Cara Membuat Bahan Ajar Di Sd

A. Konsep Modul Ajar

Ada beberapa pengertian mengenai modul ajar yang perlu kita ketahui diantaranya:

a. Modul pelihara adalah bilang alat atau sarana sarana, metode, wahyu, dan pedoman yang dirancang secara sistematis dan menarik.

b. Modul pelihara merupakan implementasi dari Alur Tujuan Pembelajaran yang dikembangkan berpokok Capaian Pembelajaran dengan Profil Pesuluh Pancasila sebagai sasaran.

c. Modul ajar disusun sesuai dengan fase atau tahap perkembangan petatar pelihara, mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran, dan berbasis urut-urutan jangka panjang.

d. Master perlu mengetahui konsep akan halnya modul ajar mudah-mudahan proses pembelajaran lebih menjajarkan dan bermakna.

Dari konsep modul ajar yang dijelaskan di atas dapat disederhanakan bahwa modul ajar adalah perkakas ajar yang harus disusun guru secara sistematis dengan komponen-komponen tertentu cak bagi digunakan dalam melaksanakan pembelajaran.


B.Cara-cara Penyusunan  Modul Bimbing

Penyusunan Modul tuntun mengalkulasi:

  • Karakteristik, kompetensi dan minat pesuluh bimbing di setiap fase.
  • Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang dapat terjadi di setiap fase.
  • Meluluk bermula sudut pandang pelajar, bahwa setiap pesuluh asuh itu unik.
  • Bahwa sparing harus berimbang antara ilmuwan, sosial, dan personal dan semua keadaan tersebut adalah berguna dan saling berbimbing.
  • Tingkat kematangan setiap peserta ajar tergantung semenjak tahap perkembangan yang dilalui maka dari itu seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari asam garam sebelumnya.
  • Hal Yang Terbiasa Diperhatikan N domestik Modul Ajar
  • Temperatur kerumahtanggaan satuan pendidikan diberi kebebasan bikin mengembangkan modul ajar sesuai dengan konteks mileu dan kebutuhan berlatih peserta didik.
  • Modul ajar dilengkapi dengan suku cadang nan menjadi dasar internal proses penyusunan.
  • Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai dengan mata pelajaran dan kebutuhan.



Lengkapnya Tonton Vidio Berikut, jangan lalai Subcribe.

YouTube video

B. Patokan Penyusunan Modul Ajar

Sebelum menyusun modul ajar guru perlu memperhatikan 4 tolok modul tuntun sehingga dalam penyusunannya menyempurnakan standar atau  ketentuan modul asuh nan baik. Adapun catur tolok itu adalah sebagai berikut:

1. Esensial

Kesadaran konsep dari setiap indra penglihatan pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas loyalitas

2. Menganjur, Berharga, dan Menantang

Memaksimalkan minat untuk berlatih dan melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses membiasakan, bersambung dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, tidak terlalu kegandrungan, doang sekali lagi tidak terlalu mudah untuk tahap usianya

3. Relevan dan konseptual

Berhubungan dengan manifesto dan camar duka nan dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di masa dan tempat peserta ajar berada

4. Berkelanjutan

Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik.


D.  Prosedur Pengembangan Modul Ajar

1. Menganalisis kondisi dan kebutuhan pesuluh didik, guru, serta ketengan pendidikan.

2. Mengerjakan asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta

3. Mengidentifikasi dan menentukan format Profil Siswa Pancasila yang akan dicapai

4. Memilih TP dari ATP berdasarkan CP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar.

5. Merencanakan jenis, teknik dan perlengkapan

asesmen.

6. Evaluasi dan Peluasan Modul

7. Modul siap digunakan

8. Mengelaborasi kegiatan pengajian pengkajian sesuai dengan komponen esensial.

9. Master bisa menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan pembelajaran.

10. Menyusun modul didik berdasarkan suku cadang komponen nan ditentukan.

Baca juga : Pentingnya Refleksi Dalam Pembelajaran


E. Onderdil Modul Ajar

Onderdil modul ajar terdiri dari 17 suku cadang, dimana komponen 1 sampai 6 yaitu informasi umum, onderdil nomor 7 setakat nomor 13 yakni bagian refleksi dan komponen nomor 14 sampai 17 yakni suku cadang tambahan. Adapun susunannya adalah sebagai berikut:

1. Identitas sekolah

2. Kompetensi semula

3. Profil Pelajar Pancasila

4. Sarana dan Infrastruktur

5. Bahan peserta tuntun

6. Model yang digunakan

7. Tujuan Pembelajaran

8. Pemahaman Permakna

9. Cak bertanya Penjentik

10. Kegiatan Penataran

11. Asesmen

12. Pengayaan Dan Remedial

13. Refleksi Pesuluh Didik Dan Hawa.

14. Lembar Kerja Pesuluh Pelihara

15. Alamat bacan hawa dan pelajar didik

16. Glosarium

17. Daftar pustaka

Penjelasannya 17 komponen modul tuntun merupakan seumpama berikut:

1. Identitas

a) Logo perakit, institusi, dan tahun disusunnya modul asuh.

b) Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)

c) Kelas

d)  Alokasi waktu

2. Kompetensi Sediakala

Kompetensi sediakala adalah mualamat dan/atau keterampilan yang perlu dimiliki siswa sebelum mempelajari topik tertentu. Kompetensi sediakala merupakan ukuran seberapa dalam modul ajar dirancang.

3. Memoar Pesuluh Pancasila

Ialah pamrih pengunci semenjak suatu kegiatan pembelajaran nan berkaitan erat dengan pembentukan karakter pelajar didik. Profil Pesuluh Pancasila (PPP) bisa tercermin kerumahtanggaan konten dan/atau metode pembelajaran. Di dalam modul penataran, Profil Pelajar Pancasila enggak wajib mencantumkan seluruhnya, namun dapat melembarkan Biografi Pelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan penelaahan dalam modul ajar satu atau sejumlah dimensi riwayat hidup peserta Pancasila.

4. Sarana dan Infrastruktur

Yaitu fasilitas dan mangsa yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Sarana merujuk pada alat dan mangsa yang digunakan, temporer prasarana di dalamnya termasuk materi dan sumber incaran ajar tidak yang relevan yang digunakan intern kegiatan pembelajaran.

Ketersediaan materi disarankan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik baik dengan keterbatasan ataupun faedah. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang berharga lakukan diperhatikan, dan lagi  dimanfaatkan agar pembelajaran lebih dalam dan bermakna.

Baca juga: Implementasi Pendedahan Berdifrensiasi Di Kelas

5. Korban Murid Didik

Peserta bimbing reguler/tipikal: masyarakat, lain ada kesulitan internal mencerna dan memahami materi ajar.

Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang minus hanya satu gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan

dengan bahasa dan kesadaran materi ajar, rendah percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb.

Peserta jaga dengan pencapaian tinggi: mencerna dan mengetahui dengan cepat, mampu mencapai ketangkasan berfikir aras tataran (HOTS), dan memiliki keterampilan mengusung.

6. Abstrak Pembelajaran Intern Modul

Merupakan model alias kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran berstruktur pelaksanaan pembelajaran. Model pengajian pengkajian bisa berupa lengkap pembelajaran bertatap, pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (PJJ Daring), pembelajaran jarak jauh luar jaringan (PJJ Luring), dan blended learning.

7. Intensi Pembelajaran Dalam Modul

Tujuan pendedahan harus mencerminkan keadaan-peristiwa penting dari pembelajaran dan harus bisa diuji dengan berbagai bentuk asesmen sebagai bentuk dari unjuk pemahaman. Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan berlatih, sumber daya yang digunakan, kesesuaian dengan tipe peserta, dan metode asesmen yang digunakan.

8. Pemahaman Bermana

Pemahaman bermakna yakni pengumuman tentang manfaat yang akan petatar didik peroleh selepas mengikuti proses pembelajaran. Keistimewaan tersebut nantinya dapat siswa asuh terapkan dalam spirit sehari-hari.

Model :

9. Pertanyaan Pemantik

Pertanyaan pemantik adalah pertanyaan untuk mengintensifkan rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir tanggap n domestik diri murid didik. Soal  pemantik memandu petatar lakukan memperoleh kognisi berjasa sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Contoh Pembelajaran n domestik menggambar cerpen:

Apa yang membuat sebuah cerpen menarik buat dibaca?

Jika kamu diminta bagi membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan kamu usulkan?

10. Kegiatan Pembelajaran

Urutan kegiatan pembelajaran inti dalam bentuk anju-ancang kegiatan pembelajaran nan dituangkan secara faktual, disertakan opsi/ pembelajaran alternatif dan ancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan berlatih siswa.

Langkah kegiatan penataran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi hari yang direncanakan, meliputi tiga tahap, yakni pendahuluan, inti, dan penutup berbasis metode pembelajaran aktif.

11. Asesmen

Ada tiga jenis asesmen yang harus dijelaskan hawa dalam modul ajar yaitu :

Asesmen sebelum pembelajaran (diagnostik).

Asesmen selama proses pendedahan (Formatif)

Asesmen intiha pembelajaran (sumatif)

12. Pengayaan dan Remidial

Pengayaan adalah kegiatan pembelajaran yang diberikan plong peserta jaga dengan capaian panjang agar mereka dapat mengembangkan potensinya secara optimal.

Remedial diberikan kepada pesuluh pelihara yang membutuhkan bimbingan bikin memafhumi materi atau pembelajaran mengulang. Saat merancang kegiatan pengayaan, perlu diperhatikan mengenai diferensiasi contohnya lembar belajar/kegiatan yang farik dengan kelas.

13. Refleksi

Refleksi peserta asuh dan guru, dicantumkan dalam modul bimbing  berupa instrumen , pertanyaan, angket, kuisioner seharusnya siswa dan guru bisa mencermati/merenungkan juga kegiatan yang dilakukan

Lampiran

14. Lawe Kerja Pelajar

Lembar kerja siswa ini ditujukan untuk peserta didik (tidak guru) dan bisa diperbanyak sesuai kebutuhan untuk diberikan kepada pelajar didik termasuk peserta non-reguler

15. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik

Bahan bacaan suhu dan peserta tuntun igunakan bak pemantik sebelum kegiatan dimulai atau lakukan memperdalam kognisi materi pada saat atau penghabisan kegiatan pembelajaran.

16. Glosarium

Glosarium ialah kumpulan istilah-istilah privat suatu permukaan secara alfabetikal yang dilengkapi dengan definisi dan artinya. Glosarium diperlukan untuk kata ataupun istilah yang memerlukan penjelasan bertambah mendalam

17. Daftar bacaan

Daftar pustaka merupakan sendang-sumber referensi nan digunakan dalam ekspansi modul pelihara. Referensi nan dimaksud adalah semua sumber belajar (pusat siswa, pokok referensi, majalah, koran, situs internet, lingkungan sekitar, narasumber, dsb.).

Demikianlah suku cadang  modul ajar nan mesti disusun guru. Walaupun demikian suku cadang modul ajar tersebut termengung untuk dikurangi atau ditambah sesuai kebutuhan disatuan pendidikan masing-masing.

Source: https://gmc.sch.id/cara-membuat-modul-ajar-kurikulum/

Posted by: skycrepers.com