Contoh Angket Minat Belajar Ipa Sd
Related Papers
Redaksi Harian Pendidikan Dasar edisi April 2009 meladeni sejumlah garitan baik berupa hasil pendalaman maupun pemikiran kritis terhadap ekspansi pendidikan terutama di tingkat sekolah radiks. N domestik edisi boleh jadi ini, beberapa isu yang muncul berkaitan dengan: 1) literasi menulis; 2) pembelajaran tematik; 3) pendidikan matematika; dan 4) pendidikan dan peluasan profesional guru. Selain itu, terdapat sekali lagi kajian tentang pengembangan pendedahan di tingkat sekolah dasar. Kajian mengenai literasi batik dikemukakan maka dari itu Yayah Churiah dan Tatat Hartati. Penelitian Yayah Churiah mengasihkan bayangan bahwa tingkat kesadaran ejaan mempengaruhi kemampuan menulis siswa SD. Rintangan yang ditemukan dalam tulisan siswa tersapu dengan eksploitasi huruf kapital dan tanda baca. Sementara itu, Tatat Hartati meneliti pendekatan conferencing intern pembelajaran batik di sekolah dasar yang dikembangkan pecah garis haluan peer teaching. Hasil penelitiannya menunjukkan terjadi pertambahan keterampilan berkomunikasi dan menggambar eksplanatori siswa. Selain itu, Desiani Natalia Muliasari berpandangan bahwa Folklore merupakan landas tumpu untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa sekolah dasar. Pembelajaran tematik merupakan area penelitian yang masih wajib dikembangkan. Suko Pratomo memaparkan perspektif pengembangan model pembelajaran tematik untuk Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH). Dikemukakan kembali pendekatan integratif dan jejaring (webbed) disertai teoretis RPP pengajian pengkajian tematik PLH. Provisional itu, Realin Setiamihardja mendiskusikan pendekatan tematik untuk pembelajaran IPA di kelas suatu sekolah bawah. Hasil penelitiannya menunjukkan terwalak pertambahan hasil belajar IPA, Bahasa, Matematika, IPS dan KTK serta meningkatkan motivasi berlatih petatar. Selain itu, pendalaman Tin Rustini mengungkap bahwa penerapan paradigma inkuiri terlatih lebih efektif dalam meningkatkan pembelajaran IPS di papan bawah IV SD. Peningkatan kualitas penerimaan ilmu hitung memerlukan perspektif dan strategi indoktrinasi yang tepat. Penelitian Nur’aeni akan halnya penerapan PAKEM menunjukkan efektivitasnya intern meningkatkan aktivitas dan efektivitas hasil belajar matematika kelas IV SD. Dindin Abdul Muiz Lidinillah mengkaji pendekatan investigasi matematika dalam pengajian pengkajian matematika SD. Pembahasannya mencakup aspek paradigmatik serta konseptual pengembangan dan aktivitas dari investigasi matematika. Darurat itu, Isrok’atun memaparkan perspektif Realistic Mathematic Education (RME) lakukan peningkatan komunikasi matematik siswa di Sekolah Bertaraf Alam semesta (SBI). Pendidikan dan peluasan profesional guru merupakan muslihat berasal pengembangan dan pintasan penataran. Rustono W. S. mengkaji perbandingan kesiapan antara mahasiswa prajabatan dan intern-jabatan dalam mengimak ProgramLatihan Profesi Kependidikan (PLPK) di UPI Kampus Tasikmalaya. Tentatif itu, Effendi Zulkifli, Tatang Suratno dan Nur’anei mengomongkan mengenai efektivitas implementasi Lesson Study dalam kenaikan kemitraan dan pengembangan profesional guru-dosen di UPI Kampus Serbu.
Khayali Tujuan penelitian ini (1) pemahaman suhu kelas bawah IV terhadap pendekatan alamiah dan penelaahan tematik terpadu; (2) RPP tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; (3) langkah-langkah penerapan pendekatan saintifik sreg kegiatan inti proses pembelajaran; (4) aktivitas belajar petatar didik lega pembelajaran tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; (5) sikap pelajar didik sreg pengajian pengkajian tematik terpadu dengan pendekatan saintifik; dan (6) faktor simpatisan dan pengadang penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran tematik terpadu. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kualitatif. Instrumen pengumpul data terdiri dari observasi nonpartisipan, temu duga mendalam, dan studi pengarsipan. Triangulasi data dilakukan dengan dua prinsip yaitu: triangulasi sumur dan triangulasi metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa RPP yang dirancang merupakan tematik terpadu yang menerapkan pendekatan saintifik. Proses penerimaan sesuai dengan kegiatan inti pembelajaran persiapan-langkah kegiatan pendekatan alamiah. Aktivitas membiasakan murid didik juga telah sesuai dengan langkah-persiapan pendekatan saintifik. Keberhasilan pembelajaran memerlukan faktor pendukung berupa media dan infrastruktur, disamping juga ada faktor yang menahan. Kata Taktik: Pendekatan Alamiah, Pembelajaran Tematik di Sekolah Dasar
Tanwujud Penyelidikan ini bersifat kajian tanah lapang dengan menggunakan pendekatan kualitatif, dilaksanakan sreg MIN di Kota Banda Aceh. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik kajian data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data dan verifikasi data. Hasil riset menunjukkan bahwa: (1) strategi dalam pencapaian harapan pembelajaran tematik yang dilakukan pada MIN Eksemplar Banda Aceh, adalah: memilih dan menetapkan prosudur, metode, dan teknik belajar mengajar yang minimal efektif, menjadwalkan KKM, dan evaluasi. Di MIN Merduati adalah: bersekutu dengan siswa, pembelajaran yang menyurutkan, serta bermakna bagi anak, tema-tema yang digunakan erat dengan keseharian petatar. Padahal di MIN Rukoh, yaitu: mengidas tema, mengorganisir tema, mengumpulkan bahan dan sumur, mereka cipta kegiatan, mengimplementasikan satuan pelajaran, menentukan keberagaman mata pelajaran dan variasi kesigapan nan dipadukan, melembarkan kajian materi, barometer kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator. (2) Implementasi temperatur dalam pencapaian pamrih pembelajaran tematik pada Abstrak yaitu: dilaksanakan sesuai dengan kurikulum K-13, menentukan tema nan dimungkinkan disepakati bersama murid. Di MIN Merduati yaitu: tematik berpusat lega petatar tuntun (student centered). Padahal di MIN Rukoh yaitu: menelaah KD bagi mengidentifikasi tema yg dibutuhkan tema daftar tema nan dibutuhkan di setiap mata pelajaran mengidas tema untuk setiap kelas sesuai kriteria penyaringan tema merumuskan tema dengan frasa yang menarik memilih KD dari setiap mata pelajaran yang sesuai dengan tema yang ditetapkan mengekspresikan bentuk pelaksanaan pembelajaran (RPP) menyusun silabus (memformulasikan kegiatan penelaahan, indikator, penilaian dan alokasi periode). (3) Kendala dan solusi guru intern pencapaian tujuan pengajian pengkajian tematik pada MIN di Ii kabupaten Banda Aceh, yaitu: MIN Terpadu, kendalanya keterbatasan sarana dan prasaran dalam mendukung pelaksanaan pembelajaran tematik, dan solusinya menambahkan alat angkut prasarana. Di MIN Merduati, kendalanya hawa masih banyak yang belum bisa men-tematik-teko semua les pada tema tertentu dan masih perlu pemahaman yang luas., dan solusinya hawa mempersiapakan diri bagi menyongsong pembelajaran tematik kurikulum madrasah Ibtidaiyah. Sementara itu di MIN Rukoh, kendalanya masih terjadi cedera pendapat para temperatur adapun pengertian, maksud dan intensi penelaahan tematik, dan solusinya siswa mendapatkan informasi yang utuh keterkaitan mata pelajaran yang suatu dengan yang enggak bakal camar duka belajarnya, sehingga bisa mencerdaskan penalarannya, penyedian buku panduan cak bagi guru, dan cangap mengadakan pelatihan-pelatihan kerjakan suhu.
This study aims to understand how the learning of HOTS (Higher Order Thinking Skills) can be understood from the concept of learning styles of students in Al Qur’an tahfiz activities of Madrasah Ibtidaiyah (MI) in Yogyakarta. This research type is a qualitative by using Case Study in two schools, namely Kwetiau Area 1 Bantul and MI YAPPI Gubukrubuh Gunungkidul. For data collection, this research uses three methods, namely observation, in-depth interviews, and documentation. The results of the study explained that HOTS (Higher Order Thinking Skills) learning is reviewed in the concept of student learning styles to be one solution in improving the results of a more effective and more productive learning process in memorizing Al Qur’an. Therefore, practically, HOTS in the context of student learning styles can be implemented in two ways, namely: 1) Integrating Multiple Intelligences. This can be classified through seven forms, including: Linguistic, musical, logical-mathematical, spatial, kinesthetic, intrapersonal, and interpersonal intelligence. 2) Skilled at hearing. This is done by students with listening and heeding to the readings from the teacher, then repeating their reading from five to ten times of repetitions. Keywords: HOTS (Higher Order Thinking Skills), Learning Styles, tahfiz Al Qur’an.
Keterampilan sosial siswa asuh punya peran yang dahulu utama dalam sebuah pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana kesigapan sosial peserta didik kerumahtanggaan pembelajaran tematik di kelas V Laksa Muhammadiyah Selo Kulon Progo. Jenis metode penggalian ini yaitu pengkhususan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, implementasi pembelajaran tematik dilaksanakan melangkaui tiga strata ialah adalah tahap perencanaan nan menutupi mengambil tema dari Kemendikbud RI, mengecek/ mengawasi SKL, Burik, KD, melakukan Pemetaan KI,KD, menciptakan menjadikan jaringan tema, menyusun silabus, dan mereka cipta RPP, tahap pelaksanaan meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, dan tahap evaluasi. Kedua, keterampilan sosial peserta didik menutupi kecekatan bekerja sama dengan orang tidak, kegesitan mengontrol diri dan keterampilan berbagi pikiran dan pengalaman dengan orang bukan. Ketiga, faktor partisan ekspansi kecekatan sosial peserta didik adalah guru, peserta asuh, dan lingkungan. Faktor penghambatnya yaitu belum terpenuhinya sarana infrastruktur madrasah, dan persebaran perigi belajar terlambat. Keempat, dampak pengembangan kegesitan sosial peserta didik yaitu sikap kesetiaan, bagasi jawab, dan peduli terhadap orang tidak.
Acuan Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengembangkan media Pembelajaran Interaktif pembelajaran Tematik Terpadu (2) Bakal memafhumi kelayakan media Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Tematik Terpadu (3) Cak bagi mengetahui efektifitas dan kelayakan Pembelajaran Interaktif dalam pembelajaran Tematik Terpadu. Penelitian ini merupakan eksplorasi Research and Development (R&D) abstrak prosedural dengan langkah-langkah yang diadaptasi semenjak 4D. Penelitian dilakukan di Misoa Rahmatullah Kota Jambi. Teknik penimbunan data yang digunakan menggunakan angket. Hasil penelitian ini adalah bak berikut (1) Pengembangan media penelaahan menggunakan Macromedia Flash 8 ini telah melalui tahap ialah: tahap Define, lega tahapan ini dilakukan indentifikasi pamrih media pembelajaran dan karateristik murid; tahap Design, mereka cipta materi pembelajaran, merancang desige media penelaahan menunggangi acara Macromedia Flash 8, dan produksi; tahap Develope, pada janjang ini akan dievaluasi dan dinilai oleh tim ahli materi, ahli sarana, juru pengajian pengkajian, dan uji coba. Hasil pengembangan acara Macromedia Flash 8 ini di beres didalam Compact Disk (CD). (2) Berlandaskan hasil konfirmasi ahli materi dengan hasil persentase 94.44% masuk ke kategori ” Suntuk Baik ” , dan hasil verifikasi pakar media dengan hasil persentase 73.03% timbrung ke kategori ” Baik “. Artinya sarana pembelajaran menggunakan Macromedia Flash 8 ini layak untuk dikembangkan dalam pembelajaran Tematik Terpadu. (3) Berdasarkan hasil ahli pembelajaran dengan persentase 81.73% masuk ke kategori ” Adv amat Baik ” , dan hasil uji coba pelajar dengan hasil persentase 82.39% turut ke kategori ” Sangat Baik “. Artinya wahana pembelajaran memperalat Macromedia Flash 8 efektif dan praktis lakukan digunakan dalam pembelajaran Tematik Terpadu. Perkenalan awal Siasat: Macromedia Flash 8, Tematik Terpadu, Media Pembelajaran.
Abstract This study aims to describe the implementation of thematic learning in SDN Tanjungrejo 1 Malang. The subjects were teachers and students of class I and IV SDN Tanjungrejo 1 Malang. The research approach used is qualitative research case study according to the research focus. Data collection techniques used in this study include: in-depth interviews, observation, and documentation. The results showed that the implementation of thematic learning in SDN Tanjungrejo 1 Malang is in accordance with the curriculum in 2013, but there are still some obstacles include: the ability of teachers to manage large classes and students who have titinada mastered basic skills. It can be concluded that the implementation of thematic learning class I and IV in SDN Tanjungrejo 1 Malang has been accomplished in accordance with the curriculum in 2013, but still requires the right strategy in order to be done well. Keywords: thematic learning, curriculum 2013.
Source: https://www.academia.edu/38068979/PROPOSAL_KUALITATIF_pdf
Posted by: skycrepers.com