Cara Mengajarkan Materi Kalimat Pada Anak Sd

Catatan ini ialah kelanjutan mulai sejak artikel
“Mengajar Membaca di Kelas I Sekolah Dasar”
(bagian pertama) nan mencamkan cara mengajar membaca dengan metode abjad. Yuk kita lanjutkan mendaras metode berikutnya.


2. Metode Kupas-Rangkai Kaki Kata.

Berbeda berpangkal metode abjad di atas, metode kupas-rangkai tungkai perkenalan awal ini dimulai dengan kata kata terlebih tinggal.

Misalnya:
mama. Kita terbiasa juga menjelaskan arti pembukaan mama itu kepada pesuluh agar mereka mendapatkan makna berbunga apa yang dipelajari.

Pengenalan
mama
kemudian dipisahkan menjadi dua suku kata adalah
ma
dan
ma
(ma-ma). Tiap-tiap tungkai kata dikupas lagi menjadi huruf-leter, sehingga siswa mengenal bahwa introduksi mama itu terdiri berpunca huruf
mama.

Mengingat empat abc (yang sebetulnya hanya dua huruf) ini tentunya lebih mudah bagi siswa daripada simultan menghafal catur huruf misalnya madu (m-a-d-u). Bintang sartan, tiba dari yang mudah dan dekat dengan kehidupan siswa, maka pelajar akan makin bertelur.

Kegiatan selanjutnya adalah mengenalkan alas kata-kata nan lain, sehingga pada akhirnya siswa bisa mengaji sebuah kalimat, misalnya:
ini mama saya;
itu bola budi, dan enggak-lain.

Contoh kata-introduksi yang mudah bagaikan pendahuluan:
rudin pa-pa p-a-p-a pa-pa papa
nana na-na n-a-n-a na-na nana
mata ma-ta m-a-t-a ma-ta mata


3. Metode Mendunia.

Menurut Teori Gestalt, satu wahdah lebih bermakna daripada bagian-putaran. Metode global dimulai dengan mengenalkan kalimat utuh kepada murid.

Contohnya: ibu bersantap nasi, disertai tulang beragangan, anak membaca tulisan tersebut, yunior temperatur menjelaskan huruf-lambang bunyi yang dirangkai membentuk kaki kata, kata, dan kalimat.

Kalimat-kalimat dipilihkan yang sederhana dan pendek-ringkas lampau, sebaiknya siswa tidak mengalami kesulitan.


4. Metode SAS — Struktural Analisa Sintesa.

Metode SAS dilaksanakan dengan menggunakan kartu kalimat dan gawang flanel. Mula-mula guru menunjukkan gambar kepada pelajar (seandainya benda ceria bisa dihadirkan tentunya makin baik jika benda asli ditunjukkan sampai-sampai lampau).

Misalnya temperatur menunjukkan bola kepada siswa, kemudian berbicara, ”Anak asuh-momongan,
ini bola.” Suruh siswa mengulangi kata-kata guru. ”Ini apa?” Pesuluh menjawab, ”ini bola.”

Apabila pelajar hanya menjawab
bola
saja, maka guru teristiadat membetulkan mulut pesuluh, ”ini bola.” Hawa menyuruh pesuluh menirukan prolog-kata guru.

Kegiatan selanjutnya, guru menempelkan gambar bola di papan catat. Di asal gambar bola itu ditempelkan karangan
ini bola. Guru menunjukkan contoh mengaji tulisan
ini bola, dan peserta disuruh menirukan.

Pastikan bahwa siswa seluruh inferior memperhatikan tulisan momen menitahkan kalimat
ini bola. Gambar diambil, garitan
ini bola
tetap tertempel di tiang catat. Suhu menyuruh siswa membaca kembali garitan
ini bola
tadi.

Kegiatan lebih jauh merupakan menganalisis kalimat ini bola, menjadi kata, kata menjadi suku pengenalan, suku kata menjadi huruf. Setelah itu, lambang bunyi-huruf dikembalikan menjadi kaki kata, kaki kata menjadi pembukaan, dan pengenalan-kata menjadi kalimat (sintesa).

Berikut adalah contohnya: membaca kalimat, gambar tidak diperlihatkan.

ini bola
ini bola
i ni bo la
i kaki langit i b ozon l a
i ni bo la
ini bola
ini bola

Komentar:
Metode-metode di atas hanyalah contoh. Guru boleh menggunakan metode-metode enggak sesuai dengan kondisi di tanah lapang. Sekadar yang harus diingat, metode apa pun yang digunakan, siswa harus tetap enjoy dalam sparing.

Selain itu guru harus mempertimbangkan untuk memenuhi kebutuhan indera belajar siswa. Artinya, penelaahan yang dilaksanakan master bersama siswa harus bisa memenuhi kebutuhan siswa yang dominan baik di Visual, Auditorial, maupun Kinestetik.

Sebab itu dalam penataran harus ada: gambar, benda nyata, tulisan, dan lain-enggak (yang bisa dilihat oleh kelompok Optis); suara yang bisa didengar atau huruf, kata, kalimat yang bisa diucapkan (untuk keramaian Auditorial); serta siswa bisa melakukan manipulasi benda atau perkakas-alat pelajaran (cak bagi kerubungan kinestetik).

Pun ke bagian awal, KLIK kerjakan mengaji …

Source: https://www.gurusukses.com/mengajar-membaca-di-kelas-i-sekolah-dasar-lanjutan

Posted by: skycrepers.com