bikeru sinjai selatan
Sinjai Daksina |
|
---|---|
Kecamatan |
|
Negara |
![]() Indonesia |
Provinsi | Sulawesi Selatan |
Kabupaten | Sinjai |
Pemerintahan | |
• Camat | Andi Hadi, S.STP |
Populasi | |
• Total | 42,036 per Des 2.021 • 20,693 (junjungan-laki) • 21,343 (upik) jiwa |
Kode Kemendagri | 73.07.02![]() |
Luas | 131,99 km² |
Desa/kelurahan | 10 desa 1 kelurahan |
Rumah Belanda di Bikeru (1900-1940)
Sinjai Selatan
adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Kidul, Indonesia. Kec. Sinjai Selatan merupakan pintu gerbang Kabupaten Sinjai di episode selatan yang berbatasan dengan Kabupaten Bulukumba. Kecamatan ini beribukota di Kelurahan Sangaisseri, yang dikenal pun dengan tanda Bikeru dalam bahasa Arab Bikrun nan berarti Remaja . Kecamatan Sinjai Kidul dulunya pecah dari Kerajaan Bulo-bulo nan terdiri dari Saukang, Rombo, Mattoanging, Bontopale, Kaloling, Maroanging, Biringere, Pattalassang, Sanjai, Bua, Pattongko, Mannanti, Biroro, Bikeru, Talle, Surai, Takkuro, Saoanging, Ammessing, Serre, Nangka, Baringeng, dan Kalaka. Sreg saat Kekaisaran Bulo-Bulo kalah perang terhadap pemerintah Kolonial Belanda selingkung Periode 1861, kemudian diubah menjadi kerajaan Bulo-Bulo Timur dan imperium Bulo-Bulo Barat yang berpusat di Bikeru seperti tertuang dalam Besluit nomor 18 sungkap 1 Februari 1872 (Staatblad No. 20) pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan bernama Prof. Muhammad Nur Said.
[butuh rujukan]
Geografi
[sunting
|
sunting mata air]
Luas kawasan Kecamatan Sinjai Kidul adalah 131,99 km².[1]
Dari Makassar, ibu kota area, Kec. Sinjai Selatan berjarak 195 km² dengan jarak tempuh kendaraan bermotor ± 4 jam, sementara dari ibu kota kabupaten, kecamatan ini berjarak 27 km² dengan jarak restitusi kendaraan bermotor ± 30 menit.
Batas
[sunting
|
sunting sumber]
Pembagian administratif
[sunting
|
sunting sumber]
Hingga tahun 2021, di Kecamatan Sinjai Selatan terletak 11 desa atau kelurahan yaitu:[1]
Nomor | Desa/Kelurahan | Luas (km²) | Jarak berusul ibu kota
kecamatan (km) |
Jarak berbunga ibu daerah tingkat
kabupaten (km) |
Keluhuran berbunga bidang
air laut (mdpl) |
---|---|---|---|---|---|
1 | Palangka | 9,20 | 8 | 35 | 454 |
2 | Sangiasseri | 16,72 | 0 | 27 | 171 |
3 | Puncak | 9,02 | 6 | 32 | 198 |
4 | Polewali | 8,63 | 12 | 39 | 243 |
5 | Songing | 9,25 | 7 | 33 | 181 |
6 | Aska | 8,03 | 15 | 16 | 133 |
7 | Palae | 17,00 | 14 | 15 | 111 |
8 | Talle | 18,19 | 6 | 15 | 187 |
9 | Bulu Kamase | 19,23 | 16 | 14 | 119 |
10 | Alenangka | 8,70 | 1 | 26 | 198 |
11 | Gareccing | 8,02 | 4 | 25 | 156 |
Penduduk
[sunting
|
sunting sumber]
Plong akhir Musim 2021, jumlah penduduk di Kecamatan Sinjai Selatan sebanyak 42.036 cucu adam. Jumlah tersebut terbagi menjadi 20.693 laki-laki dan 21.343 amoi.[2]
Pada tahun tersebut, total penduduk di Kecamatan Sinjai Selatan yaitu nan terbesar kedua di Kabupaten Sinjai setelah Kecamatan Sinjai Utara.[3]
Tamasya
[sunting
|
sunting sumber]
Kecamatan Sinjai Selatan punya kawasan strategis tamasya daerah. Kawasan ini meliputi bahan wisata standard berbentuk sungai, air terjun, gua. Terdapat pula sasaran tamasya berupa makam, tegal biji kemaluan-buahan dan empang renang. Sungai yang ada di Kecamatan Sinjai Selatan adalah Sungai Appareng. Di Kecamatan Sinjai Selatan terdapat dua air terjun yaitu Air Terjun Bi’je E dan Cegar Baruttung. Sedangkan gua yang ada di Kecamatan Sinjai Kidul yakni Lubang Serre. Makam-makam yang dijadikan objek wisata adalah Makam La Patosa Arung Nangka, Makam Puatta Massambang’e, dan Makam Massalinri Daeng Mallira serta Obsesi Makam Arung Bulo-Bulo Barat di Bontopedda. Temporer tambak renangnya bernama Kolam Renang Family. Korban wisata lainnya yang berbentuk benda adalah Saoraja Bikeru dan Lesung Godaan Babara.[4]
Kebencanaan
[sunting
|
sunting perigi]
Tanah longsor
[sunting
|
sunting mata air]
Kecamatan Sinjai Selatan memiliki kawasan dengan potensi kapling longsor tingkat menengah, jenjang dan lewat janjang. Kapling longsor tingkat semenjana di Kecamatan Sinjai Selatan berpotensi terjadi sreg curah hujan 2.500 mm hingga 3.000 mm. Pada curah hujan 3.000 mm hingga 3.500 mm di Kecamatan Sinjai Selatan berpotensi terjadi tanah longsor tingkat panjang. Sedangkan potensi persil longsor dengan tingkat yang terlampau tinggi terjadi di Kecamatan Sinjai Selatan puas curah hujan 3.500 mm sampai 4.000 mm.[5]
Referensi
[sunting
|
sunting perigi]
Catatan kaki
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
a
b
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai (2021).
Kecamatan Sinjai Selatan internal Angka 2021. Sinjai: Badan Pusat Statistik Kabupaten Sinjai. hlm. 2.
-
^
DP3AP2KB Kabupaten Sinjai 2017, hlm. 7. -
^
DP3AP2KB Kabupaten Sinjai 2017, hlm. 8. -
^
Bupati Sinjai (2019).
Peraturan Daerah Kabupaten Sinjai Nomor 19 Tahun 2019 mengenai Rencana Indung Pembangunan Kepariwisataan Perian 2018-2033
(PDF). Sinjai: Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai. hlm. 20.
-
^
Muhlis dan Muhtar (2019). “Deteksi Potensi Longsor di Kabupaten Sinjai dengan Teknologi Geospasial”.
Agrokompleks.
19
(1): 13.
Daftar bacaan
[sunting
|
sunting mata air]
-
“Profil Gender dan Anak asuh Musim 2017”
(PDF).
Dinas Pemberdayaan Dara, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sinjai
. Diakses tanggal
9 Juli
2022.
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Sinjai_Selatan,_Sinjai