isi prasasti jambu

Prasasti Jambu
atau
Batu bertulis Batu halus Kolengkak
yaitu prasasti yang berasal dari Kekaisaran Tarumanagara yang ditemukan di negeri pertanian jambu kira-kira 30 km sebelah barat Bogor.

Lokasi

Prasasti Jambu terletak di Pasir Sikoleangkak (Gunung Batutulis ±367m dpl) di wilayah kampung Pasir Gintung, Desa Parakanmuncang, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor. Koordinat 0°15’45,40” BB (dari Jakarta) dan 6°34’08,11”. Dahulu pada masa kolonial Belanda lokasi ini termasuk Perkebunan Karet Sadeng-Djamboe tetapi saat ini disebut PT.Persawahan XI Cikasungka-Cigudeg- Bogor.

Penemuan

Prasasti Jambu ditemukan mula-mula kali masa 1854 oleh Jonathan Rigg dilaporkan kepada Dinas Purbakala tahun 1947 (OV 1949:10), sekadar diteliti pertama boleh jadi pada tahun 1954

Jenis bahan

Prasasti Jambu dipahatkan lega godaan dengan susuk alami (sisi-sisinya berukuran cacat lebih 2-3meter).

Isi

Prasasti Jambu terdiri berasal dua jejer fonem Pallawa yang disusun dalam buram seloka bahasa Sanskerta dengan metrum Sragdhara. Pada batu prasasti ini pula terdapat pahatan tulangtulangan sepasang telapak kaki yang digoreskan sreg bagian atas tulisan namun sebagian gambar telapak kaki kidal telah hilang karena batu bagian ini pecah.

Prasasti ini menamakan logo raja Purnnawarmman yang memerintah di negara Taruma. Prasasti ini tanpa angka tahun dan berdasarkan rancangan aksara Pallawa nan dipahatkannya (analisis Palaeographis) diperkirakan berasal mulai sejak medio abad ke-5 Kristen.

Teks:
śrīmāndāta kṛtajnyo narapatirasamoyahpurātarumayāṃnāmmāśrīpūrṇṇapracuraripuśarābhidyavikhyātavarmmātasyédampadavimbadvayamarinagarotsādanénityadakṣaM. bhaktānāyandripānambhavatisukhakarasalyabhūtaṃripuṇāṃ

Bunyi interpretasi batu bertulis itu merupakan:
“Nekat, mengagumkan dan jujur terhadap tugasnya adalah pemimpin manusia yang tiada taranya yang termasyhur Sri Purnawarman yang sekali waktu (memerintah) di Taruma dan yang busana zirahnya yang terkenal tidak dapat ditembus senjata kutub. Ini adalah sepasang tapak kakinya yang senantiasa menggempur kota-kota musuh, sembah kepada para pangeran, namun merupakan duri dalam daging bagi musuh-musuhnya.”

Lihat sekali lagi

  • Bahasa sanskerta
  • Aksara Pallawa
  • Bahasa Sunda
  • Aksara Sunda
  • Bahasa Jawa
  • Aksara Jawa
  • Bahasa Melayu
  • Abc Melayu
  • Bahasa Portugis

Rujukan

  1. TBG II 1854:I. (berita penciptaan prasasti Jambu oleh Jonathan Rigg)
  2. R.H.Th. Friederich “over de Inscriptie van Djamboe” TBG III, 1985:183-189
  3. J.Rigg “Bat Tulis on Jambu” TBG III. 1855:189-193
  4. H.Lengkung langit.Hoepermans “ Hindoe-Oudheden van Java (1864)” ROD 1913: 75
  5. J.F.G.Brumund “Bijdragen tot de kennis van het Hindoeisme op Java” VBG. XXXIII 1868:65
  6. A.B.Cohen Stuart “Heilige voetsporen op Javas” BKI.3(X) 1875. Diterjemahkeun bunga tasbih basa Inggris ku Macmillan “Sacredfootprints in Java” Indian AntiQuary IV. L875: 366-358
  7. H.Kern “Over het opschrift van Djamboe” VMKANWL 2(VI). 1877:257-263 (transkripsi dan tafsiran)
  8. C.M. Pleyte “Uit Soenda’s voortijd” Het Daghet l905/1906: 176-dst. (dengan gambar)
  9. NB.J.Krom “Inventaris der Hindoe-oudheden” ROD 1914, l915:26-27 (di dalam keterangan alias karangan nomor 55)
  10. J.Ph.Vogel “the Earliest Sanskrit Inscription of Java” POD I l925:24-26. Plate 30, 31.
  11. Bambang Soemadio (et.al. editor) Sejarah Kewarganegaraan Indonesia II, Jaman Bersejarah. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan l975:39-40; l984:40



Source: https://profilbaru.com/Prasasti_Jambu