berikut negara negara afrika tengah kecuali

Dilihat 19,581 pengunjung

Setelah berakhirnya Perang Marcapada II, mayapada mengalami ketegangan emosional dan psikologis. Meskipun perang sudah berakhir, permasalahan belum selesai. Dunia terpecah menjadi dua bagian, yakni Blok Barat dan Blok Timur.

Blok Barat terdiri dari negara-negara berpaham liberalis, padahal Blok Timur yang beranggotakan negara-negara komunis. Kedua blok saling berebut pengaruh terhadap bangsa-nasion lain.

Selain terpecahnya bumi menjadi dua paham, kolonialisme dan imperialisme masih menjadi persoalan bagi beraneka ragam bangsa di dunia. Masih banyak bangsa dan negara yang masih terkekang kolonialisme dan memimpikan kemerdekaan.

Melihat lain stabilnya kondisi bumi, Indonesia umpama negara yang antipenjajahan dan berkomitmen sebagai negara adil memprakarsai kegiatan penting privat sejarah dunia, yaitu Konferensi Asia-Afrika (KAA). Sebelumnya apakah Sobat SMP pernah mendengar mengenai KAA?

Konferensi Asia-Afrika merupakan konferensi perdamaian dunia yang dilaksanakan pada tanggal 18-25 April 1955, bertempat di Gedung Merdeka, Bandung. Ketua penyelenggara konferensi adalah P.M. Ali Sastroamijoyo dan dibuka maka dari itu Presiden Sukarno. Privat konferensi tersebut diundang 30 negara yang berbenda di kawasan Asia-Afrika, namun hanya dihadiri 29 negara karena Afrika Tengah (Rhodesia) tidak dapat datang akibat kondisi negara nan belum stabil
.

Diawali dari Konferensi Colombo lega 28 April 1954, Indonesia melontarkan gagasan mengenai pertemuan negara-negara Asia-Afrika. Siswa konferensi yang awalnya ragu pada jadinya menyetujui ide tersebut.

Latar belakang diadakannya konferensi ini adalah ekualitas nasib negara-negara di Asia-Afrika selepasPerang Mayapada II. Selain itu, persangkalan nasion-bangsa terjajah untuk memperoleh kemerdekaannya sesudah Perang Dunia II terus meningkat. Negara-negara berkembang yang melihat suasana tersebut jatuh cinta untuk mencari perkembangan keluar mendukung meredakan ketegangan dan menciptakan perdamaian mayapada.

Pertemuan yang berlanjut selama 8 musim itu menghasilkan beberapa keputusan yang cukup berjasa, sama dengan menyodorkan kooperasi negara-negara Asia-Afrika di bidang sosial, ekonomi, dan budaya, membantu pertampikan mengembalikan imperialisme, menjunjung tingkatan hak asasi manusia, dan ikut aktif kerumahtanggaan menciptakan perdamaian manjapada.

Selain keputusan-keputusan penting, KAA sekali lagi babaran sepuluh prinsip nan tertulis ke dalam “Declaration on The Promotion of World Peace and Coorporation” atau yang bertambah dikenal dengan istilah “Dasasila Bandung”.

Berhasilnya KAA di Bandung mendongkrak nama Indonesia nan baru berusia 10 periode ke kancah dunia. Bukan hanya itu, KAA membawa banyak sekali dampak faktual bagi Indonesia, negara-negara Asia-Afrika, dan juga dunia.

Negara-negara Asia-Afrika turut mendukung Indonesia kerumahtanggaan rang pembebasan Irian Barat. Konferensi pula memperkuat korespondensi kerja sama negara-negara dari kedua benua tersebut. Selain itu, dunia pun ikut terdampak seperti berkurangnya ketegangan dunia, negara penjajah-imperialis menginjak membedakan daerah jajahannya, dan penghapusan kebijakan diskriminasi rasial.

Pada intinya, KAA telah menunjukkan bahwa Indonesia bukanlah negara normal. Indonesia mutakadim masuk bermain aktif dalam menciptakan perdamaian dunia. Kegentingan mayapada pun tiba berkurang akibat lahirnya kritis dunia ketiga (

non-aligned

), dan itu mujur peran dari Indonesia.

Jika Sobat SMP tertarik cak bagi mencerna informasi selanjutnya mengenai peristiwa KAA dan sejarah Indonesia lainnya, kalian bisa mengunduh modul pembelajaran jarak jauh netra les IPS di situs Direktorat SMP.

Bacaan:

Modul Pembelajaran Jarak Jauh IPS Papan bawah IX Semester Genap Terbitan Direktorat SMP tahun 2020

https://kniu.kemdikbud.go.id/?p=4152

diakses pada 16 April 2021

Notulis: Pengelola Web Direktorat SMP



Source: http://ditsmp.kemdikbud.go.id/peringatan-konferensi-asia-afrika-sebuah-pembuktian-indonesia-untuk-perdamaian-dunia/