kapal perang jepang
TOKYO – Jepang dilaporkan sedang bersiap membangun dua kapal perang bidang terbesar di Asia, nan boleh dibilang ialah kapal perang permukaan terbesar yang dapat dikerahkan di dunia.Dua kapal perusak yang tidak disebutkan namanya itu bakal melindungi Jepang berbunga rudal balistik berbunga Korea Utara dan Tiongkok, peluru kendali dengan hulu ledak ilmu pisah atau lebih lagi nuklir.
Menurut laporan
US Naval Institute News, kedua kapal perusak tersebut akan dibangun secara singularis bakal memulai sistem tempur Aegis, radar, dan pencegat rudal SM-3.”Setiap kapal akan punya rumit sekitar 20.000 ton, dengan panjang 690 kaki dan gempal 130 kaki,” lapor situs berita tersebut.
Kapal permukaan terbesar Angkatan Laut AS, tiga kapal peruntuh siluman kelas Zumwalt, lebih kecil bermula kapal yang direncanakan Jepang.Kapal perusak AS itumasing-masing berbobot 16.000 ton, dengan tangga 610 suku dan lebar 80 kaki.
Kapal-kapal Jepang itu akan mengerdilkan kapal penjelajah kelas Renhai Type 055 Tiongkok. Waktu ini, kapal perang permukaan terbesar di mayapada adalah battlecruiser Pyotr Velikiy milik Russia, di radiks Legiun Utara Moskwa, dengan panjangnya 827 suku dengan pepat 94 kaki.
US Naval Institute News
mengatakan kedua kapal peruntuh itu berukuran luar normal besar karena beberapa alasan.Permulaan, kapal kebolehjadian akan mengirimkan SPY-6 Air and Missile Defense Radar (AMDR) artifisial Raytheon, yang saat ini sedang dipasang di kapal peruntuh kelas bawah Arleigh Burke Angkatan Laut AS.
Kedua, kapal harus membawa pencegat peluru kendali SM-3 Blok IIA privat jumlah nan relatif osean untuk memberikan pertahanan yang terus-menerus. Ketiga, kedua kapal akan menghabiskan waktu nan dulu lama di laut, radar mereka menyembur bersambung-sambung, menunggu untuk mendeteksi ancaman yang masuk.
“Kapal akan membutuhkan menara air besar bahan bakar kerjakan propulsi, sistem tempur, dan radar,” ungkapnya.
Pertahanan Rudal
Selama dua puluh periode terakhir, Jepang secara lambat-laun membangun kemampuan pertahanan rudal berbasis kapal.Jepang sudah lalu membangun delapan kapal perusak peluru kendali, masing-masing dengan kemampuan baluwarti rudal yang seperti kapal kelas Burke.
“Persenjataan rudal dan senjata nuklir Korea Utara dan Tiongkok mutakadim membebani armada boncel ini, nan juga bertanggung jawab cak bagi perang inkompatibel-kapal selam, perang anti-mega, dan misi perusak tradisional lainnya.Kedua kapal baru akan mengkhususkan kapal peruntuh yang ada untuk melakukan hal-hal perusak juga,” tuturnya.
Kemampuan kubu rudal yang disediakan kedua kapal tersebut lega awalnya dimaksudkan untuk disediakan oleh pelabuhan darat berteknologi tangga, yang dikenal laksana Aegis Ashore.
Aegis Ashore menempatkan radar dan rudal di darat, tetapi masalah tanah yang tersohor di Jepang dan sikap “tidak di jerambah belakang saya” dari banyak pemerintah daerah menguati Tokyo buat menempatkan seluruh sistem di laut.Jepang sreg dasarnya mengambil sistem yang awalnya diangkut bermula kapal ke darat dan memasukkannya kembali ke kapal lagi.
Kedua kapal yang tidak disebutkan namanya itu menyatu dengan Pasukan Bela Diri Maritim nan lebih segara dan bertambah kesatria, setara dengan angkatan laut Jepang. Pada pengunci 2010-an, ibarat tanggapan atas pembangunan kelautan Tiongkok, Jepang memperluas armadanya mulai sejak 16 kapal selam serang menjadi 22, termasuk kapal selam kelas Taigei bertenaga baterai lithium baru.
Ini pun telah memulai konversi dari kapal angkut “helikopter perusak” Izumo dan Kaga menjadi kapal emak penuh yang akan mengoperasikan F-35B Joint Strike Fighter.Sesudah selesai, kedua kapal induk itu akan menjadi nan pertama di Jepang sejak Perang Bumi Kedua.
Kedekatan Jepang yang tidak nyaman dengan Korea Lor dan Tiongkokmemaksanya lakukan memperluas pertahanannya.Pasukan Bela Diri Maritim akan bertanggung jawab atas ancaman bawah laut, meres, udara, dan asing angkasa, yang terakhir adalah melalui pertahanan rudal.
Redaktur
: Marcellus Widiarto
Penulis
: Selocahyo Basoeki Utomo S
Source: https://koran-jakarta.com/jepang-bersiap-untuk-membangun-dua-kapal-perang-terbesar-di-asia?page=all