Cara Mengajarkan Sejarah Pada Anak Sd

ilustrasi 2 1024x678 1


Pengertian Ideal Penerimaan

Pembelajaran atau pengajaran menurut Degeng ialah upaya untuk membelajarkan siswa. Kerumahtanggaan pengertian ini secara implisit internal pengajaran terdapat kegiatan mengidas, menetapkan, mengembangkan metode cak bagi mencapai hasil pengajaran yang diinginkan. Pemilihan, penetapan, dan pengembangan metode ini didasarkan pada kondisi pengajaran yang ada.[1]

Sedangkan tujuan pembelajaran yaitu tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi pada pelajar selepas mengikuti kegiatan pembelajaran, tercapainya perubahan perilaku atau kompetensi plong siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.maksud tersebut dirumuskan dalam kerangka pernyataan atau diskripsi yang spesifik. Nan menyeret untuk digaris bawahi yaitu berusul pemikiran Kemp dan David E. Kapel bahwa perumusan pamrih penerimaan harus diwujudkan kerumahtanggaan tulang beragangan terdaftar. Situasi ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pengajian pengkajian seyogyanga dilaksanakan secara tertulis (
written plan).

Upaya merumuskan intensi penelaahan dapat memberikan manfaat tertentu, baik bagi guru atau peserta didik. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4 manfaat berbunga tujuan pembelajaran, yakni :

  1. Siswa dapat lebih mandiri dalam proses belajarnya
  2. Melicinkan guru memilih dan menyusun target ajar
  3. Kontributif memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media pendedahan.
  4. Melicinkan guru melakukan penilaian.

Contoh pembelajaran adalah tulangtulangan maupun tipe kegiatan yang digunakan buat menyampaikan bahan asuh oleh guru kepada siswa. Di dalam contoh pendedahan terdapat partikel:

  1. filosofi maupun teori nan menjadi gudi atau ruh mulai sejak rumusan teoritis dan praktis sebuah metode pembelajaran;
  2. rumusan teoritis metode pembelajaran; dan
  3. prosedur praktis penerapan metode pengajian pengkajian.


Macam- keberagaman Model Penelaahan

Berikut ini adalah beberapa model pembelajaran sejarah :


1. Model Pengajian pengkajian Example Non Example

Model Pembelajaran Example Non Example maupun kembali stereotip di ujar example and non-example yaitu model pembelajaran yang menggunakan susuk sebagai media pembelajaran. Metode Example non Example adalah metode yang menggunakan media gambar dalam penyampaian materi pembelajaran yang bertujuan memerosokkan siswa bagi belajar berfikir perseptif dengan jalan mengamankan permasalahan-permasalahan nan terkandung dalam komplet-contoh rancangan nan disajikan. Kelebihan:

  1. Siswa lebih tanggap dalam menganalisa gambar.
  2. Siswa mengetahui aplikasi berpunca materi berupa contoh bentuk.
  3. Siswa diberi kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya.

Kekeringan:

  1. Lain semua materi boleh disajikan dalam rencana gambar.
  2. Gado hari yang lama.


2. Model Pembelajaran Picture and Picture

Lengkap pembelajaran picture and picture yakni suatu abstrak belajar yang menggunakan gambar dan dipasangkan/diurutkan menjadi sekaan logis. Cermin Pengajian pengkajian ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses pembelajaran. Rencana-buram ini menjadi factor terdahulu dalam proses pembelajaran. Sehingga sebelum proses pendedahan guru telah menyiapkan gambar nan akan ditampilkan baik dalam bentuk tiket ataupun dalam bentuk carta dalam ukuran segara.

Kelebihan

  1. Materi yang diajarkan lebih terarah karena puas sediakala penataran hawa menjelaskan kompetensi nan harus dicapai dan materi secara singkat lebih lagi dahulu.
  2. Petatar lebih cepat menangkap materi ajar karena guru menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.
  3. Boleh meningkat daya nalar atau anak kunci pikir siswa karena petatar disuruh guru bagi menganalisa gambar nan suka-suka.
  4. Dapat meningkatkan bagasi jawab petatar, sebab guru menanyakan alasan pesuluh mengurutkan rencana.
  5. Pembelajaran lebih berkesan, sebab murid dapat mengamati langsung rencana nan telah dipersiapkan maka dari itu master.[2]

Kelemahan

  1. Sulit menemukan rencana-gambar yang bagus dan berkulitas serta sesuai dengan materi latihan.
  2. Rumpil menemukan gambar-tulang beragangan yang sesuai dengan pusat nalar atau kompetensi siswa nan dimiliki.
  3. Baik guru ataupun siswa kurang mesti n domestik menggunakan rancangan bak target utama privat membahas satu materi pelajaran.
  4. Enggak tersedianya dana istimewa buat menemukanatau mengadakan bagan-rancangan yang diinginkan.


3. Numbered Heads Together

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar pesuluh internal kelompok bagi mencapai tujuan pembelajaran. Para siswa dibagi ke dalam keramaian-gerombolan kerdil dan diarahkan cak bagi mempelajari materi tutorial yang sudah lalu ditentukan. Intensi dibentuknya kelompok kooperatif adalah lakukan memberikan kesempatan kepada peserta agar dapat terbabit secara aktif intern proses nanang dan dalam kegiatan-kegiatan membiasakan. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas penelaahan berpusat pada murid, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk menyelesaikan kelainan

Faedah Arketipe Number Heads Together :

  1. Setiap siswa menjadi siap semua
  2. Dapat mengamalkan urun rembuk mengajari siswa yang invalid pakar

Kelemahan Kamil Number Heads Together :

  1. Prospek nomor yang dipanggil, dipanggil pun oleh master
  2. Enggak semua anggota gerombolan dipanggil oleh guru


4. Pembelajaran Cooperative Script

Pengajian pengkajian cooperative script adalah model pengajian pengkajian yang menghadirkan interaksi hawa dengan petatar dan siswa dengan pesuluh melalui pengudakan ide/gagasan baru dari segala apa yang mereka pelajari kemudian menyimpulkannya secara lisan. Kelemahan metode ini kerumahtanggaan penerapannya di dalam inferior adalah kesulitan guru internal menghidupkan kerjasama antar siswa dan sulitnya menolak siswa untuk mengeluarkan pendapatnya. Kita semua tahu bahwa sebagian siswa di Indonesia tinggal pasif detik belajar, malu dan bersimbah riuk menghantui mereka. Jadi jika ingin menerapkan metode pembelajaran cooperative script ini, para guru harus terlebih lampau mengenalkannya plong para peserta didik yang tentu saja menyita banyak waktu.


5.  Jigsaw

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw yakni suatu jenis pembelajaran kooperatif yang terdiri bermula beberapa anggota dalam satu kerumunan yang berkewajiban atas perebutan bagian materi berlatih dan mampu mengajarkan bagian tersebut kepada anggota bukan dalam kelompoknya. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran puas jodoh keropok ataupun teman sebaya dalam persuasi membantu berlatih. Jigsaw didesain bagi meningkatkan rasa pikulan jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pengajian pengkajian khalayak tak.

Kekuatan

  1. Meningkatkan rasa barang bawaan jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran turunan enggak.
  2. Siswa tidak cuma mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka pula harus siap mengasihkan dan mengerjakan materi tersebut pada anggota kelompoknya nan bukan, sehingga pengetahuannya jadi lebih.
  3. Menerima keragaman dan menjalin pertalian sosial yang baik dalam hubungan dengan belajar
  4. Meningkatkan berkerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.

Kehilangan

  1. Jika guru tak mengingatkan agar siswa selalu menunggangi ketangkasan-ketangkasan kooperatif dalam kelompok masing-masing maka dikhawatirkan kelompok akan macet dalam pelaksanaan diskusi.
  2. Jika anggota kelompoknya kurang akan menimbulkan masalah.
  3. Membutuhkan waktu yang lebih lama, apalagi bila penataan urat kayu belum terkondisi dengan baik sehingga teradat masa untuk merubah posisi yang dapat menimbulkan kegaduhan.


6. Keburukan Based Introductuon

Cermin pembelajaran
Problem Based Introduction
(PBI) disebut juga
Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Acuan pembelajaran ini mengangkat satu masalah aktual ibarat satu pengajian pengkajian nan menantang dan menarik. Pesuluh didik diharapkan dapat sparing mengendalikan kebobrokan tersebut secara adil dan obyektif.

Khasiat

  1. Pesuluh dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh berpokok majemuk sumber.
  4. Murid berperan aktif dalam KBM
  5. Pelajar makin memahami konsep ilmu hitung yg diajarkan sebab mereka koteng nan menemukan konsep tersebut.
  6. Melibatkan siswa secara aktif menguasai komplikasi dan menuntut keterampilan berfikir pelajar yang lebih tinggi
  7. Pembelajaran lebih bermanfaat
  8. Murid boleh merasakan manfaat pembelajaran matematika sebab ki aib yang diselesaikan ialah masalah sehari-waktu
  9. Menjadikan peserta bertambah mandiri
  10. Menanamkan sikap sosial yang positif, memberi aspirasi dan menerima pendapat orang tidak
  11. Dapat mengembangkan kaidah berfikir logis serta berlatih membentangkan pendapat

Kelemahan

  1. Bagi siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak boleh teraih.
  2. Membutuhkan banyak waktu dan dana.
  3. Tidak semua indra penglihatan tuntunan dapat diterapkan dengan metode ini.


7.      Mind Mapping

Model pembelajaran Problem Based Introduction (PBI) disebut juga Pendedahan Berdasarkan Masalah. Model pembelajaran ini mengangkat suatu problem aktual sebagai satu pembelajaran nan menantang dan menghela. Peserta didik diharapkan bisa membiasakan memecahkan penyakit tersebut secara adil dan obyektif. Secara garis besar PBI terdiri dari menyajikan kepada siswa kejadian masalah yang otentik danbermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk mengerjakan penajaman dan inkuiri. Peranan guru privat PBI adalah mengajukan penyakit, memfasilitasi penyelidikan dan dialog siswa, serta membantu belajar siswa. PBI diorganisasikan di sekitar situasi semangat nyata yang meninggalkan jawaban sederhana dan mengundang berbagai pemecahan nan bersaing.

Kelebihan

  1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya ter-hormat-benar diserapnya dengan baik.
  2. Dilatih untuk bisa bekerjasama dengan siswa lain.
  3. Dapat memperoleh dari berbagai ragam sumber.
  4. Siswa berperan aktif dalam KBM
  5. Siswa lebih memahami konsep matematika yg diajarkan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut.
  6. Melibatkan siswa secara aktif memecahkan kelainan dan menuntut keterampilan berfikir pesuluh yang lebih tinggi
  7. Pembelajaran makin bermakna
  8. Pelajar dapat merasakan kelebihan pembelajaran matematika sebab komplikasi yang diselesaikan merupakan masalah sehari-masa
  9. Menjadikan siswa bertambah mandiri
  10. Cangkok sikap sosial yang riil, memberi aspirasi dan mengakuri pendapat orang lain
  11. Boleh berekspansi mandu berfikir logis serta berlatih membentangkan pendapat

Kelemahan

  1. Untuk petatar nan malas, pamrih dari metode tersebut tak dapat teraih.
  2. Membutuhkan banyak tahun dan dana.
  3. Lain semua alat penglihatan pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
  4. Membutuhkan waktu yang banyak
  5. Tidak setiap materi matematika dapat diajarkan dengan PBI
  6. Membutuhkan akomodasi yang memadai seperti laboratorium, gelanggang duduk siswa yang terkondisi cak bagi belajar kelompok, perangkat pembelajaran, dll
  7. Menuntut master mewujudkan perencanaan pembelajaran nan bertambah menguning.
  8. Kurang efektif jika jumlah siswa plus banyak, idealnya maksimal 30 petatar perkelas.


Konotasi Metode Pendedahan

Metode Pengajian pengkajian bisa diartikan sebagai kaidah yang digunakan bagi mengimplementasikan rencana yang sudah didudun intern bentuk kegiatan yang nyata dan praktis. Bagi menyentuh tujuan pembelajaran puas kebanyakan metode pengajian pengkajian klasikal doang memperhatiakan satu aspek doang adalah aspek penyampaian pengetahuan. Sedangkan bak pendidik profesional, maka dituntut harus bisa merangsang terjadinya proses berpikir, harus membantu tumbuhnya sikap kritis, serta mampu menafsirkan pola pikir murid didiknya, sehingga diperlukan eksploitasi metode mengajar lainnya yang lebih efekti dan efisien Berikut merupakan pengertian

Metode Penataran menurut para ahli :

  1. Nana Sudjana  : metode pembelajaran adalah cara nan dipergunakan makanya hawa intern mengedakan hubungan dengan siswanya pada saat berlangsungnya pengajaran.
  2. Ahmad Sabri  : metode penataran ialah cara-cara atau teknik presentasi bahan pelajaran baik partikular maupun kelompok.
  3. M. Sobri Sutikno : metode pembelajaran adalah mandu-cara penyajian materi pelajaran yang dilakukan pendidik agar terjadi proses pembelajaran lega diri siswa dalam sampai ke pamrih
  4. Gerlach dan Elly : metode pembelajaran adalah rencana nan sistematis untuk menyampaikan kenyataan
  5. Bayiruddin Usman : metode pembelajaran adalah salah satu cara penyampaian bahan tutorial lakukan mencapai maksud yang ditetapkan.

Bermula pengertian metode pembelajaran menurut para ahli di aatas, proses pembelajaran boleh dilakukan didalam maupun diluarkelas. Cak semau berbagai keberagaman metode pembelajran yang bisa diterakan dalam mengajar siswa di inferior termasuk di dalam pembelajaran sejarah. Metode yang dipilih bisa dipengaruhi oleh banyak hal, misalya diversifikasi materi yang disampaikan, jumlah siswa nan mengikuti cak bimbingan, situasi detik penataran, dan kemampuan lazimnya siswa n domestik kelas.


Seleksi dan Penentuan Metode

Metode mengajar yang digunakan guru intern setiap kali pertemuan kelas bukanlah radiks pakai, akan tetapi setelah mengerjakan seleksi yang berkesesuaian dengan perumusan tujuan intruksional tersendiri, oleh karena itu berikut yaitu komplikasi yang harus dipahami dalam penyortiran dan penentuan metode internal kegiatan belajar mengajar.


1. Poin Strategis Metode

Guru sebaiknya mengaibkan intern penyaringan dan penentuan metode sebelum kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di papan bawah


2. Efektivitas Pendayagunaan Metode

Efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran nan telah diprogramkan dalam suatu les, sebagai persiapan tertulis.


3. Pentingnya Seleksi dan Penentuan Metode

Guru misal keseleo satu sendang membiasakan berkewajiban menyediakan lingkungan belajar yang kreatif bagi kegiatan belajar anak ajar di kelas. Pelecok satu kegiatan nan harus guru lakukan yaitu melakukan pemulihan dan penetuan metode yang bagaimana nan akan dipilih bikin mencapai harapan pencekokan pendoktrinan.


4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Metode

Guru akan makin mudah mematok metode yang paling serasi bikin situasi dan kondisi yang khusus dihadapinya, jjika mengerti sifst – sifst masing – masing metode tersebut. Winarno Surahmad (1990; 97) mengatakan, bahwa penyortiran dan penentuan metode dipengaruhi makanya bilang factor sebagai berikut :

a.             Anak Asuh

Anak didik merupakan manusia berpotensi yang mengahajatkan pendidikan.

b.            Tujuan

Intensi adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan sparing mengajar. Dalam hal ini metode harus menyerah pada kehendak harapan dan buakn sebaliknya. Karena itu kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki makanya tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya.

c.             Peristiwa

Peristiwa kegiatan belajar-mengajar nan guru ciptakan tidak selamanya sebabat pecah hari ke hari, disisi bukan metode nan baik adalah sesuai dengan kejadian yang ada, oleh sebab itu situasi yang ada mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar.

d.            Fasilitas

Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang sparing anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya kemudahan membiasakan akna mempengaruhi pemilahan metode mengajar.

e.             Suhu

Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Seseorang guru misalnya rendah gemar berbicara dan ada yang suka berujar. Maka dari itu sebab itu maka kepribadian guru akan menentukan seleksi dan penentuan metode yang akan dipakai.[3]


Macam-diversifikasi Metode Penerimaan

Terdapat sejumlah metode penerimaan nan dapat digunakan cak bagi mengimplementasikan politik pembelajaran, terutama dalam pembelajaran sejarah  diantaranya:


1. Metode Ceramah

Metode ceramah ialah sebuah metode mengajar dengan mengedepankan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah peserta nan pada umumnya mengajuk secara pasif. Muhibbin Syah, (2000). Metode ceramah boleh dikatakan sebagai suatu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan kenyataan, dan paling kecil efektif privat mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan nan sesuai dengan jangkauan pusat beli dan paham murid.

Manfaat

  1. Master mudah menguasai kelas bawah.
  2. Dapat diikuti siswa dengan jumlah yang banyak.
  3. Mudah mempersiapkan dan melaksanakannya.
  4. Guru mudah menerangkan alamat kursus berjumlah besar.

Kehabisan

  1. Membuat pesuluh pasif.
  2. Mengandung molekul paksaan terhadap siswa.
  3. Sukar mengontrol sejauhmana pemerolehan belajar anak didik.
  4. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-pembukaan).
  5. Bila terlalu lama membosankan.


2. Metode Sumbang saran

Metode diskusi yakni prinsip penyajian cak bimbingan, dimana para pesuluh dihadapkan pada suatu maslah nan bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bertabiat bersoal kerjakan dibahas dan dipecahkan secara bersama. Didalam urun pendapat ini proses membiasakan mengajar terjadi, dimana interaksi antara dua atau kian cucu adam yang terlibat ganti tukar menukar pengalaman, informasi, membereskan masalah, boleh juga semuanya aktif. Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

  • Menolak siswa berpikir responsif.
  • Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara independen.
  • Mendorong pesuluh menyumbangkan buah pikirnya bikin mengatasi masalah bersama.
  • Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban bakal memecahkan problem berdsarkan pertimbangan yang seksama.

Kemujaraban

  1. Memberahikan kreativitas anak bimbing dalam bentuk ide, gagasan,dan inovasi baru internal  mengatasi satu komplikasi.
  2. Mengembangkan sikap menghargai pendapat orag lain.
  3. Memperluas wawasan.
  4. Membina sisiwa bakal terbiasa musyawarah untuk mufakat dalam memecahkan suatu masalah.

Kekurangan

  1. tidak dapat dipakai dalam kelompok yang raksasa.
  2. Peserta diskusi berbintang terang embaran yang terbatas.
  3. Boleh dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.


3.  Metode Karyawisata

 Metode karya wisata yaitu suatu metode mengajar yang dirancang sampai-sampai lewat oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat publikasi dan didiskusikan bersama dengan murid didik nan bukan serta didampingi oleh pendidik, nan kemudian dibukukan.

Khasiat

  1. Karyawisata memiliki mandu pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata kerumahtanggaan pengajaran.
  2. Membuat apa yang dipelajari disekolalebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di publik.
  3. Bertambah semok kreativitas pesuluh.
  4. Informasi perumpamaan incaran pelajaran lebih aktual dan luas.

Kekurangan

  1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.
  2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang menguning.
  3. Dalam karyawisata cangap unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan terdepan, sedangkan zarah studinya terabaikan.
  4. Memerlukan sensor yang lebih hati-hati terhadap setiap gerak-gerik momongan didik di lapangan.
  5. Memrlukan biaya yang mahal.

Menurut Roestiyah (2001:85) ,teknik karya tamasya ini digunakan karena memiliki maksud bagaikan berikut: Dengan melaksanakan karya wisata diharapkan murid boleh memperoleh pengalaman langsung berasal obyek nan dilihatnya, bisa ikut menyelami tugas pegangan hoki seseorang serta dapat berwawancara mungkin dengan jalan demikian mereka mampu menuntaskan persoalan yang dihadapinya intern pelajaran, ataupun kenyataan publik. Juga mereka bisa melihat, mendengar, meneliti dan mencoba apa yang dihadapinya, agar nantinya dapat mengambil inferensi, dan sekaligus dalam periode yang sama dia boleh mempelajari beberapa netra pelajaran.


4. Metode Ki aib Solving

Metode problem solving tidak sekedar metode mengajar, tetapi adalah satu metode berfikir, sebab dalam metode solving dapat menggunakan metode lainnya nan dimulai dari mencari data sebatas menjajarkan suatu kesimpualan.

Kelebihan :

  1.  Metode ini bisa membuat pendidikan disekolah makin relevan dengan sukma
  2. Metode ini seronok ekspansi kemampuan berpikir siswa
  3. Proses belajar mengajar melalui pemecahan masalah yang nantinya dapat  membiasakan siswa dalam menguasai problem.

Kekurangan :

  1. Dalam penggunaan metode ini banyak memakan waktu
  2. Mengubah kebiasaan siswa yang sparing dengan mendengar dan menerima informasi
  3. Menentukan problem nan tingkat kesulitannya sesuai dengan tingkat berpikir dalam-dalam pelajar


5. Metode Tanya Jawab

 Metode wawanrembuk ialah cara pengajuan cak bimbingan dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari hawa kepada siswa, namun dpat pula bersumber peserta ke guru. Metode wawancara adalah yang tertua dan paling kecil banyak dalam proses pendidikan, baik dilingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah.

Kelebihan

  1. Pertanyaan dapat menarik dan menunggalkan manah siswa, sekalipun ketika murid tersebut medium ribut.
  2. Semok daya pikir dan siasat pulang ingatan siswa.
  3. Mengembangkan keberanian dan ketangkasan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.

Kekurangan

  1. Membuat pesuluh menjadi tegang
  2. Waktu demap terbuang prodeo, momen tidak ada siswa yang menjawab pertanyaan.
  3. Soal lain bisa merata untuk semua peserta.

Daftar bacaan
[1] Uno, Hamzah B.,
Perencanaan Penelaahan,
Jakarta, Penerbit PT Bumi Abc, 2008, hlm. 2.

[2] Istarani,
58 Konseptual Penataran Inovatif (Wacana Guru Dalam Menentukan Model Pembelajaran).
(Tempat: Alat angkut Persada, 2011), hlm. 8.

[3] Syaiful Bahri djamarah dan Aswan zain,
Kebijakan Belajar Mengajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, hlm. 75

0

1.5
2
votes

Article Rating

Source: https://idsejarah.net/2020/07/model-dan-metode-dalam-pembelajaran.html

Posted by: skycrepers.com