kabinet indonesia bersatu 1

KOMPAS.com –Kabinet Indonesia Berganduh merupakan kabinet pemerintahan yang dibentuk di bawah kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Kepala negara Jusuf Kalla.

Kabinet Indonesia Bercampur n kepunyaan dua waktu, yaitu Kabinet Indonesia Berbaur I dan II.

Presiden SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terpilih selama dua perian sebagai pemimpin Indonesia, tahun 2009 sampai 2014.

Proses Penyusunan

Sewaktu SBY kembali menjawat sebagai Presiden RI, ia kembali menjuluki para calon lemari kecil ke kediamannya di Cikeas, Bogor.

Pemanggilan ini keistimewaan mengamalkan uji kepatutan dan kelayakan serta penandatanganan pakta integritas dan kontrak politik.

Sebagai tambahannya, pada masa penyusunan Kabinet Indonesia Berbaur II diberlakukan validasi kesegaran bagaikan pelecok satu syarat yang harus dipenuhi oleh para unggulan.

Seluruh calon yang dipanggil dan sudah mengamalkan pembuktian kesehatan jadinya diangkat menjadi anggota kabinet.

Baca pula: Kabinet Reformasi Pembangunan: Penetapan, Koalisi, dan Program Kerja

Kabinet Indonesia Bersatu I

Dewan menteri Indonesia Bersatu I dibentuk semasa kepresidenan SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah memenangkan pemilu 2004.

Lemari kecil ini dibentuk pada 21 Oktober 2004 dan masa baktinya berakhir plong 20 Oktober 2009, sebelum kembali dilanjutkan.

Koneksi

  1. Nayaka Koordinator Bidang Garis haluan, Hukum, dan Keamanan: Widodo
  2. Nayaka Pengorganisasi Bidang Perekonomian: 1. Aburizal Bakrie diberhentikan Menteri Aktivis Bidang Perekonomian (Plt): 2. Sri Mulyani Indrawati
  3. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat: 1. Alwi Shihab diberhentikan 2. Aburizal Bakrie
  4. Sekretaris Negara: 1. Yusril Ihza Mahendra diberhentikan, Menteri Sekretaris Negara: 2. M. Hatta Rajasa
  5. Menteri Privat Kewedanan: 1. H. Moh. Ma’ruf, 2. H. Mardiyanto
  6. Menteri Luar Kawasan: Binar Hassan Wirajuda
  7. Menteri Pertahanan: Juwono Sudarsono
  8. Nayaka Hukum dan Hoki Asasi Manusia: 1. Hamid Awaluddin, 2. Andi Mattalatta
  9. Menteri Finansial: 1. Jusuf Anwar, 2. Sri Mulyani Indrawati
  10. Nayaka Energi dan Sumber Daya Mineral: Purnomo Yusgiantoro
  11. Nayaka Perindustrian: 1. Andung Nitimiharja, 2. Fahmi Idris
  12. Menteri Ekspor impor: Marie Elka Pangestu
  13. Menteri Pertanaman: Anton Apriantono
  14. Menteri Kehutanan: H. M.S. Kaban
  15. Menteri Perhubungan: 1. M. Hatta Rajasa, 2. Jusman Syafii Djamal
  16. Menteri Kelautan dan Perikanan: Freddy Numberi
  17. Nayaka Sida-sida dan Transmigrasi: 1. Fahmi Idris, 2. Erman Suparno
  18. Nayaka Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
  19. Menteri Kesegaran: Fadilah Supari
  20. Menteri Pendidikan Kewarganegaraan: Bambang Sudibyo
  21. Menteri Sosial: Bachtiar Chamsyah
  22. Menteri Agama: M. Maftuh Basyuni
  23. Menteri Kebudayaan dan Pariwisata: Jero Wacik
  24. Menteri Negara Riset dan Teknologi: Kusmayanto Kadiman
  25. Nayaka Negara Koperasi dan Usaha Mungil dan Menengah: Suryadharma Ali
  26. Nayaka Negara Mileu Semangat: Rachmat Witoelar
  27. Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan: Meutia Farida Hatta Swasono
  28. Nayaka Negara Pemanfaatan Aparatur Negara: Taufik Effendi
  29. Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: 1. Saifullah Yusuf, 2. Muhammad Lukman Edy
  30. Nayaka Negara Perencanaan Pembangunan Kebangsaan/Atasan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: 1. Sri Mulyani Indrawati, 2. Paskah Suzetta
  31. Menteri Negara Fisik Usaha Kepunyaan Negara: 1. Sugiharto, 2. Sofyan A. Djalil
  32. Menteri Negara Komunikasi dan Informasi: Sofyan A. Djalil
  33. Menteri Komunikasi dan Informatika: Mohammad NUH
  34. Menteri Negara Perumahan Rakyat: Muhammad Yusuf Asy’kandang kuda
  35. Menteri Negara Pemuda dan Olah tubuh: Adhyaksa Dault
  36. Beskal Agung: 1. Abdul Rachman Saleh, 2. Hendarman Supandji
  37. Sekretaris Kabinet: Sudi Silalahi

Baca sekali lagi: Kabinet Persatuan Nasional: Latar Bokong, Pernah, dan Program Kerja

Lemari kecil Indonesia Bersatu II

Dewan menteri Indonesai Bersatu II masih dipimpin makanya Kepala negara SBY dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kabinet ini bertugas sejak 22 Oktober 2009 sampai 20 Oktober 2014.

Baca lagi: Kabinet Ampera I dan II: Susunan, Program Kerja, dan Kejatuhan

Aliansi

  1. Menteri Koordinator Bidang Ketatanegaraan, Hukum, dan Keamanan: Djoko Suyanto
  2. Nayaka Koordinator Satah Perekonomian: Hatta Rajasa
  3. Menteri Pengorganisasi Bidang Kesejahteraan Rakyat: H.R. Agung Laksono
  4. Menteri Sekretaris Negara: Sudi Silalahi
  5. Nayaka Privat Distrik: Gamawan Fauzi
  6. Menteri Luar Distrik: Raden Mohammad Marty Muliana Natalegawa
  7. Nayaka Benteng: Purnomo Yusgiantoro
  8. Menteri Syariat dan Hak Asasi Manusia: Amir Syamsuddin
  9. Menteri Keuangan: Agus D.W. Martowardojo
  10. Menteri Energi dan Sumur Daya Mineral: Jero Wacik
  11. Nayaka Perindustrian: Muhammad Suleman Hidayat
  12. Nayaka Bazar: Gita Wiryawan
  13. Menteri Persawahan: H. Suswono
  14. Menteri Kehutanan: Zulkifli Hasan
  15. Menteri Perhubungan: EE. Mangindaan
  16. Nayaka Maritim dan Perikanan: Tjiptjip Sutardjo
  17. Nayaka Tenaga Kerja dan Transmigrasi: Muhaimin Iskandar
  18. Nayaka Pekerjaan Umum: Djoko Kirmanto
  19. Menteri Kesehatan: Endang Rahayu Sedyaningsih
  20. Menteri Pendidikan Nasional: Muhammad Nuh
  21. Nayaka Sosial: Salim Segaf Al-Jufrie
  22. Menteri Agama: H. Suryadharma Ali
  23. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif: Mari Elka Pangestu
  24. Menteri Negara Pengkhususan dan Teknologi: Gusti Muhammad Hatta
  25. Menteri Negara Koperasi dan UKM: Syariefuddin Hasan
  26. Menteri Negara Mileu Hidup: Beerth Kambuaya
  27. Nayaka Negara Pemberdayaan Perempuan: Linda Amalia Bibit
  28. Nayaka Negara Eksploitasi Aparatur Negara: Azwar Abu Bakar
  29. Nayaka Negara Pembangunan Daerah Tertinggal: Ahmad Helmy Faishal Zaini
  30. Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Pejabat Badan Perencanaan Pembangunan Nasional: Armida Alisjahbana
  31. Menteri Negara Fisik Manuver Milik Negara: Dahlan Iskan
  32. Menteri Negara Komunikasi dan Mualamat: Tifatul Sembiring
  33. Nayaka Negara Perumahan Rakyat: Djan Faridz
  34. Menteri Negara Jejaka dan Olahraga: Andi Alfian Mallarangeng
  35. Jaksa Agung: Basrief Arief
  36. Sekretaris Kabinet: Dipo Alam

Programa Kerja

Sreg masa Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla lagi terpilih bagaikan pemimpn Indonesia, Presiden sudah lalu menargetkan 45 program internal Program 100 perian Kabinet Indonesia Bercampur II.

Dari 45 program, telah ditetapkan 15 programa saringan yang menjadi prioritas, yaitu:

Baca juga: Kabinet Dwikora I, II, dan III: Susunan, Kebijakan, Dekadensi

  1. Pemberantasan Mafia Syariat
  2. Revitalisasi Industri Benteng
  3. Penanggulangan Terorisme
  4. Meningkatkan Pokok Listrik di Seluruh Indonesia
  5. Meningkatkan Produksi dan Kesabaran Pangan
  6. Revitalisasi Pabik Pupuk dan Gula
  7. Pembenahan Pengusahaan Tanah dan Penyelenggaraan Ruang
  8. Membangun Infrastruktur
  9. Meningkatkan Kewirausahaan dan Pengembangan UMKM melintasi pengucuran Angka Gerakan Rakyat (KUR)
  10. Pengerahan Perigi Pembiayaan di asing APBN/APBD
  11. Mengurusi Transisi Iklim dan Lingkungan Hidup
  12. Reformasi Kesehatan
  13. Reformasi Pendidikan dengan Menyambungkan atau Mencegah mismatch antara SDM yang dihasilkan makanya Lembaga Pendidikan dan Lembaga Pelatihan dengan Keperluan Pasar Tenaga Kerja
  14. Peningkatan Kesiapsiagaan Penanggulangan Alai-belai
  15. Sinergi Pusat dan Daerah

Referensi:

  • Susanto, Ready. (2018).Silakan Mengenal Kabinet Indonesia.Bandung: PT Dunia Wacana Jaya.

Dapatkan update
berita pilihan
dan
breaking news
setiap waktu berusul Kompas.com. Yuk berintegrasi di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://ufuk.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih sangat di ponsel.

Source: https://www.kompas.com/stori/read/2021/04/23/124857379/kabinet-indonesia-bersatu-i-dan-ii?page=all