Contoh Project Kelas 3 Sd Pelajaran Pkn

Pendidikan merupakan episode dari usaha sadar dan sistematis untuk mencapai taraf hidup atau kemajuan yang makin baik. Mahasiswa S2 Program Studi Pendidikan Dasar (Dikdas) sebagai pekerja pendidikan tentu enggak luar dengan kegiatan belajar mengajar (KBM). Sreg semester ketiga ini, mahasiswa S2 Dikdas mendapat mata orasi Praktik Pembelajaran di SD yang diampu oleh Dr. Ali Mustadi, M.Pd. Sesuai dengan namanya, mata kuliah ini pasti saja bukan ain kuliah teori, namun memberikan tugas kepada mahasiswa untuk melaksanakan praktik atau proses pembelajaran secara nyata di sekolah. Praktik ini dilaksanakan pada bulan Oktober sebatas November 2015.

Sekolah yang dipilih sebagai tempat praktik merupakan sekolah yang menerapkan Kurikulum 2013. SD Bantul Timur merupakan sekolah pelaksana
pilot project
Kurikulum 2013 di Kabupaten Bantul. Sekolah yang dipimpin maka dari itu Ibu Nurhayati, S.Pd ini beralamat di Urut-urutan RA. Kartini No. 42 Trirenggo Bantul DIY, 55714. Letak sekolah ini tinggal strategis, karena berdekatan dengan komplek sekolah maupun perkantoran pemerintah, tak heran kuantitas kelas keseluruhan 19 kelas dengan jumlah siswa 498 siswa.

Kurikulum 2013 merupakan pembaharuan berpunca kurikulum sebelumnya yakni KTSP. Pada kurikulum 2013 ini, murid sparing dengan pembelajaran tematik integratif melalui pendekatan saintifik. Peserta dibiasakan sepanjang proses KBM dengan kelincahan 5M, merupakan mencacat, menanya, mengepas, mematangkan publikasi, dan mengkomunikasikan, sehingga pesuluh di sekolah ini mutakadim sepan terlatih dengan keterampilan 5M dan mesti aktif selama proses KBM. Pada kesempatan siapa ini, panitera dibersamai oleh guru pamong, Ibu Tri Hastuti Sujarwati, S.Pd.SD, guru kelas V.

Suka-suka beberapa metode yang digunakan maka itu penulis sebagai praktikan dalam proses KBM, yaitu penerapan
Project Based Learning
(PjBL) dan
Problem Based Learning
(PBL). Kedua metode ini juga merupakan bagian dari pendekatan keilmuan, sehingga habis membantu keterampilan yang diharapkan maka itu kurikulum 2013. Praktikan memperoleh kesempatan praktik di kelas III dan V. Sebelum dilakukan praktik pendedahan di kelas, praktikan melakukan diskusi malah dahulu dengan temperatur pamong. Hal ini difungsikan bikin berbagi guna-guna dan permakluman tentang fiil petatar ataupun materi yang akan disampaikan.

Pada pembelajaran di papan bawah III, praktikan memperalat metode
Project Based Learning
(PjBL). Penerapan PjBL ini mendorong tumbuhnya daya kreasi, kemandirian, pikulan jawab, pembantu diri, serta nanang reseptif dan analitis pada peserta. Penerapan metode ini pasti saja menyesuaikan terhadap materi penelaahan maupun tingkat perkembangan pesuluh. Siswa kelas III terlihat lampau antusias sepanjang proses pembelajaran. Plong kesempatan ini, peserta membuat plakat tentang pemanasan global dengan menunggangi barang-barang kancah dan sampah yang dapat diperoleh dengan mudah di lingkungan sekitar. Melewati metode ini, pelajar memperoleh informasi pengetahuan simultan camar duka yang penting. Bukankah, pengalaman merupakan guru terbaik?

Pada pengajian pengkajian di kelas V, praktikan menggunakan metode pembelajaran
Penyakit Based Learning
(PBL). PBL yaitu metode penerimaan nan di dalamnya melibatkan siswa untuk berusaha memecahkan penyakit dengan melalui beberapa tahap ilmiah. Kejadian ini diharapkan siswa kreatif mempelajari pengetahuan nan berkaitan dengan ki aib tersebut, sekaligus siswa memiliki keterampilan intern tanggulang problem. PBL merupakan sebuah pendekatan pembelajaran yang berusaha menerapkan penyakit yang terjadi dalam dunia nyata andai konteks buat petatar bagi membiasakan nanang kritis dan mendapatkan keterampilan dalam pemisahan keburukan. Guru mendesain sedemikian rupa proses penelaahan nan menutupi 5 fase dalam PBL, yaitu orientasi masalah, mengorganisasikan, membimbing eksplorasi, mengembangkan dan menyervis data, serta menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Seusai melaksanakan praktik pembelajaran di kelas invalid dan kelas bawah tinggi, praktikan bersama master pamong melakukan evaluasi dan refleksi. Selama proses praktik, tidak saja praktikan nan belajar dan memperoleh pengalaman, saja guru pamongpun turut membiasakan dari mahasiswa praktikan. Adanya keuntungan timbal mengsol ini sangat berarti cak bagi perkembangan dan perbaikan proses penelaahan di sekolah. Budaya saling berbagi dan tukar berlatih ini dahulu dibutuhkan para hawa sebagai pendidik demi kemenangan dunia pendidikan. (Isna Nurfiyanti/Dikdas P2TK 2014)

Source: http://pd.pps.uny.ac.id/berita/penerapan-project-based-learning-dan-problem-based-learning-di-sd-bantul-timur.html

Posted by: skycrepers.com