Bisakah Pembelajaran Kolaboratif Diterapkan Di Sd
Kata Kunci: penerimaan, kolaboratif, hasil belajar.
Pembelajaran kolaboratif adalah suatu aktifitas pengajian pengkajian dimana murid berkujut intern kerja tim untuk sampai ke tujuan pendedahan yang ditetapkan. Dalam aktifitas pembelajaran tersebut terletak elemen-elemen nan merupakan ciri sosi pembelajaran kolaborasi, meliputi: adanya saling dependensi yang berwujud, akuntabilitas individual, memajukan interaksi bertatap, penggunaan ketrampilan kolaborasi nan sesuai dan adanya proses kelompok. Penataran kolaboratif n kepunyaan ciri-ciri ialah struktur tujuan, tugas dan penghargaannya berperangai kolaboratif nan berbeda dengan pembelajaran yang bersifat individualistik dan kompetitif.
Pendekatan kerumahtanggaan penelitian ini merupakan pendekatan deskriptif kualitatif nan digunakan cak bagi mendapatkan gambaran secara jelas dan maujud akan halnya keadaan-peristiwa yang nampak dalam proses pembelajaran yang berlantas. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di SD Ma arif Jogosari Pandaan melalui dua siklus dan setiap siklus terdiri berbunga dua mana tahu pertemuan. Data yang diambil menutupi: (1)Penerapan pembelajaran kolaboratif, (2)Partisipasi siswa selama urun pendapat dan presentasi kelompok melaui observasi, (3)Kualitas hasil belajar siswa yang diperoleh melalui pre tes dan post pemeriksaan ulang, (4)Survei mengenai respon murid terhadap Mata cak bimbingan IPA setelah diterapkan konseptual pembelajaran kolaboratif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan diterapkannya pengajian pengkajian kolaboratif pada Netra Tuntunan IPA di inferior V hasil belajar peserta mengalami kenaikan. Adapun penerapan cermin pembelajaran kolaboratif dilakukan dilakukan melangkahi tahap-tahap: 1) Menentukan harapan berlatih 2) Membagi siswa ke dalam kelompok nan heterogen berdasarkan hasil pre tes dan jenis kelamin 3) Melakukan diskusi kelompok dan mencatat hasil diskusi tersebut 4) Deklarasi dikumpulkan kemudian dikoreksi dan dikomentari, selanjutnya dikumpulkan pada persuaan berikutnya. Respon siswa terhadap pembelajaran kolaboratif lampau baik dimana peserta merasa senang membiasakan IPA karena berjasa bagi spirit kelak. Pelajar berusaha membeli buku-buku IPA sehingga bisa mempelajari terlebih lampau di apartemen. Pelajar menayakan sreg master atau teman takdirnya terserah materi yang belum dimengerti dan siswa mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir penataran. Pesuluh merasa demen sparing IPA menggunakan model kolaboratif dari lega ceramah karena petatar lebih bersemangat mempelajari materi. Hasil membiasakan siswa pasca- diterapkannya pembelajaran kolaboratif yang tuntas belajar pada siklus I sebesar 61,5% (24 siswa) dan sebesar 82,05(32 siswa) pada siklus II.
Source: http://mulok.library.um.ac.id/index3.php/48624.html
Posted by: skycrepers.com