Contoh Inovasi Media Pembelajaran Di Sd
Arwah Pagi,,
Kata orang mengajar di SD sangatlah mudah. Hanya mengajarkan 1+1, bernyanyi dan mendaras saja. Pandangan tersebut tidaklah bermartabat mengajar di SD sangatlah obsesi, dimana kita sebagai wali kelas harus berbenda menyelesaikan semua mata kursus yang akan diajarkan. Berlainan halnya dengan SMP dan SMA yang hanya unik mengajarkan satu mapel tetapi. Tantangan lainnya merupakan kita harus mampu mengontrol tingkah laris mereka yang masih berperangai infantil. Begitu juga kerumahtanggaan proses pengajian pengkajian dibutuhkan keluasan pikiran yang ekstra intern mengajarkan anak SD. Kita lain boleh memaksakan segala pun yang enggak mereka hendaki, karena peristiwa tersebut tentu dapat menciptakan menjadikan mereka tertekan dan ini sangatlah tidak baik bagi kronologi psikologi mereka.
Anak Sekolah Dasar (SD) masih dalam tahap berpikir dalam-dalam operasional konkret nan membutuhkan perantara khusus intern presentasi materi sehingga dapat ditangkap dengan mudah maka itu mereka. Seperti yang diketahui bersama bahwa anak SD yang berusia 6-12 tahun masih demen berperan dan rasa ingin tahunya yang silam raksasa terhadap sesuatu kejadian, sehingga penting bagu guru untuk berharta menyalurkan rasa kepingin tahunya tersebut. Caranya yaitu mengajak mereka bikin aktif dan menemukan sendiri sesuatu hal nan mereka belum pahami. Tugas kita sebagai suhu hanyalah memfasilitasi mereka cak bagi aktif dan membimbing dikala mereka menemui kesulitan. Untuk itulah dibutuhkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di inferior.
Sebagai seorang pendidik, tentu kita tidak asing lagi dengan media pembelajaran. Media pembelajaran dikatakan sebagai salah suatu senjata ampuh untuk pendidik n domestik menghela perhatian siswa sepanjang proses pengajian pengkajian berlangsung. Dengan menggunakan alat angkut pembelajaran, peserta ajar yang awalnya bosan dan enggan belajar menjadi bersemangat dan fokus terhadap materi yang disampaikan. Sedemikian itu pentingnya wahana penerimaan, sehingga diharapkan kehadirannya dalam proses pembelajaran di kelas.
Berikut saya berikan 7 media pendedahan inovatif yang sudah pernah saya terapkan di papan bawah.
1) Penggunaan sarana
peace post card
Peace post card
atau kartu pos perdamaian adalah sebuah kartu pos nan di dalamnya terdapat gambar yang memiliki pesan atau makna perdamaian yang mengajak setiap orang kerjakan berbuat baik sesuai dengan pesan si pembuat.
Dalam pendedahan ini pesuluh dibimbing kerjakan memaklumi berbagai ciri distingtif yang dimiliki maka dari itu nasion Indonesia yaitu memiliki hidup bersama dalam perbedaan, substansi bendera, dan keramahtamahan. Kemudian setiap peserta diminta takhlik tulangtulangan yang sesuai mencerminkan ciri tersendiri bangsa Indonesia. Disini setiap pelajar bebas menuangkan inspirasinya sesuai dengan tema yang telah diberikan. Setelah pesuluh menyelesaikan gambarnya tersebut, agar lebih menghirup bentuk nan sudah dibuat diberi dandan sesuai dengan ketentuan.
Pasca- siswa menyelesaikan
peace post card
nan telah dibuatnya, dahulu setiap peserta mempresentasikan karyanya tersebut di depan kelas. Kemudian temperatur merekam pengajuan setiap pelajar, hasil karya terbaik akan di unggah ke alat angkut sosial. Hal ini berujud agar semua lapisan masyarakat dapat mendengarkan dan menyaksikan pesan perdamaian yang diucapakan oleh peserta pelihara yang tidak tidak merupakan calon penerus generasi bangsa. Berikut saya lampirkan cuplikan video pembuatan
peace post card
hingga dengan siswa mepresentasikannya.
2) Pemanfaatan permainan Engklek berbantuan tiket kata kerjakan meningkatkan kosa kata
Engklek adalah suatu permainan tradisional lompat-lonjak pada kenap nan telah diberi garis pola boks-peti, kemudian meloncat dengan satu kaki dari boks satu ke kotak berikutnya. Permainan ini kemudian diadaptasikan ke dalam pembelajaran IPA dengan maksud agar pelajar dapat mendeskripsikan alas kata nan berhubungan dengan materi penataran IPA. Permainan engklek yang biasanya dilakukan dengan menggambar kotak-kotak di tanah atau lantai, dimodifikasi dengan menggunakan sutra karton berukuran 40 x 40 cm nan dibuat kotak-peti. Setiap kotaknya diberikan warna yang berbeda mudahmudahan lebih meruntun. Agar kelas bawah kelihatan bertambah luas maka master bersama siswa membentuk model tempat duduk pesuluh seperti abc U, yaitu dibagian tengah-tengah dikosongkan.
Permainan dimulai dengan hompimpa untuk menentukan gerombolan siapa yang memulai terlebih tinggal. Lalu selepas melempar gacuk (belahan ramping) ke keseleo satu boks, siswa melompati semua boks nan ada kecuali kotak dengan gacuk tadi. Saat sekali lagi, siswa menjumut gacuk (pecahan langsar) dan tiket pembukaan. Sebatas di siring, siswa bersama antitesis kelompok bekerjasama menguasai permasalahan pada kartu alas kata yang telah diambil. Guru memasrahkan waktu 3 menit buat berdiskusi dan setelah itu perwakilan kelompok mendeskripsikan kata yang didapatnya tersebut. Kalau dapat menjawabnya, momongan lanjur berperan. Jikalau enggak, dilanjutkan ke kelompok selanjutnya.
Gambar 01. Pelajar mencoket karcis kata yang terdapat pada kotak permainan engklek
3) Media Kukurong (Kambar-Kura Corong)
Kendaraan Kukurong adalah akronim berpokok Penyu-kura corong. Media ini digunakan untuk menghitung gerakan Penjumlahan, Pengurangan, Pembagian dan Perbanyakan. Alat angkut ini terbuat dari dus lulusan yang dibentuk menyerupai kura-katung. Kemudian kardus yang sudah dibentuk tersebut dilapisi dengan kain panel dengan paduan beberapa warna agar menganjur perhatian siswa. Selain itu, pada fragmen atas katung-kura yaitu episode tempurung diberi lubang berjumlah 10 yang nantinya sebagai gelanggang untuk memasukkan corong. Corong ini dibuat dari rajangan botol air mineral yang diambil putaran atasnya semata-mata. Kemudian setelah corong selesai dipotong silam, masukkan dan susun melintang ke 10 fragmen atas botol tersebut di bagian tempurung kura-penyu. Sebaiknya bertambah menggandeng lagi corong diberi warna sesuai dengan selera. Corong ini nantinya berfungsi bak tempat bakal mengegolkan batu. Sementara di fragmen samping badan lelabi dibuat laci sebagai kancah buat melihat hasil antisipasi semenjak penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Tentang cara pemakaian media ini yaitu sebagai berikut.
-
Kerjakan penjumlahan, misalnya diberikan soal 10 + 9 = ?
Murid mengambil gangguan sebanyak 10 butir kemudian mengegolkan satu persatu ke masing-masing corong dimulai mulai sejak corong 1 hingga dengan corong yang ke 10. Kemudian karena ditambah 9, maka master mengambil batu juga sebanyak 9 granula lalu memasukkan lagi godaan tersebut satu persatu di tiba dari corong 1 sampai corong nan ke 9. Setelah itu untuk memahami karenanya silahkan membeberkan laci puas media tersebut dan cak menjumlah bersama-seimbang jumlah batu yang terdapat puas batu tersebut, sehingga diketahui kuantitas semua batu yaitu 19. - Untuk Pengurangan, misalkan diberikan tanya 10-4 = ? Permulaan cabut provokasi hitam bilang 10 butiran (bilangan pengurang), dulu memasukkan provokasi tersebut suatu persatu ke privat corong, mulai dari corong 1 setakat corong nan ke-10. Selanjutnya mengambil bujukan berwarna zakiah sebanyak 4 granula (bilangan yang akan dikurangkan) dan memasukkan satu persatu sebatas corong nan ke-4. Setelah itu kerjakan mengerti hasilnya kembali kita menggandeng laci lagi, batu yang tidak memiliki pasangan itulah hasilnya, sehingga diperoleh ada 6 bujukan hitam nan bukan mempunyai n partner. Jadi hasil pengurangan 10-4= 6.
- Untuk perkalian, misalkan diberikan soal 8×7=? Kemudian kita mengambil rayuan berjumlah 7 granula, dan memasukkannya terbit corong 1 setakat corong ke-8. Bagi melihat hasilnya, sekali lagi menjajarkan laci dan cak menjumlah jumlah semua batu yang terdapat pada laci. Dari hal tersebut guru menyimpulkan bahwa 8×7 boleh didefinisikan sebagai 7+7+7+7+7+7+7+7=56.
- Bakal pembagian, misalnya diberikan tanya yaitu 63:7=? Untuk menjawab cak bertanya tersebut hawa mengambil batu sebanyak 63 butiran. Kemudian memasukkan bencana tersebut sebanyak 7 butir ke setiap corong dari corong 1 sampai batu tersebut habis. Ternyata batu tersebut habis lega corong ke-9. Jadi hasil dari pembagiannya adalah 9. Bersumber hal tersebut master bersama siswa meringkas bahwa 63:7= 63-7-7-7-7-7-7-7-7-7
Gambar 02. Murid Menyelesaikan Persoalan dengan Menggunakan Kukurong
4) Media Kartu Matematika
Media Karcis Matematika adalah bentuknya memanjang menyerupai bentuk kartu domino. Dimana kartu ini terwalak beberapa pertanyaan sama dengan pembilangan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
Pada konsepnya permainan ini hampir seperti mana permainan domino, namun di sini admin menggunakan rajangan kertas karton seumpama pengganti domino. Kemudian jika pada domino terdapat lingkaran-lingkaran yang jumlahnya berlainan. Pada kartu matematika halangan tersebut dirubah dengan cak bertanya-soal pengkhitanan, penjumlahan, pembagian, ataupun perkalian.
Untuk cara penggunaanya yaitu bak berikut. Pertama suhu menjatah siswa menjadi beberapa kelompok. Dimana tiap kerumunan terdiri terbit 3-4 pemain sandiwara.
Tiap pemain dibagikan sebanyak 5 dari 28 kartu dan sisanya ditelakkan di paruh-tengah. Sendiri menurunkan kartu di depannya laksana pemain sandiwara pertama, misalnya kartu (4 x 2). Pemain berikutnya harus melepaskan kartu yang punya nilai yang sepadan dengan hasil aksi hitung kartu pertama. Siswa akan menghitung apalagi dahulu hasil persuasi hitung tiket yang dikeluarkan oleh temannya. Begitu juga eksemplar di atas, pemain mengeluarkan kartu (4×2). Jika dihitung maka diperoleh hasil 8. Makara pemain berikutnya harus mengecualikan kartu nan nilainya sama adalah 8. Laksana dapat memperlainkan karcis (20-12) ataupun (24:3) atau tiket apapun yang utama nilainya separas. Takdirnya pemain tidak menjawat kartu nan nilainya sama dengan kartu yang dilemparkan oleh temanmu, maka anak bangsawan harus menjeput tiket berak yang diletakkan di tengah-tengah tadi
. Pemenang adalah pemain yang dapat menghabiskan seluruh kartu yang dipegangnya.
Tulang beragangan 03.
Peserta berlatih dengan kartu matematika
5) Alat angkut Helm Kata
Helm kata ialah suatu media penataran inovatif yang dimainkan secara menempel, dimana siswa yang satu sebagai pengarah kata nan bertugas mengarahkan pembukaan kepada pasangannya dan siswa yang suatu pula sebagai penebak pengenalan serempak mengaryakan helm yang berilmu pengenalan. Siswa yang bertugas sebagai pengarah kata hanya diperbolehkan menjawab “ya atau tak” dan petatar penyangka kata berusaha bercakap tangga sintal sesuai dengan tema yang diberikan oleh guru agar bisa menjawab kata yang terdapat pada helm nan dipasangkan kepadanya. Berikut cuplikan gambar proses pengajian pengkajian dengan menggunakan helm introduksi.
Gambar 04.
Guru memasangkan prolog dan tiba menghitung waktu yang dibutuhkan oleh petatar buat menebak kata yang terbambang di helm
Rancangan 05.
Siswa yang bertugas laksana penebak tiba berusaha tahapan lebar merenjeng lidah kepada temannya yang bertugas andai pengarah
Proses pembuatan wahana “Helm Prolog” tergolong sederhana karena bulan-bulanan yang digunakan laksana helm mudah didapat adalah bola plastik. Secara detail proses pembuatannya yaitu sebagai berikut.
1) Potong bola plastik menjadi 2 buah bagian yang sama. 2)
Salah satu potongan bola plastik tersebut akan dijadikan helm nantinya. 3)
Setelah helm selesai dibuat, barulah mempersiapkan kata-perkenalan awal nan akan digunakan dalam permainan tersebut. Prolog-pembukaan yang dibuat harus berhubungan dengan materi yang akan diajarkan. 4)
Alas kata-kata tersebut dibuat dengan ukuran 10 cm x 5 cm agar mudah dibaca makanya siswa. 5)
Setelah kata-kata rampung dibuat barulah di print out. 6)
Kemudian perkenalan awal tersebut dilaminating dan diberi perekat agar nantinya boleh menempel pada bola plastik. 7)
Rekatkan kata yang sudah dilaminating tersebut ke bola plastik nan sudah di tikam tadi. 8)
Helm kata siap digunakan.
6) Media Ulat mago (I beludak Tangga) Tematik
Bernga Tematik yaitu abreviasi berbunga Ular cindai Tangga Tematik. Media Ulat Tematik ialah salah satu media pembelajaran inovatif yang admin kembangkan. Admin membuat Kendaraan Larva Tematik ini terinspirasi dari permainan ular tangga. Bermula permainan bedudak tangga tersebut, admin nanang bagaimana caranya permainan tersebut boleh dikolaborasikan dengan pendedahan di kelas sehingga suasana pembelajaran akan terpandang lebih hidup. Melalui media Ulat Tematik, murid akan diajak belajar sedarun dolan, sehingga mereka akan mudah mengarifi materi cak bimbingan sonder rasa bosan karena belajarnya sambil berlaku.
Secara umum Media Ulat Tematik nan admin bagi dempet sekelas prinsip permainannya, tetapi ukuran dan gambarnya tetapi yang farik. Ukuran Alat angkut yang admin kerjakan selingkung 750 cm x 750 cm ataupun 7,5 m x 7,5 m. Dengan media yang sebesar itu, siswalah yang menjadi pion dalam permainan tersebut, sehingga mereka akan merasakan sensasi sendiri bersirkulasi di atas kendaraan sesuai dengan angka yang muncul pada mata dadu. Tentu hal ini akan jauh makin menarik, ketimbang siswa namun menjangkitkan pionnya cuma. Dari segi gambarpun berbeda, Media Ulat Tematik digambar langsung maka itu siswa sesuai dengan tema yang dipelajari. Di sini tema yang diambil yaitu Tema 1 tentang Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup. Peserta diberikan kebebasan mengekspresikan gambarannya sesuai dengan tema yang diberikan. Tugas suhu hanyalah ibarat fasilitator, nan mendampingin dan membimbing murid ketika menemui kesulitan.
Bentuk 06.
Proses Pendedahan Menggunakan Media Ulat Tematik
7) Sarana Pancing Soal
Salah satu media nan admin lakukan diberi cap “Pancing Cak bertanya“. Mengapa menggunakan media pancing? Hal ini dikarenakan media pancing merupakan media yang tidak asing lagi dikalangan siswa. Bahkan galibnya dari mereka mempunyai hobi memancing. Sudahlah dari sinilah, admin membentuk sebuah wahana yang dekat dengan lingkungan siswa dan tidak luar pun bakal siswa.
Prinsip kerja media ini akrab sebagai halnya ki alat pancing nan digunakan kerjakan memancing ikan. Tetapi yang membedakannya yakni, kendaraan pancing cak bertanya menunggangi umpan konkret besi berani untuk memperoleh lauk yang berisikan soal-pertanyaan nan harus dijawab maka dari itu siswa. Terlebih dahulu guru harus menyediakan sejumlah diversifikasi ikan yang akan dipancing maka dari itu peserta. Kemudian di babak bokong iwak sahabat sang pendidik dapat menuliskan soal yang ingin dibuat. Di sini admin membuat soal Matematika yang berjumlah sekitar 30 biji zakar. Apabila ikan telah siap, maka selanjutnya meluangkan pancing. Pancing yang digunakan di sini terbuat bermula bambu. Sahabat sang pendidik dapat meminta siswa untuk mengirimkan pancing seorang.
Penggunaan media
Pancing Soal
privat proses pembelajaranpun tergolong mudah. Pertama-tama atur posisi bekas duduk petatar menyerupai lingkaran ataupun persegi. Kemudian temperatur meletakkan ikan-ikan yang mutakadim dibuat di tengah-tengah siswa. Dan ikanpun siap dipancing. Pelajar yang sudah mendapatkan ikan dapat menjawab soal yang terwalak pada ikan tersebut. Di sini admin menanyakan siswa kerjakan memancing iwak sebanyak-banyaknya dan menjawab cak bertanya di belakangnya. Murid yang bertelur memancing ikan minimal banyak dan benar menjawab soalnya, maka dialah pemenangnya
Gambar 07.
Siswa berusaha memepas ikan dengan media pancing soal
Itulah tadi 7 media penataran inovatif nan pertautan admin buat dan sudah pernah diterapkan di kelas. Beberapa pecah media tersebut afiliasi mengantarkan admin ke tingkat kewarganegaraan dalam bekas perlombaan media pembelajaran. Mudah-mudahan media penataran inovatif ini boleh menginsipirasi pendidik lainnya untuk terus berinovasi mengebor pengetahuan peserta didik dengan media pembelajaran, sebab media pembelajaran sangat ampuh umpama peratara guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Source: https://www.sangpendidik.com/2020/05/media-pembelajaran-inovatif-di-sekolah.html
Posted by: skycrepers.com