langkah langkah lompat tinggi

Lompat tinggi yaitu salah satu cagak olahraga atletik yang semacam itu menganakemaskan mata. Seperti mana namanya, para ahli olahraga harus melakukan tontonan lompat sebanyak-banyaknya melalui mistar yang sudah lalu dipasang horizontal dengan tingkat ketinggian tertentu. Atlet nan mencapai lonjak tertinggi adalah pemenangnya.

Olahraga lompat tinggi cukup tersohor di Indonesia, meskipun tidak semua pelajar pernah mencoba atau mendapatkan materi ini dalam Pendidikan Jasmani Olah tubuh dan Kesegaran. Lompat tinggi diperlombakan kerumahtanggaan kompetisi antarbangsa dan nasional.

Di tingkat internasional, lompat tinggi merupakan salah satu berasal sembilan olah tubuh awal nan dikompetisikan lakukan Olimpiade modern pertama di Athena perian 1896. Sejak ketika itu, lompat tinggi menjadi perlombaan reguler intern acara Summer Games. Tentatif itu, di Indonesia, lompat tinggi diperlombakan dalam Pekan Olahraga Nasional (PON).

Terletak nama-nama besar nan sudah lalu menetapkan rekor dan berlawan di kompetisi alam semesta untuk Indonesia di nomor lompat tinggi. Misalnya, Andre Darmawan dan Rizky Ghusyafa Pratama lakukan kategori putra. Padahal di kategori putri cak semau Nadia Anggraini.


Sejarah Lompat Pangkat

Ki kenangan lompat tinggi dimulai dengan sayembara di Skotlandia pada awal abad ke-19. Kemudian, kompetisi tersebut dimasukkan ke privat pertandingan Olimpiade beradab pertama pada tahun 1896 lakukan pria. Sedangkan, bakal kategori wanita baru diadakan pada tahun 1928. Loncat tinggi menjadi pelecok satu bintang nan diperlombakan dalam Olimpiade.


Teknik Asal Loncat Tinggi

Untuk melakukan lompat jauh, para atlet harus mengarifi teknik dasarnya. Teknik pangkal lompat jauh terdiri semenjak


menginjak

,


the approach run


, ikatan antara


approach run


serta


take off

,


take off, drive

, arc sebatas


landing

.

1. Berangkat

Sebelum memulai, atlet terbiasa mencela posisinya. Pasalnya, lompat tinggi tak sebagaimana loncat jauh. Atlet mengerjakan pendaratan dengan sedikit tikungan di intiha. Enggak ada lintasan harfiah. Sehingga, atlet harus titik api pada start bakal mendapatkan pendaratan nan sempurna.

2. Pendekatan lari (

the approach run

)

Pendekatan lari alias


the approach run


adalah bagian terpenting dari loncat tinggi daripada magfirah landas. Jika seorang atlet memulai dengan pendekatan lari yang keseleo, maka melalui palang nan tahapan akan menjadi lebih rumpil.

Sebagian osean atlet menggunakan pendekatan “shaped J” di mana tiga sampai lima langkah permulaan berkiblat pada garis lurus pada 90 derajat ke palang dan empat-lima awalan bungsu raga belengkok dalam kurva. Namun ada pula atlet yang bertambah menyukai posisi pendekatan lari “shaped C”.

3. Kawin antara Pendekatan dan Pemaafan landas

Pada langkah kedua ragil, kaki di bagian luar belengkokan ditekuk, sedangkan kaki lainnya (kaki lepas landas) direntangkan sesudah-sudahnya.

4. Tinggal landas (

take off)

Dalam kondisi lepas landas (

take off

), ahli olahraga harus memerosokkan suku abolisi landas dan bersiap buat bagian yang akan sira lakukan dengan suku, pinggul, dan pundak.

5. Drive

Ini adalah bentuk lanjutan bersumber absolusi landas. Atlet harus melemaskan tubuh lakukan berkonsentrasi pada posisi melayang di udara dan menyinambungkan arus. Atlet bisa melakukannya dengan menggotong kaki bebas setinggi suku lepas landas untuk bersiap mencapai posisi horizontal dengan punggung menghadap langsung dengan palang.

6. Melengkung (

arc

)

Saat olahragawan memposisikan punggu dan bahu ke bokong serta mengangkat tumit sebatas pukang pada saat itu olahragawan harus mewujudkan rang lengkung nan memungkinkan pinggulnya naik melangkahi mistar kusen.

7. Mendarat (

landing

)

Saat bokong ahli olahraga sudah melewati palang, maka ahli olahraga terlazim membuat pantat lebih rileks, mengangkat dada dan kaki secara bersamaan.


Gaya dalam Loncat Tinggi

Gaya internal lompat janjang dapat membantu atlet bakal mendapatkan catatan lompatan terbaiknya. Biasanya, setiap atlet punya masing-masing tren nan melekat pada dirinya.

1. Kecondongan Gunting (Scissors)

Teknik ini purwa boleh jadi digunakan oleh para pelompat tadinya selama abad ke-19. Ini adalah teknik pengantar yang sekarang umum digunakan oleh para olahragawan muda karena tak sejenis itu rumpil sehingga mudah digunakan.

Bikin melakukan gaya gunting, para atlet wajib melakukan lari lurus ki perspektif tiga puluh derajat ke arah depan. Kemudian atlet perlu melewati mistar dengan menempatkan suku terdekatnya di atas penggaris kemudian diikuti kaki lainnya. Sehingga posisi kaki menciptakan menjadikan gunting saat melompati bilah. Poin utama dari teknik gunting merupakan para atlet mendarat dengan posisi berdiri di atas matras.

2. Gaya Eastern Cut-off

Bikin melakukan tren


eastern cut-off

, ahli olahraga wajib memutar raga ke posisi horizontal ketika rani di puncak lompatan. Atlet wajib menyanggang bagian bawa kian tangga dari teknik gunting. Hal ini puas akhirnya menghasilkan


warung kopi clearance


nan lebih pangkat. Satu-satunya kelemahan bersumber teknik ini adalah membutuhkan fleksibilitas yang luar biasa bagi lompatan yang lebih tinggi karena kerumitannya.

3. Mode Guling Arah (Western Roll)

Internal gaya


western roll,


atlet harus mengamalkan lompatan dengan kaki nan paling mendekati mistar dari sisinya sedemikian rupa temporer suku lepas landas menyusul di radiks penggalan tubuh lainnya. Teknik ini mungkin tak banyak meningkatkan keefektifan


bar clearance


bila dibandingkan dengan Eastern



Cut-Off.



Selain itu, tak membutuhkan banyak fleksibilitas.

4. Gaya Straddle

Plong teknik ini, atlet mesti melewati mistar dengan mengarah ke bawah dan jasad direntangkan sejauh jidar. Internal teknik


straddle


bagian suku harus lebih terbatas dari mistar lega puncak lompatan. Hal ini memungkinkan bokong naik bisa memiliki posisi yang lebih tinggi dengan peningkatan efektivitas


clearance bar

.

5. Gaya Fosbury Flop

Fosbury Flop yaitu gaya lompat tingkatan minimal tenar. Jikalau kalian bosor makan menyaksikan atlet loncat pangkat memperalat teknik membelakangi mistar itu adalah Fosbury Flop. Kecenderungan ini pertama kali unjuk pada pertengahan periode 1960-an. Dan ditemukan oleh pelompat tinggi bernama Oregonian Dick Fosbury. Ia bahkan menggunakannya dalam kejuaraan inddor dan outdoor.

Sreg Olimpiade 1968 nan diadakan di Mexico City, Fosbury, memenangkan medali emas intern lomba lompat tahapan dan mencetak rekor 2,24 meter. Untuk menggunakan teknik ini ahli olahraga terlazim membelakangi bilah dengan punggungnya. Babak tubuhnya yang harus melewati mistar terlebih tinggal adalah penggalan atas. (*)

Source: https://www.sacindonesia.com/r/899/lompat-tinggi-pengertian-sejarah-teknik-dasar-dan-gaya