bangunan berupa pintu gerbang disebut
Oleh : Elfira Safitri
Jenis : Programa Utama
Gapura yakni suatu struktur riil pintu masuk atau gerbang ke suatu kawasan alias kawasan. Struktur ini demap dijumpai di Pura dan palagan suci agama Hindu lainnya, karena bab adalah molekul terdepan kerumahtanggaan arsitektur Hindu. Ki kembali sering diartikan sebagai pintu bab.
Dalam parasan arsitektur gapura bosor makan disebut denganentrance, yang memang diartikan ibarat pintu timbrung ataupun bab gapura dalam bahasa Indonesia. Namunentrance itu sendiri enggak bisa diartikan sebagai pintu. Pintu kembali dapat dijadikan sebagai simbol, dimana huruf angka nan dimaksudkan disini boleh juga diartikan sebuah ikon suatu wilayah maupun negeri. Secara hirarki sebuah pintu bisa disebut bak ikon karena gapura itu sendiri makin sering menjadi komponen purwa yang dilihat ketika kita memasuki satu wilayah.
Gapura tidak semata-mata konstruksi badan yang diartikan umpama gapura gerbang, nama bataskota, kabupaten, desa atau kampung. Menurut tradisi, pintu merupakan wujud idiom selamat datang yang familiar, semanak,
welcome. Gapura mewakili keramahan dan rasa khidmat tuan rumah kepada setiap orang ataupun peziarah yang datang.
Kegiatan pembuatan gapura gampong ini yakni riuk satu bentuk pengabdian sejauh KKN kepada Gampong Seukeum intern segi pengaplikasian hobatan arsitektur yang telah didapat sepanjang ini. Melakukan kegiatan nan dapat bermanfaat masyarakat Gampong Seukeum menjadi intensi yang diutamakan privat setiap program yang saya jalankan.
1.Maksud, Tujuan, dan Bulan-bulanan yang Kepingin Dicapai
Maksud berasal pembangunan gapura ini yaitu medirikan suatu struktur yang bisa menjadi huruf angka bagi gampong, sehingga dapat menjadi ciri khas nan menayangkan keramahan dan rasa khidmat umum gampong terhadap mahajana luar atau tamu yang datang.
Tujuan pecah pembangunan portal ini adalah untuk menandai kolek timbrung terdepan kedalam Gampong Seukeum seyogiannya memuluskan masyarakat asing yang hendak berkunjung ke gampong. Selain itu tujuannya yakni untuk memberi batasan antara gampong suatu dan gampong lainnya agar bisa menghindar mulai sejak konflik persengketaan tanah.
Sasaran yang cak hendak dicapai adalah masyarakat gampong Seukeum dan juga masyarakat luar yang hendak berkunjung maupun sekedar melangkahi gampong.
2. Musim Pelaksanaan
Waktu yang digunakan untuk pembuatan gapura adalah:
Periode : Disesuaikan
Copot : 9 s/d 23 Agustus 2015
Pukul : Disesuaikan
Waktu pelaksanan buat pembangunan bab ini berbeda dengan yang telah direncankan sejak semula dikarenakan kondisi di lapangan nan tidak memungkinkan gapura cak bagi diselesaikan dalam rentan waktu 3 hari sama dengan yang telah tertera didalam matriks kerja KKN. Hal ini disebabkan oleh desain gapura nan menjadi semakin kompleks karena desain tadinya yang terlampau sederhana mutakadim dimodifikasi menjadi sebuah struktur massif nan rumit karena adanya akuisisi dari para masyarakat gampong adapun desain awal gerbang sehingga desain sekali lagi harus diubah.
Selain itu kembali terbatasnya jumlah hamba allah dan waktu adv pernah pemuda gampong yang masuk membantu privat pembangunan ki ini.
3.Hasil Yang Dicapai Dan Tindak Lanjur
Pembangunan gapura ini direncanakan dan dilaksanakan oleh Elfira Safitri. Proses pembuatan gapura ini dibantu oleh seluruh anggota kelompok KKN P233 yaitu Afriyansyah, Syukran, Siti Aisyah, Reni Andya, Lisnawati, dan Armalina, pun seluruh jejaka dan masyarakat Gampong Seukeum yang timbrung berpartisipasi n domestik mengendalikan pembuatan gapura ini. kegiatan ini dilakukan di jongkong masuk utama Gampong Seukeum, meunasah, dan juga pos perjaka Gampong Seukeum.
Dengan adanya gapura ini akan lebih memperjelas jalur masuk utama dan memudahkan para perantau yang akan memasuki gampong. Pintu yang terbuat berpunca material bamboo juga menimbulkan kesan alami dan tradisional yang bisa menjadi bunyi bahasa keramahan sahibulbait yakni mahajana Gampong Seukeum terhadap masyarakat asing yang hendak menyekar.
Diharapkan para pemuda dan masyarakat gampong bersama-sama menjaga dan melestarikan portal ini seumpama bentuk tindak lanjur dari program ini. selain itu diharapkan mahajana boleh berkaca dan seharusnya kian mengutamakan penggunaan material bangunan alami sebagai halnya bambu dan kusen yang ramah lingkungan sebagai perwujudan pecah konsep arsitektur membenang.
4.
Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor pendukung :
- Adanya partisipasi seluruh cowok gampong bikin membuat ki
- Dukungan terbit alat gampong dan seluruh masyarakat.
- Dukungan dan bantuan sesama rekan KKN gerombolan P233
- Adanya mata air kunci alam berupa bambu yang tumbuh secara liar di gampong sehingga dapat dimanfaatkan ibarat material utama ki.
Faktor pengadang :
- Kurangnya dana bikin pembuatan portal dikarenakan tidak adanya bantuan dana yang diberikan maka dari itu gampong lakukan pembuatan bab.
- Perbedaan pendapat mengenai desain bab sehingga harus direvisi ulang beberapa kali sehingga memakan waktu nan lama.
5. Lampiran Foto Kegiatan
berdiskusi bersama para pemuda mengenai desain gapura
desain pengunci portal
material pembangunan gapura
proses pengikisan alat peraba bambu
bagan gapura nan telah didirikan
proses pengecatan struktur portal
hasil akhir gapura Gampong Seukeum
Source: http://webblogkkn.unsyiah.ac.id/seukeum9/program-kerja/program-individu-2/elfira-safitri/pembangunan-gapura-gampong-seukeum-2/