dewa mimpi yunani

The Sandman
menjadi pelecok suatu serial Netflix nan minimal diantisipasi. Soalnya, serial ini merupakan adaptasi komik berjudul sama karya Neil Gaiman yang memang begitu populer dan punya banyak penggemar.

Tak heran, kini serial DC tersebut bertelur menduduki top 10 serial terpopuler Netflix saat ini.

Sesuai judulnya, serial ini berpusat puas hamba allah The Sandman itu sendiri. Dia adalah Morpheus, Raja Mimpi yang merupakan salah suatu entitas kuno terkuat kerumahtanggaan semesta DC. Fiil nan internal serialnya diperankan oleh Tom Sturridge ini memiliki guna buat mengontrol dunia damba.

Sosok janjang, pucat, dan berambut hitam ini memang mempunyai karakter yang dingin dan hampir enggak afiliasi ketawa. Namun, situasi inilah yang justru menjadi keseleo satu buku tarik berpokok dirinya.

Nah, buat anda penggemar Sandman yang ingin luang lebih dalam tentang hamba allah Morpheus, langsung saja simak fakta menariknya di radiks ini!

Fakta Morpheus sang “Prabu Mimpi”

1. Karakternya terinspirasi berusul dewa mimpi n domestik mitologi Yunani dan cerita rakyat Eropa


Cerita
The Sandman,
baik intern komik alias serialnya memang punya banyak unsur-unsur mitologi. Dalam mitologi Yunani, Morpehus sendiri merupakan putra pecah Hypnos/Somnus, betara tidur.

Sama begitu juga Morpheus yang kita ketahui, Morpheus dalam mitologi Yunani ini juga merupakan betara mimpi. Dialah makhluk yang menciptakan mimpi sehingga dirinya bisa tampil privat wujud segala apa pun dalam mimpi makhluk.


Enggak hanya mitologi Yunani, fiil Morpehus ini pun terinspirasi berpokok Sandman varian cerita rakyat Eropa. Karakter tradisional Skandinavia ini diceritakan demap datang setiap malam untuk menghamburkan pasir ajaibnya, agar anak-anak asuh tidur nyenyak dan bermimpi mulia.

Kepribadian Morpheus dalam komik DC dan serial ini juga punya batu halus ajaib nan anda gunakan untuk berbagai kejadian: berangkat berbunga membuat cucu adam terpejamkan, memberikan mimpi mulia maupun impi buruk, mengeluarkan seseorang pecah tunggul mimpi. Enggak heran, Morpheus juga dijuluki laksana Sandman.

2. Merupakan anak ketiga dari tujuh The Endless berkerabat


Dalam segenap DC, terdapat entitas lestari dan bersejarah, malar-malar lebih wreda dari para betara. Entitas tersebut yaitu The Endless, dan Morpheus alias Dream yaitu pelecok satunya. Mereka menganggap dirinya laksana bagian dari anak bini dan yakni uri atas satu sepadan lain. Terimalah, Dream adalah anak ketiga dari sapta Endless yang berkuasa atas semesta tersebut.A

Anak asuh mula-mula dalam The Endless adalah Destiny. Kemudian Death, Dream, Destruction, Desire, Despair, dan anak bungsu Delirium. Setiap Endless ini memiliki wilayah kerajaannya per.

Mereka juga memiliki galeri kebal tanda baca atau
sigil
nan boleh digunakan bagi berkomunikasi. Di antara saudara-saudaranya, Morpheus paling dekat dengan Death, teteh pemudi yang selalu kamu andalkan ketika penis bantuan maupun nasehat.

Temporer itu, Desire adalah saudara nan tidak kekeluargaan akur dan selalu mencari masalah dengan Morpheus.

3. Morpheus mempunyai bermacam-macam keunggulan dan wujud


Umpama manusia nan bertanggung jawab menciptakan seluruh mimpi manusia, Morpheus bisa tampil dalam berbagai wujud dan punya berbagai tera. Dalam komik ataupun serialnya, Morpheus digambarkan laksana sosok jenjang, kurus, pucat pasi, dengan rambut hitam jabrik yang terseret benar-moralistis
gothic.

Wujud tersebut pun dapat berubah-ubah. N domestik serialnya, terdapat adegan saat Morpheus berfirman dengan Nada, koteng wanita Afrika di neraka.

Di situ, dirinya punya tampilan istimewa orang Afrika dan dikenal sebagai Lord Kai’ckul. Kemudian di episode terakhir, Morpheus juga dipanggil sebagai Oneiros maka dari itu Calliope, jebolan istrinya nan yaitu momongan Zeus dalam mitologi Yunani. Enggak doang itu, dalam adegan pembuka yang berkisah tentang “mimpi seribu kucing”, Morpheus juga tampil dalam wujud kucing hitam lautan.

4. Helmnya terbuat semenjak rincihan tengkorak para dewa yang sudah meninggal


Morpheus mempunyai tiga benda nan menjadi kekuatannya: kocek pasir, helm, serta ruby. Banyak yang beranggapan ruby ialah simbol bersumber sang Raja Mimpi karena memang memiliki kekuatan yang asing biasa.

Sebenarnya,sigil
alias huruf angka bagi Lord of Dreams ini terletak lega helmnya. Seumpama mahkota, helm ini menjadi fon kekuasaan Morpheus. Tanpanya, Morpheus merasa dirinya lebih lemah.

Menariknya, Morpheus membuat helmnya terbit potongan batok kepala dan benak para dewa yang sudah lalu meninggal lama. Sungguhpun begitu, dalam komiknya enggak gabungan menjelaskan dari dewa mana helm tersebut dibuat. Sopan-bermoral terdengar
gothic
dan tercabut ‘ilegal’, tak?

5. Relasi berkreasi sebagai halnya superhero DC lainnya


Dalam serialnya, kita telah mengaram Morpheus berkarya sama dengan salah suatu superhero DC, Johanna Constantine. Intern serialnya, Johanna diceritakan sebagai turunan yang memegang kantong pasir milik Morpheus detik dirinya terperangkap selama seratus tahun.

Makhluk nan memiliki keahlian di latar eksorsisme dan okultisme ini internal komiknya pernah berkomplot dengan membantu Morpheus menyelamatkan anaknya.M

Morpheus juga sangkut-paut berkolaborasi dengan cak regu superhero tenar privat segenap DC, yakni Justice League. Tidak hanya itu, dia juga sayang bermitra dengan Justice League Dark, kelompok Justice League nan dibentuk individual bagi menindak ancaman misterius dan supernatural.

Sang Sri paduka Mimpi memang memiliki koalisi dengan beberapa superhero di bumi, seperti Martian Manhunter, Etrigan, dan Mr. Miracle.

6. Bersama Calliope. Morpheus memiliki koteng putra bernama Orpheus


Adegan ke-11 yang menjadi bonus privat serial
The Sandman
ini memperkenalkan karakter Calliope sebagai tamatan istri dari Morpheus. Mereka kembali adv pernah menyinggung soal anak mereka yang sudah lalu meninggal. Saja, sosok anak tersebut bukan dibahas kian lanjut kerumahtanggaan serialnya.

Kerumahtanggaan komiknya, anak Morpheus bersama Calliope merupakan Orpheus. Buat kamu nan mengimak mitologi Yunani, pasti tidak asing dengan Orpheus yang memang dikisahkan ibarat anak dari Calliope.

Sayangny, nasib Orpheus berpisah dengan ‘palsu’, baik intern komik maupun mitologinya. Ketika Eurydice, favorit istrinya meninggal di hari pernikahannya, Orpheus meminta bantuan dewa alam kematian, Hades, buat mengembalikan istrinya.

Orpheus gagal mengikuti syarat yang Hades berikan sehingga dirinya dihukum dan badannya ditarik sebatas abtar dan suntuk menyisakan kepalanya saja. Namun, Orpheus pada awalnya taat bukan boleh mati. Pada kesannya, Orpheus juga privat komiknya menanyakan sang ayah, Morpheus bikin mengakhiri penderitaannya dan membunuhnya.

7. Kisah percintaannya enggak hubungan berakhir baik


Meski tampak sebagai sosok yang dingin, Morpheus sebenarnya bisa benar-benar tergila-gila ketika drop buruk perut. Sayangnya, kisah percintaan Morpheus lain pernah berjalan dengan mulus. Cinta pertamanya adalah Killalla of the Glow, sosok jati yang puas akhirnya memencilkan dirinya.

Kedua, Morpheus tertarik pada pandangan pertama kepada Nada, sendiri sri paduka Afrika dari kerajaan kuno yang sudah debut internal serialnya. Sahaja, karena mengetahui burung laut terlarang antara Endless dan seorang manusia, Musik pun pergi Morpheus dan pada akhirnya bunuh diri.

Ketiga, ada Calliope yang lagi berakhir meninggalkan Morpheus karena perdebatan pertanyaan bagaimana Morpheus dianggap serupa itu virulen terhadap Orpheus, putra mereka.

Selain Nada dan Calliope, masih ada beberapa wanita lain di komik yang belum debut n domestik serialnya, seperti Alianora dan Thessaly yang menjadi sayang terakhir mulai sejak sang Raja Mimpi. Sayangnya, seluruh kisahan percintaannya ini tidak interelasi berjarak baik.

                          ***

Padalah, itulah deretan fakta mengenai Morpheus, sang Paduka tuan Mimpi dari The Endless bersaudara n domestik sepenuh DC. Di antara fakta tersebut, manakah yang paling menarik untukmu? Bagikan di pangkal, ya! Jangan lupa ikuti terus KINCIR bakal pengetahuan bukan terkait sinema dan serial.

Source: https://kincir.com/movie/series/7-fakta-morpheus-raja-mimpi-dalam-serial-dc-netflix-the-sandman-2JH1LgD2lUXOE