Cara Mengajar Agama Islam Di Sd

RADARSEMARANG.ID, Pendidikan agama adalah pendidikan nan mengasihkan pengetahuan dan membentuk sikap, kepribadian dan kesigapan peserta pelihara dalam melakukan ajaran agamanya. Oleh karena itu sebagai temperatur dituntut bagi selalu memberikan materi terbaik bagi anak didik. Banyak metode yang bisa disampaikan dari guru kepada siswa. Riuk satunya ketika petatar mengalami kesulitan dalam membereskan Kompetensi Dasar (KD) tentang mengarifi makna iman kepada malaikat-malaikat Allah bersendikan pengamatan terhadap dirinya dan alam selingkung.

Guru PAI harus mampu menciptakan model yang terbaru dan inovatif. Salah satu metode yang runyam digunakan dalam pembelajaran PAI adalah metode smart game. Metode ini menyuguhkan majemuk bentuk permainan. Permainan (games) tenar dengan berbagai sebutan, sebagai halnya ice breaker berarti pemanasan dan energizer berguna penyegaran. Peristiwa ini penulis terapkan di SD Negeri 01 Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan.

Karakteristik games adalah menciptakan suasana sparing yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai. Permainan digunakan untuk rakitan suasana yang semula pasif menjadi aktif, normatif menjadi lentur, jenuh menjadi riang. Metode ini diarahkan agar tujuan sparing bisa dicapai secara efektif dan efisien dalam suasana gembira walaupun menggunjingkan hal-hal yang susah.

Banyak rang permainan kreatif dan edukatif bagi anak. Yudha Kurniawan dalam bukunya “Smart Games for Kids” menyebutkan 35 jenis permainan intelek untuk anak, yaitu: tepuk cap; sebanyak mungkin; menghafal aku; DOR; pulpen dan pensil; menggambar bangun; keluarga burung; menuliskan kurnia pribadi; menghitung acak; acak gambar; pengecekan tiga menit; cerita berantai; pesan berantai; pijat palu babat; manuver angka bersambungan; melembarkan bangun; sentralisasi titik; memijat usia; pengutaraan kelompok; pencuri dan polisi; gajah, jerapah, dan pohon kelapa; buah apel; tangan mencacau; melewati rintangan kecil; pesan pecah bola; cari gelanggang; senggolan suara; tebak provokasi; sesuatu berusul sarung; berdiri spontan; gangsing hidup; prolog-alas kata sulit; mengangkat bersama; arah empat penjuru; mendengar bunyi dan mencium bau.

Smart game ialah permainan nan dirancang sedemikian rupa. Seyogiannya siswa mengamankan KD tentang mencerna makna iman kepada malaikat-malaikat Sang pencipta berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan bendera sekeliling. Metode permainan yang digunakan adalah permainan tepuk malaikat. Persiapan-anju permainan tepuk malaikat sebagai berikut: Permulaan, Suhu membagikan handout “tepuk malaikat”. Sebelum pembelajaran dimulai master sudah mempersiapkan teks materi berupa hand out tepuk malaikat yang kemudian dibagikan kepada pesuluh.

Kedua, Petatar melakukan permainan tepuk malaikat dengan bimbingan guru. Siswa dibantu oleh master serentak bakal mempraktikkan permainan tepuk malaikat sesuai perintah pada teks materi nan sudah dibagikan kepada siswa.

Ketiga, Guru menjatah peserta ke dalam beberapa kerubungan. Pasca- berbarengan berlatih mempraktikkan permainan tepuk malaikat kemudian siswa dibagi internal beberapa kelompok kerdil.

Keempat, Siswa melakukan permainan tampar malaikat antar kelompok dengan acuan tanya jawab. Melangkaui kelompok kecilnya siswa melakukan permainan tepuk malaikat antar kelompok dengan cermin pertanyaan jawab secara bergantian dengan kelompok nan satu mengistilahkan nama malaikat-malaikat Allah sedangkan keramaian lainnya menjawab tugas tugasnya secara bergantian.

Kelima, Siswa melakukan permainan tepuk malaikat bersama teman sebangku dengan model wawancara. Kemudian pesuluh diberi kesempatan untuk melakukan permainan tepuk malaikat bersama antiwirawan sebangku dengan abstrak cak bertanya jawab siswa yang satu bertepuk menyebutkan logo malaikat-malaikat secara satu persatu dan teman lainnya menjawab setiap tepukan dengan tugas-tugasnya dan juga saling bergantian.
Keenam, Refleksi dan konklusi. Setelah dilakukan secara tautologis-ulang mulai dari permainan dengan kelompok kerdil dan permainan dengan jodoh sebangku maka guru bersama siswa melakukan refleksi dan kesimpulan dari materi yang sudah disampaikan plong pesuluh serta menanyakan kesulitan apa nan dialaminya untuk diambil urut-urutan keluar dalam perbaikan pembelajaran berikutnya. (*/aro)

Guru SD Distrik 01 Rembun, Kecamatan Siwalan, Kabupaten Pekalongan