gereja perdana adalah

Apa Kamu Masih Beribadah Seperti Cara Gereja Mula-mula? 7 Fakta Ini Perlu Kamu Tahu…

Segala apa Dia Masih Beribadah Seperti Prinsip Gereja Permulaan? seven Fakta Ini Perlu Dia Tahu…

Lori
Official Writer



Di perian Yesus, Dia dan murid-murid-Nya cak acap berkumpul di hari pertama setiap minggunya. Mereka juga senang cak bertengger ke ibadah-ibadah di sinagoge dengan terintegrasi. Tapi setelah kebangkitan Yesus, pelajar-siswa-Nya enggak lagi masin lidah di sinagoge.






Hal ini mendorong pelajar-murid untuk mengadakan pertemuan mingguan mereka dengan berkumpul bersama. Tujuannya sekali lagi lalu keteter yaitu untuk mengingat segala ragam Yesus. Itulah yang kemudian dikenal dengan kebiasaan gereja mula-mula.





Tapi kini, tradisi berkumpul itu mulai berubah menjadi perkumpulan dengan tujuan nan berbeda-beda mulai sejak satu gereja dengan dom yang lain. Dom saat ini mulai kekurangan fokusnya kepada Tuhan sendiri. Suka-suka beberapa gereja nan saja berkumpul untuk harapan belajar akan halnya bisnis, membangun diri seorang, belajar soal moralitas dan belajar kunci menjadi kaya. Beberapa gereja tidak berkumpul bagi mendengar lektur atau guru terkenal. Alasannya dapat bermacam-macam.





Padahal, orang-anak adam Kristen mudah-mudahan mencatat jika terserah tujuan nan minimal mendasar dari sekadar alasan begitu juga di atas.






Berikut terletak 7 perbedaan ibadah atau perhimpunan gereja permulaan dengan gereja sekarang. Mereka galibnya berkumpul bersama bakal tujuan-tujuan ini.








1. Merayakan Hari Tuhan







Jemaat gereja purwa berkumpul bukan untuk sekadar berburu pemuasan diri atau mencari butir-butir rohani dari pendeta kenamaan. Tapi mereka berkumpul secara khusus bikin merayakan hari Tuhan. Mereka menonjolkan diri untuk menghafaz soal kematian dan kebangkitan-Nya. Barangkali kita teradat memperbaiki bagaimana kita mengistilahkan ‘Hari Minggu’ dengan ‘Hari Allah’. Salah satu wacana Alkitab yang mengingatkan kita soal hal ini merupakan dari congor Yohanes di Wahyu 1: 10,




“Pada musim Allah aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu kritik nan nyaring, seperti obstulen sangkakala…”









2. Bersekutu privat kesatuan







Jemaat katedral pertama bersahabat privat ahadiat. Mereka melakukan kejadian itu bak publikasi bersama bahwa gereja Tuhan itu suatu (baca Roma 10: 9, one Korintus 12: 3, Filipi ii: 6-eleven, one Timotius 2: 5, three: 16). Terbit sinilah pengakuan Iman Rasuli ada sebagai  taki iman anak adam beriktikad kepada tritunggal, Bapa, Putra dan Hidup Tahir.







3. Mendengar firman Tuhan







Sepanjang ibadah atau sekolah tinggi orang-anak adam percaya di jaman dom mula-mula akan dipenuhi dengan pembacaan firman Allah. Mereka menjalankan ibadah pembacaan Alkitab bersama atau yang disebut dengan liturgi. Sebagian besar isi kitab zakiah akan dibacakan cak sambil mengajak semua umat berdiri, setelah itu duduk kembali. Kebiasaan ini persis seperti ibadah di sinagoge dan menjadi simbol berpokok penghormatan kepada firman Yang mahakuasa (baca 1 Tesalonika 5: 27 dan Kolose 4: 16).







iv. Berdoa bersama







Sebagai jemaat yang menjunjung kesatuan, jemaat dom purwa selalu ibadah dan sembahyang bersama. Kita melihat contoh ini dalam Kisah Para Rasul four.








“Sesudah dilepaskan pergilah Petrus dan Yohanes kepada padanan-imbangan mereka, lalu mereka menceriterakan segala sesuatu yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-bertongkat sendok kepada mereka. Ketika tara-tara mereka mendengar hal itu, berserulah mereka bersama-separas kepada Allah..” (Narasi 4: 23-24a)







Para rasul kembali demap memiliki jam doa sebanyak tiga kali sehari. Doa-tahmid ini meliputi doa umum bikin semua individu.







Baca Pula :





12 Tingkah Nyeleneh nan Banyak Dilakuin Jemaat Gereja Ketika Ibadah, Kamu Pelecok Satunya Gak





five. Memuliakan stanza Yang mahakuasa







Jemaat dom mula-mula punya pemikiran yang sangat berbeda dengan gereja saat ini. Mereka beriktikad kalau saat beribadah, Tuhan dan juga malaikat-malaikat-Nya hadir di tengah-tengah mereka. Karena itulah mereka akan memasuki ulas maha zakiah dengan penuh penghormatan, baik berpangkal penampilan, sikap dan penyembahan. Mereka berkeyakinan bahwa menyembah Allah harus sebagai halnya nan dilakukan di surga.








half-dozen. Sayang menggelar perjamuan putih







Gereja mula-mula demap menggelar perjamuan kudus setiap minggunya. Mereka menyebutnya Ekaristi nan artinya resepsi ucapan terima kasih. Perjamuan ini menjadi rajah pernghormatan dan ucapan terima pemberian kepada Yesus atas kematian-nya. Selain itu, mereka juga berkeyakinan bahwa dengan tubuh dan darah Yesus, mereka sudah ditebus sesudah-sudahnya dari dosa. Hal ini persis sebagai halnya yang dilakukan Yesus kerumahtanggaan situasi pelipatgandaan roti dan ikan.








7. Taat menghormati Maria







Sosok Serani mula-mula sangat menghormati peran Maria dalam keselamatan umat manusia melalui Yesus. Karena itulah mereka menyebutnya sebagai ‘Pembawa Halikuljabbar’ dalam artian wanita nan telah mengandung Yang mahakuasa. Karena itulah anda sepan disebut dengan ‘Bunda Allah’. Penghormatan ini masih sangat kental di Katolik. Sebaliknya, katedral karismatik maupun protestan Lutheran tak begitu mementingkan Maria, hanya rasa hormat atas kepatuhannya dan perannya n domestik kesediaan Yesus tidak pernah menyusut. Bagi gereja saat ini, Maria masih ki ajek jadi pengambil inisiatif wanita Bibel nan patut diteladani.



Demikian bilang fakta yang bisa kita pelajari dari cara hidup jemaat katedral permulaan. Dan mari belajar bakal menyamai ibadah nan sejati kepada Tuhan. Jangan koalisi mengubah tujuan penyembahan kita hanya bakal agenda-agenda duniawi kita. Sebab Tuhan memanggil gereja-Nya bakal memberitakan adapun takrif keselamatan yang dilakukannya kepada semua bani adam dan nasion. Karena itulah Yesus harus jadi pemimpin atas setiap gereja-Nya.

Sumber : Jawaban.com

Halaman :

one

Source: https://asriportal.com/perbedaan-gereja-perdana-dan-gereja-masa-kini/