bahasa suku sumba
Bahasa Kambera |
|
---|---|
Hilu Humba | |
Dituturkan di |
|
Wilayah |
|
Kedaerahan | Sumba |
Penutur bahasa |
235.000 (2000) (lain tertulis tanggal) |
Rumpun bahasa
|
Melayu-Polinesia
|
Kode bahasa | |
ISO 639-1 |
-
|
ISO 639-2 |
-
|
ISO 639-3 |
xbr
|
![]() |
Bahasa Kambera
ataupun nan dikenal sekali lagi dengan sebutan
bahasa Sumba Timur
yaitu bahasa yang digunakan suku Sumba.[1]
Penuturnya tersebar di timur pulau Sumba dan selatan pulau Flores, provinsi Nusa Tenggara Timur. Bahasa ini diklasifikasikan ke n domestik rumpun bahasa Austronesia, dengan subrumpun Melayu-Polinesia Tengah. Cap Kambera itu sendiri bersumber dari daerah tradisional yang intim dengan daerah tingkat di Waingapu. Karena perdagangan ekspor yang terkonsentrasi di Waingapu pada abad ke-19, bahasa daerah Kambera menjadi bahasa penghubung di Sumba bagian timur.
Dialek
Bahasa Kambere tidak memiliki dialek standar.
Fonologi
depan | pusat | belakang | |
---|---|---|---|
tinggi | i
i: |
u
u: |
|
invalid | e
ai |
a
a: |
ozon
au |
Vokal-vokal yang mendapat impitan di dalam bahasa Kambera ditulis dengan titik berat nontirus, misalnya à [ɑ] dan ì [ɪ].
Terletak tiga vokal tataran dalam bahasa Sumba, yaitu /i:/, /u:/, dan /a:/. Vokal-vokal panjang ini ditulis dengan aksen makron, misalnya ī, ā, dan ū, atau bisa ditulis dengan konsonan dobel, misalnya ii, aa, dan uu. Diftong /ai/ dan /au/ masing-masing berfungsi secara fonologis ibarat padanan tangga bermula /e/ dan /o/. Perlunya membedakan sumir, panjang, ringan dan langka vokal-vokal ini pada penulisan karena mereka membedakan makna kata pada bahasa Kambera.
Kata | IPA | Faedah | |
---|---|---|---|
[a] ~ [a:] | angu | [ʔaŋu] | oponen |
àngu | [ʔɑŋu] | dan, dengan | |
[i] ~ [i:] | hili | [hili] | lagi |
hìli | [hɪli] | pohon umbi-umbian | |
[u] ~ [u:] | mbuku | [ᵐbuku] | buku |
mbùku | [ᵐbʊku] | gemerincing | |
wutu | [wutu] | tuma | |
wūtu | [wu:tu] | berlimpah |
Konsonan bahasa Kambera ditampilkan pada tabel di dasar ini. Dapat dilihat jika bahasa ini punya jumlah konsonan yang kegandrungan dengan tiga konsonan menyalak, satu afrikat, lima prasengau (hentian, afrikat, dan semivokal). Tabel di dasar ini menunjukkan bahwa bahasa ini bukan memilki suara miring hentian halal.
Bibir | Ujung Lidah | Belakang Lidah | Celah Suara | ||
---|---|---|---|---|---|
Hentian | nirsuara | p | t | k | |
Letup | berkata | b
[ɓ] |
d
[ɗ] |
||
Afrikatif | bersuara | j
[dʒ] |
|||
Prasengau | hentian | mb
[ᵐb] |
nd
[ⁿd] |
ngg
[ᵑɡ] |
|
afrikatif | nj
[ᶮdʒ] |
||||
Sengau | m | n | ng
[ŋ] |
||
Frikatif | h | ||||
Getar | r | ||||
Hamparan arah | l | ||||
Semivokal | w | y
[j] |
|||
prasengau | ny
[ᶮj] |
Bahasa Kambera sebelumnya memiliki /s/, tetapi perubahan bunyi nan terjadi selingkung pergantian abad ke-20 menggantikan semua kemunculan /s/ sebelumnya dengan /h/.
Bahasa Kambera lain memilki suku pembukaan tertutup. Setiap kata serapan nan memiliki suku pembukaan tertutup ditambahkan vokal paragogis [u], misalnya
hetu
‘pewarna’ dan
hapu
‘jenama’.
Referensi
-
^
Kambera Speaking Peoples – Joshua Project
Pranala luar
Kambera – Ethnologue
Source: https://profilbaru.com/Bahasa_Kambera