengaji bagian kognisi Alkitab dengan baik sehingga tidak salah intern mengklarifikasi materi
7
Yatmini, Toenlioe, Sulthoni, Bahan Ajar Pendidikan 770 kepada peserta dan dapat menolong siswa bikin mengaplikasikan pemahaman yang didapat bersumber materi dalam kehidupan tiap-tiap periode, (3) guru mencerna karakteristik peserta didik sinkron juga mengenal kemampuan tiap-tiap siswa biar dalam melakukan aktivitas bersama, pelajar didik dapat saling menolong sehingga mereka bisa lebih memafhumi materi dengan baik, dan (4) guru dan pelajar menyiapkan semua kecukupan pengajian pengkajian sehingga semua proses pembelajaran dapat berjalan sebagai halnya yang diharapkan. Bilang keadaan yang disarankan bagi diseminasi komoditas ke sasaran yang lebih luas terhadap penggunaan alamat didik PAK bakal peserta SD adalah sebagai berikut. (1) barang pengembangan bulan-bulanan ajar PAK untuk siswa SD ini telah melampaui amatan, penilaian dan uji coba kepada subjek nan tepat (pakar, suhu dan pesuluh) maka moga pengembangan bahan ajar PAK untuk pesuluh SD ini, bisa menjadi alternatif bahan bimbing bikin sekolah-sekolah negeri maupun sekolah publik nan enggak berbasis Agama Kristen. Dalam pengembangan ini sudah tersuguh buku siswa, LKS dan juga sosi panduan master dan (2) hasil barang ini kiranya bisa dipublikasikan melalui beraneka macam gubahan sehingga bisa memperoleh tanggapan secara luas sehingga dapat menyempurnakan pengembangan dagangan ini. Diharapkan agar ada pengembang-pengembang lain yang melakukan pengembangan penataran Paket sesuai dengan situasi dan kondisi di tempat saban, sebab tiap distrik di Indonesia memiliki kesulitan masing-masing dalam penerapan penelaahan Paket. Selain itu, masih banyak jenjang kelas yang memerlukan bahan asuh bakal proses pembelajaran Sampul yang dapat menjadi jawaban buat kesulitan yang mereka hadapi n domestik penerapan pembelajaran PAK di panggung saban. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Bessie, D. L., & Napitupulu, R. (2014). Resep Suhu: Pendidikan Agama Kristen dan Khuluk Pekerti Kelas 1. (D. Stefanus & D. Nuhamara, Eds.) (2nd ed.). Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemdikbud. Candra, A. A., & Masruri, M. S. (2015). Pengembangan Multimedia Interaktif dengan Pendekatan Alamiah lakukan Pembelajaran PKn SMP, 2(2), Dick, W., Carey, L., & Carey, J. Udara murni. (2009). The Systematic Design of Instructional (7th ed.). London: Pearson Education Ltd. Kebudayaan, K. P. D. (2012). Kopi kurikulum Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, (Desember), NDJ. (2016). Apa Ada Ki aib Pendidikan Agama? Retrieved July 5, 2017, from Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Merentang Standar Pendidikan (2nd ed.). Jakarta: Kencana. Setyawan, D. (2014). Implementasi Pendidikan Agama di Sekolah dan Solusinya. Retrieved June 25, 2017, from Trianto. (2011). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Galengan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana Prenadamedia Group. Winkel, W. S. (2009). Ilmu jiwa Pengajian pengkajian. Yogyakarta: Ki alat Langgeng. Yaumi, M. (2017). Prinsip-prinsip Desain Pembelajaran: Disesuaikan dengan Kurikulum (N. Ibrahim & D. Sidik, Eds.) (2nd ed.). Jakarta: Emas Prenadamedia Group.
Source: https://docplayer.info/138721640-Bahan-ajar-pendidikan-agama-kristen-untuk-siswa-kelas-1-3-sd.html
Posted by: skycrepers.com