luas wilayah bangladesh
Republik Rakyat Bangladesh গণপ্রজাতন্ত্রী বাংলাদেশ |
|
---|---|
Bendera
Lambang |
|
Semboyan:— |
|
Lagu kebangsaan: |
|
Lambang Pemerintah:
বাংলাদেশ সরকারের সীল |
|
|
|
![]() |
|
Ibu kota
(dan daerah tingkat terbesar) |
Dhaka 23°46′N 90°23′E / 23.767°N 90.383°E / 23.767; 90.383 |
Bahasa baku dan bahasa nasional |
Bengali |
Tadbir | Kesendirian parlementer partai dominan republik konstitusional |
• Presiden |
Abdul Hamid |
• Bendahara Nayaka |
Sheikh Hasina Wajed |
Legislatif | জাতীয় সংসদ Jatiyô Sôngsôd |
Kemerdekaan
semenjak Pakistan |
|
• Penceraian India |
14 Agustus 1947 |
• Siaran Kemerdekaan |
26 Maret 1971 |
• Hari Kewarganegaraan |
16 Desember 1971 |
• Konstitusi saat ini |
16 Desember 1972 |
Luas | |
– Total |
148.456 km2 (94) |
– Perairan (%) |
6,4 |
Penduduk | |
– Cacah jiwa 2022 |
165.158.616[1] (8) |
– Kepejalan |
1.106/km2 (7) |
PDB(KKB) | 2022 |
– Besaran |
![]() $1,36 trilliun (25) |
– Per kapita |
![]() $7.985 [2] (129) |
PDB(nominal) | 2022 |
– Total |
![]() $461 miliar [2] (35) |
– Per kapita |
![]() $2.734 [2] (140) |
Gini(2021) |
![]() 32,4[3] sedang |
IPM(2021) |
![]() 0,661[4] sedang |
Mata uang lelah | Taka (৳) ( BDT ) |
Zona perian | Tahun Tolok Bangladesh (BST) (UTC+6) |
Lajur kemudi | kiri |
Kode telepon | +880 |
Kode ISO 3166 | BD |
Tenang Internet | .bd .বাংলা |
Situs web resmi |
|
Republik Rakyat Bangladesh
(bahasa Bengali:
গণপ্রজাতন্ত্রী বাংলাদেশ,
Gôṇôprôjātôntrī Bānlādēś
) yaitu sebuah negara di Asia Selatan nan berbatasan dengan India di barat, lor, dan timur, Myanmar di tenggara, serta Teluk Benggala di selatan. Bangladesh, bersama dengan Benggala Barat di India, menciptakan menjadikan wilayah etno-linguistik Benggala.
Bangladesh
(বাংলাদেশ) secara harfiah bermakna “Negara Bangla”. Ibu kota dan kota terbesar Bangladesh ialah Dhaka.
Pinggiran Bangladesh ditetapkan melintasi pemisahan India pada tahun 1947. Negara ini yaitu sayap timur Pakistan (Pakistan Timur) yang terpisah berpangkal sayap barat selama 1.600 kilometer. Perbedaan politik, bahasa, dan ekonomi menimbulkan perpecahan antara kedua sayap, yang berujung puas meletusnya perang kemandirian tahun 1971 dan mandu negara Bangladesh. Tahun-tahun setelah kemerdekaan ditandai dengan kelaparan, murka alam, kefakiran, huru-hara strategi, korupsi, dan pengambilalihan kekuasaan militer.
Bangladesh mempunyai jumlah penduduk terbesar kedelapan di dunia dan ialah salah suatu negara terpadat di dunia dengan tingkat kemelaratan yang tinggi, tetapi pendapatan saban kapita Bangladesh telah meningkat dua kali lipat sejak tahun 1975 dan tingkat kefakiran turun 20% sejak awal tahun 1990-an. Negara ini dimasukkan bak salah satu bagian dari “Next Eleven“. Ibu ii kabupaten Dhaka dan wilayah urban lainnya menjadi motor terdahulu dibalik pertumbuhan ini.[5]
Secara geografis, negara ini mampu di Delta Gangga-Brahmaputra nan berada. Bangladesh mengalami banjir muson dan tornado tahunan.
Sejarah
[sunting
|
sunting sendang]
Sisa peradaban di Benggala Raya dapat ditilik kembali ke masa catur ribu tahun yang lalu,[6]
momen wilayah tersebut dimukimi oleh orang Dravida, Tibeto-Burma, dan Austro-Asiatik. Pangkal kata “Bangla” atau “Benggala” lain diketahui, tetapi kata tersebut diduga berasal dari pembukaan
Bang, suku berbahasa Dravidia yang silam di area tersebut selingkung tahun 1000 SM.[7]
Kekaisaran Gangaridai dibentuk sekitar abad ke-7 SM, nan selanjutnya disatukan dengan Bihar di bawah Kerajaan Magadha, Nanda, Maurya, dan Sunga. Benggala kemudian menjadi penggalan dari Kerajaan Gupta dan Harsha dari abad ke-3 sebatas abad ke-6. Selepas kejatuhannya, Shashanka mendirikan sebuah kerajaan, dan ia dianggap sebagai sri paduka independen permulaan dalam sejarah Bangladesh.
Setelah mengalami perian anarkisme, Dinasti Pala yang beragama Buddha mengatasi wilayah ini selama catur ratus periode sebelum selanjutnya digantikan oleh Dinasti Sena yang beragama Hindu. Islam masuk ke Benggala pada abad ke-12 melalui pedagang Arab. Misionaris Sufi dan penaklukan Orang islam membantu penyebaran agama Islam di wilayah ini.[8]
Bakhtiyar Khilji, sendiri jenderal Nasion Turkik, mengalahkan Lakshman Sen terbit Dinasti Sena dan menaklukan sebagian besar provinsi Benggala sreg waktu 1204. Provinsi ini dikuasai oleh dinasti-dinasti Sultan dan pemilik-pemilik tanah Bhuiyan sepanjang bilang ratus perian kemudian. Lega abad ke-16, Kemaharajaan Mughal menguasai Benggala dan Dhaka menjadi pusat provinsial penting dalam pemerintahan Mughal.
Pedagang Eropa datang puas abad ke-15, dan supremsi mereka berkembang setakat Perusahaan Hindia Timur Britania menyelesaikan Benggala sesudah Pertempuran Plassey tahun 1757.[9]
Pemberontakan berdarah tahun 1857 – dikenal seumpama Bantahan Sepoy – menyebabkan penyerahan kontrol kepada mahkota kerajaan dengan
viceroy
sebagai pencipta pemerintahan.[10]
Selama masa penjajahan, kelaparan melanda momongan benua India sering kali, seperti kelaparan di Benggala pada tahun 1943 yang menewaskan 3 miliun orang.[11]
Antara periode 1905 hingga 1911, dilakukan persuasi untuk mengantarai provinsi Benggala menjadi dua zona, dengan Dhaka ibarat ibu kota zona timur.[12]
Ketika India dibagi pada tahun 1947, Benggala dibagi berlandaskan garis religius. Putaran barat Benggala masuk ke wilayah India, dan penggalan timur bergabung dengan Pakistan sebagai negeri nan disebut Benggala Timur (nantinya menjadi Pakistan Timur).[13]
Pada masa 1950, reformasi lahan dilakukan di Benggala Timur dengan dihapuskannya sistem zamindar feudal.[14]
Pemerintahan Pakistan saat itu didominasi oleh Pakistan Barat. Gerakan Bahasa Bengali pada tahun 1951 yaitu tanda semula perpecahan antara Pakistan Barat dan Timur.[15]
Ketidakpuasan terhadap pemerintah pusat terus meningkat sreg dekade-dasawarsa berikutnya dan Liga Awami muncul andai suara politik penduduk berbahasa Bengali. Mereka meminang kebebasan plong hari 1960-an dan plong tahun 1966, superior pergerakan Sheikh Mujibur Rahman dipenjara. Anda dilepaskan pada hari 1969 pasca- meletusnya pemberontakan rakyat.
Pada tahun 1970, Siklon Bhola mencacat pantai Pakistan Timur. Puting beliung ini menewaskan hingga segumpal juta hidup,[16]
cuma pemerintah trik tidak khusyuk menangani bencana ini. Plong tahun 1970, Liga Awami memenangi suara terbanyak dalam pemilahan wakil rakyat,[17]
namun Sheikh Mujibur Rahman dilarang berwajib, sehingga kemarahan rakyat berbahasa Bengali semakin meningkat.
Setelah pembicaraan dengan Mujib, Presiden Yahya Khan menangkapnya lega 26 Maret 1971, dan melancarkan Aksi Searchlight.[18]
Target terdahulu usaha tersebut adalah kaum akademikus dan orang Hindu.[19]
Aksi ini menewaskan banyak turunan.[20]
Sebelum ditangkap, Sheikh Mujibur Rahman secara normal menyatakan kemerdekaan Bangladesh dan menodongkan semua orang untuk bertempur hingga semua legiun Pakistan berdampak diusir. Pemimpin Liga Awami mendirikan pemerintahan kerumahtanggaan pembuangan di Kolkata, India. Pemerintahan dalam pembuangan secara resmi diambil sumpahnya di Mujib Nagar, distrik Kustia, Pakistan Timur, plong 17 April 1971 dengan Tajuddin Ahmad bagaikan perdana nayaka pertamanya.
Perang Otonomi Bangladesh berlangsung selama sembilan bulan. Mukti Bahini (Bala Pembebasan) melancarkan perang gerilya meriah terhadap armada Pakistan. Pejuang kedaulatan Bangladesh mendapatkan bantuan penuh dari India. Mukti Bahini dan India berhasil mencecah kemenangan terhadap Pakistan pada 16 Desember 1971, dengan 90.000 turunan ditawan oleh India.
Sesudah merdeka, Bangladesh menjadi negara demokrasi parlementer, dengan Mujib sebagai perdana menteri. Pada pemilihan legislator tahun 1973, Liga Awami mendapatkan suara terbanyak.
Kelaparan menimpa seluruh negeri antara tahun 1973 sampai 1974.[11]
Puas tadinya tahun 1975, Mujib berusaha menerapkan otoritas sosialis satu partai melewati BAKSAL yang baru dibentuk. Pada 15 Agustus 1975, Mujib dengan sebagian besar anggota keluarganya dibunuh.[21]
Kudeta-penggulingan berdarah terus berlangsung hingga Jenderal Ziaur Rahman berkuasa. Anda melawan sistem multipartai dan mendirikan Partai Nasionalis Bangladesh (PNB). Kontrol Zia berjarak pasca- kamu dibunuh pada tahun 1981.[21]
Penguasa utama Bangladesh selanjutnya adalah Jenderal Hussain Muhammad Ershad, yang memperoleh kekuasaan melalui perebutan kekuasaan lain berbakat tahun 1982. Dia terpaksa mengundurkan diri lega tahun 1990 sesudah meletusnya distribusi besar-besaran.
Sejak saat itu, sistem pemerintahan Bangladesh kembali menjadi kerakyatan parlementer. Gula-gula Zia, Khaleda Zia, memimpin Partai Nasionalis Bangladesh memfokus kemenangan pada pemilahan umum tahun 1991 dan menjadi perdana menteri kuntum purwa dalam sejarah Bangladesh. Liga Awami yang dikepalai oleh Sheikh Hasina Wajed (nona Mujib) memenangi pemilu 1996, tetapi kalah kepada Organisasi politik Nasionalis Bangladesh sreg tahun 2001.
Sreg 11 Januari 2007, sesudah terjadinya kekacauan politik, pemerintahan darurat (caretaker) ditunjuk untuk mengatur seleksi publik selanjutnya. Perilaku kecurangan merajalela di Bangladesh.[22]
Pemerintah sementara baru menjadikan pemberantasan korupsi sebagai prioritas utama. Karenanya, banyak politisi, pejabat penting, pejabat kerdil, dan anggota partai yang ditangkap atas tuduhan korupsi. Pemerintah pemelihara mengadakan pemilu yang adil dan nirmala pada 29 Desember 2008.[23]
Sheikh Hasina Wajed berjaya pemilu dan diambil sumpahnya sebagai Perdana Menteri pada 6 Januari 2009.[24]
Geografi
[sunting
|
sunting sumber]
Citra Bangladesh dari satelit.
Bangladesh terwalak di Delta Bengawan Gangga-Brahmaputra. Delta ini terbentuk oleh perjumpaan Sungai Gangga (tanda setempat Runjung maupun
Pôdda), Brahmaputra (Jamuna alias
Jomuna), Meghna, dan anak asuh-anak sungai yang berhubungan bermula Himalaya. Lahan aluvial nan diendapkan oleh sungai-sungai itu mutakadim menciptakan daratan yang amat makmur.
Sebagian besar Bangladesh berada 12 meter di bawah meres laut, dan dipercaya sekeliling 50% petak akan banjir jika latar laut menaiki hingga 1 m.[25]
Titik teratas di Bangladesh berada di gunung-gemunung Mowdok pada izzah sekitar 1.052 m (3.451 kaki).[26]
Iklim
[sunting
|
sunting sumber]
Iklim Bangladesh berkepribadian tropis, dengan perian dingin yang sejuk dari Oktober hingga Maret serta musim semok yang sensual dan kering dari Maret hingga Juni. Periode hujan yang hangat dan lembap berlantas bersumber Juni ke Oktober dan memasok sebagian besar curah hujan wilayah itu. Batu duaja, seperti banjir, siklon tropis, dan badai angin puyuh terjadi hampir tiap perian,[27]
ditambah dengan yuridiksi deforestasi, kejatuhan lahan, dan erosi.
Cox’s Ekspor impor, sisi daksina kota Chittagong, punya garis pantai nan tak terputus sepanjang 120 kilometer (75 mil).
Pada September 1998, Bangladesh mengalami banjir terparah dalam memori dunia maju. 300.000 rumah dan 9.700 kilometer (6.027 mi) perkembangan tenggelam. Lebih dari 1.000 jiwa tewas dan 30 juta menjadi tunawisma. Dua masing-masing tiga Bangladesh tenggelam banjir. Penyebab mulai sejak banjir ini yakni curah hujan abu yang strata, mencairnya salju di Pegunungan Himalaya, dan pemlontosan pangan.[28]
Bangladesh masa ini dianggap andai pelecok suatu negara nan paling kecil rentan terhadap perubahan iklim. Dipercaya pada sepuluh tahun berikutnya, peningkatan permukaan air laut akan menimbulkan 20 miliun pengungsi akibat perubahan iklim.[29]
[30]
Air di Bangladesh pelalah terkontaminasi dengan arsenik karena kandungan arsenik yang jenjang pada tanah. Bertambah berbunga 77 juta orang terekspos terhadap venom arsenik.[31]
[32]
Puspa dan sato
[sunting
|
sunting sumber]
Sebagian ki akbar garis pantainya terdiri dari alas berawa yang dinamakan Sundarbans (Bengali: সুন্দরবন
Shundorbôn), yaitu sebuah hutan bakau terbesar di mayapada dan yakni rumah bagi majemuk flora dan sato, di antaranya termasuk Macan Benggala. Pada 1997, distrik ini dinyatakan terancam.[33]
Kucica kampung adalah burung nasional Bangladesh dan dikenal sebagai
Doyel
maupun
Doel
(bahasa Bengali:
দোয়েল). Bunga kewarganegaraan negara ini yaitu lili air, yang dikenal umpama
Shapla. Biji pelir nasional Bangladesh adalah cempedak, yang dalam bahasa Bengali dikenal perumpamaan
Kathal.
[butuh rujukan]
Politik
[sunting
|
sunting sumber]
Lagu kebangsaan | Amar Shonar Bangla |
Sato | Maung Benggala |
Burung | Kucica kampung |
Ikan | Hilsa |
Rente | Lili Air Polos |
Biji zakar | Cempedak |
Olahraga | Kabaddi |
Penanggalan | Almanak Bengali |
Bangladesh merupakan negara keesaan nan punya sistem pemerintahan demokrasi parlementer.[34]
Presiden ialah presiden. Kedudukannya banyak diisi dengan menghadiri upacara-upacara kenegaraan.[35]
Kendali rezim selayaknya dipegang Perdana Menteri, yang merupakan kepala rezim. Presiden dipilih makanya fisik legislatif setiap 5 waktu dan n kepunyaan kekuasaan nan normalnya terbatas. Kekuasaan presiden bertambah sejauh masa jabatan rezim pemelihara.
Pemerintahan sementara bertanggung jawab dalam mengendalikan peralihan menuju pemerintahan baru. Kepala rezim sementara haruslah non-pendukung dan memiliki masa tiga bulan untuk menyelesaikan tugasnya. Sistem ini purwa mungkin dipraktikkan pada 1991 dan dilembagakan lega 1996 sebagai amendemen ke-13 semenjak konstitusi.[36]
Mangkubumi Menteri dipilih melalui upacara pemilihan oleh kepala negara serta harus menjadi anggota parlemen dan asian tangan kanan mayoritas anggota parlemen. Kabinet terdiri atas para menteri nan dipilih oleh Patih Menteri dan diangkat oleh presiden. Parlemen unikameral Bangladesh, Jatiyo Sangshad, dipilih maka itu rakyat melalui pemilihan suara terbanyak dari konstitusi wilayah tunggal lakukan menduduki jabatannya selama 5 tahun. Properti membeda-bedakan universal dolan untuk seluruh pemukim negara ketika usianya menginjak 18 tahun.
Konstitusi Bangladesh ditulis plong 1972 dan telah mengalami empat belas amendemen. Syariat lainnya yang berlaku di negara itu dibuat oleh parlemen yang yakni manusia dari konstitusi.[36]
Awak peradilan tertinggi ialah Pidana Agung. Hakim-hakim agung diangkat oleh presiden. Institusi peradilan dan penegakan hukum di Bangladesh lemah.[37]
Pemisahan peradilan semenjak pemerintahan dilakukan pada 1 November 2007. Diperkirakan separasi ini akan membuat raga yustisi menjadi lebih kuat. Hukum-syariat di Bangladesh banyak berdasarkan pada hukum resan Inggris, tetapi hukum n domestik sebagaimana pernikahan dan pusaka berdasar puas yang tercantum dalam kitab suci, sehingga lingkup agama suatu kelihatannya farik penegakan hukumnya dengan cak cakupan agama lainnya.
Dua partai penting di Bangladesh yakni Puak Nasionalis Bangladesh (PNB) dan Liga Awami. PNB berteman dengan organisasi politik Selam seperti Jamaat-e-Islami Bangladesh dan Islami Oikya Jote, sedangkan Liga Awami bersekutu dengan partai kiri dan sekuler. Pemain penting lainnya ialah Organisasi politik Jatiya, dikepalai maka itu lepasan penguasa militer Ershad. Persaingan Liga Awami-BNP telah memahit dan memuncak dengan terjadinya demonstrasi, kekerasan, dan pembunuhan. Garis haluan mahasiswa khususnya langgeng di Bangladesh, peninggalan dari masa propaganda pembebasan. Karib semua partai memiliki sayap mahasiswa aktif, dan mahasiswa telah dipilih ke anggota dewan.
Dua partai Islam, Jagrata Muslim Janata Bangladesh (JMJB) dan Jamaat-ul-Mujahideen Bangladesh (JMB) yang dianggap radikal, dilarang pada Februari 2005. Beberapa bidasan bandar berskala kerdil nan terjadi sejak 1999 diduga dilakukan oleh kedua kelompok tersebut. Anggota-anggota partai yang dicurigai bak pelaku telah ditahan. Pemerintah Bangladesh dipuji oleh komandan-pemimpin dunia akan posisi berlawanan-terorisnya yang kuat.
Perpautan luar distrik dan militer
[sunting
|
sunting sumber]
Bangladesh memiliki garis haluan luar negeri yang moderat dan mengelepai pada diplomasi multinasional. Sreg masa 1974, negara ini bergabung dengan Persemakmuran dan Perguruan tinggi Bangsa-Bangsa, dan telah terpilih sebagai anggota enggak tetap Dewan Keamanan Sekolah tinggi Bangsa-Nasion puas 1978–1979 dan 2000–2001. Pada tahun 1980-an, Bangladesh memainkan peran utama dalam pendirian
South Asian Association for Regional Cooperation
(SAARC) buat meningkatkan kawin dengan negara-negara Asia Daksina lainnya.
Koneksi luar negeri Bangladesh yang paling kecil penting merupakan hubungan dengan India. Pertalian India dengan Bangladesh berawal baik karena India membantu Bangladesh mencapai kemerdekaannya. Seiring waktu, sangkut-paut antar kedua negara naik turun karena berbagai alasan. Sumber ketegangan terdahulu antara Bangladesh dengan India yaitu Bendungan Farakka.[38]
Lega tahun 1975, India membangun tebat di Wai Gangga, 11 mil (18 km) mulai sejak pinggiran dengan Bangladesh. Bangladesh menuduh kolam itu mengalihkan air dari Bangladesh dan menimbulkan gangguan.[38]
Di sebelah lain, India khawatir dengan aksi separatis anti-India dan militan Islam dan juga masuknya imigran ilegal.[39]
Puas hari 2007, kedua negara seia untuk menyelesaikan masalah keamanan, ekonomi, dan pinggiran secara kooperatif.[40]
Bangladesh punya jalinan yang panas kuku dengan Republik Rakyat Tiongkok. Antara tahun 2006 setakat 2007, perdagangan antar kedua negara meningkat 28.5% dan telah dibuat persetujuan bikin memberikan akses bebas tarif bagi berjenis-jenis dagangan Bangladesh yang akan masuk ke pasar Cina. Kerja sama antara militer Bangladesh dan RRT kembali meningkat, dengan dilakukannya penandatanganan persetujuan militer.
Kini, Angkatan Bersenjata Bangladesh mempunyai sekitar 200.000 personel aktif,[41]
17.000 fungsionaris angkatan udara,[42]
dan 24.000 personel barisan laut.[43]
Saat ini Bangladesh tak terlibat kerumahtanggaan perang manapun, tetapi negara ini sudah lalu menyumbangkan 2.300 tentara dalam Perang Teluk I periode 1991 dan juga menyumbangkan tentara bagi misi penjaga perdamaian PBB di seluruh dunia. Pada Mei 2007, laskar Bangladesh terlibat dalam misi perdamaian di Republik Demokratik Kongo, Liberia, Sudan, Timor Leste, dan Tepi laut Gigi asu.[44]
Saat ini, Bangladesh adalah penyumbang tentara penjaga perdamaian terbesar ke-2.[45]
Pembagian administratif
[sunting
|
sunting sumber]
Divisi-divisi di Bangladesh.
Bangladesh terbagi menjadi tujuh divisi (bibhag)[46]
[47]
nan dinamai menurut ibu kota masing-masing: Barisāl (বরিশাল), Chittagong (চট্টগ্রাম), Dhaka (ঢাকা), Khulna (খুলনা), Rajshahi (রাজশাহী), Sylhet (সিলেট), dan Rangpur (রংপুর).
Divisi terbagi menjadi negeri (zila). Terwalak 64 distrik di Bangladesh. Masing-masing distrik terbagi menjadi
upazila
(sub distrik) atau
thana
(stasiun penjaga keamanan). Setiap stasiun polisi, kecuali nan terdapat di kawasan metropolitan, dibagi pula menjadi bilang kesatuan. Kesatuan-ahadiat ini terdiri dari banyak desa-desa. Di provinsi metropolitan, stasiun polisi terbagi menjadi
ward, yang dibagi sekali lagi menjadi
mahallas. Tidak ada pejabat terseleksi pada tingkat divisi, daerah atau upazila, dan pemerintahan belaka terdiri berpangkal penasihat pemerintahan. Pemilihan spontan yang melembarkan seorang pemimpin dan sejumlah anggota diadakan di setiap kesendirian (ward).
Dhaka merupakan ibu kota dan kota terbesar di Bangladesh. Kota terdepan lainnya yakni Chittagong, Khulna, Rajshahi, Sylhet, Barisal, Bogra, Comilla, Mymensingh, dan Rangpur. Di kota-ii kabupaten tersebut diadakan pemilihan wali kota, sementara munisipalitas lainnya memilih sendiri ketua. Wali daerah tingkat dan ketua n kepunyaan masa jabatan selama lima hari.
Kota | Populasi ii kabupaten (taksiran 2008)[48] |
Populasi metro (perkiraan 2008)[48] |
---|---|---|
Dhaka | 7.000.940 | 12.797.394 |
Chittagong | 2.579.107 | 3.858.093 |
Khulna | 855.650 | 1.388.425 |
Rajshahi | 472.775 | 775.495 |
Sylhet | 463.198 | – |
Barisal | 210.374 | – |
Rangpur | 251.699 | – |
Ekonomi
[sunting
|
sunting sendang]
Dua per tiga pemukim Bangladesh berkarya di sektor pertanian.
Bangladesh masih merupakan negara berkembang, meski sudah dilakukan manuver berlanjut bakal meningkatkan peluang ekonomi dan demografi.[49]
Pendapatan tiap-tiap kapita pada 2008 tersurat sebesar $520,[47]
saja, seperti yang dicatat Bank Dunia pada Laporan Negera Juli 2005-nya, negara ini telah membuat kemajuan pesat dalam ekspansi individu dengan berfokus pada penghancuran tingkat buta huruf yang berhasil, penyetaraan gender dalam sekolah, dan penyunatan pertumbuhan penduduk.
Yute pernah menjadi mesin ekonomi negara ini. Pangsa pasar ekspor dunianya memuncak plong waktu Perang Dunia II dan akhir tahun 1940-an pada 80%[50]
dan bahkan di awal 1970-an terhitung sekitar 70% penerimaan ekspornya. Saja, dagangan polipropilena mulai menggantikan barang goni di seluruh mayapada dan pabrik yute tiba mengalami dekadensi. Selain yute, Bangladesh memproduksi padi, teh, dan sesawi kerumahtanggaan jumlah yang penting.
Meski dua pertiga penduduk Bangladesh adalah petani, lebih dari tiga perempat penataran ekspor Bangladesh berasal dari pabrik garmen.[51]
Pabrik ini mulai menggandeng penanam modal asing pada 1980-an karena upah buruh yang murah dan angka tukar mata uang jasa asing nan invalid. Pada 2002, nilai ekspor industri garmen tercatat sebesar $5 miliar.[52]
Industri ini kini memperkerjakan sekeliling 3 juta cucu adam, 90% di antaranya adalah perempuan. Pembayaran netra uang asing pun diperoleh dari penduduk Bangladesh yang terlampau di negara tidak.[53]
Kendala untuk pertumbuhan adalah angin indra bayu punca beliung dan banjir yang comar datang, perusahaan hoki negara yang lain efisien, fasilitas persinggahan nan salah urus, pertumbuhan angkatan kerja yang enggak setara dengan ruang kerja, eksploitasi sendang daya energi yang tidak efisien (begitu juga gas kalimantang), listrik yang tak mencukupi, perwujudan perombakan ekonomi nan lambat, pertarungan politik, dan penggelapan. Menurut Bank Dunia Juli 2005: “Di antara hambatan minimum signifikan bagi Bangladesh bikin berkembang ialah buruknya rezim dan lemahnya bagan masyarakat.”[54]
Bangladesh juga sedang berekspansi proyek tenaga listrik berbasis nuklir, Pengobar Listrik Tenaga Nuklir Rooppur.
Walaupun bineka rintangan menghalang, sejak 1990 area ini telah menjejak tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata 5%. Plong Desember 2005, Goldman Sachs menamakan Bangladesh bak pelecok satu “Next Eleven” (Sebelas Berikutnya).[55]
Bangladesh juga mengalami peningkatan tajam intern kapitalisasi asing serta merta. Sejumlah perusahaan multinasional, termasuk Unocal Corporation dan Tata yaitu kontributor investasi utama, dengan prioritas reboisasi modal dalam sektor asap alam. Pada Desember 2005, bank daya Bangladesh mencanangkan perkembangan PDB seputar 6,5%.[56]
Suatu sumbangan terdahulu buat pengembangan ekonomi ialah pencanangan biji mikro oleh Muhammad Yunus (dianugerahi penghargaan Nobel Perdamaian pada 2006) melalui Bank Grameen. Bermula intiha 1990-an, Bank Grameen punya 2,3 miliun anggota, bersama dengan 2,5 miliun anggota organisasi enggak nan serupa.[57]
Bagi meningkatkan perkembangan ekonomi, pemerintah menciptaan beberapa zona pemrosesan ekspor untuk menarik investasi luar, yang diatur oleh
Bangladesh Export Processing Zone Authority.
Demografi
[sunting
|
sunting sumber]
Seorang pemudi Mande plong waktu Adivasi.
Jumlah penduduk Bangladesh diperkirakan berkisar antara 142 hingga 159 juta, sehingga menjadikannya negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-8 di dunia. Dengan luas sebesar 144.000 km2, kepadatan warga Bangladesh sangatlah panjang, yakni sekitar 1.099,3/km². Pertumbuhan penduduk Bangladesh berada di antara nan termulia manjapada pada 1960-an dan 1970-an, tetapi dengan dilakukannya pengendalian penduduk, pada tahun 1980-an pertumbuhan penduduk melambat. Penduduk Bangladesh relatif mulai dewasa, dengan 60% berasal jumlah pemukim yakni keramaian berusia 0-25 tahun, sementara jumlah kelompok berumur 65 tahun ke atas namun 3% saja. Angka harapan hidup warga negara ini adalah 63 tahun.[58]
Kelompok rasial mayoritas di negara Bangladesh adalah suku Bengali (98% berusul populasi).[59]
Sisanya merupakan migran Bihari dan kerubungan suku asli. Terletak 13 kelompok suku nan suntuk di
Chittagong Hill Tracts, dengan nan terbanyak ialah tungkai Chakma. Sejak lahirnya Bangladesh, di kawasan tersebut sering terjadi krisis antaretnis.[60]
Kelompok tungkai terbanyak di luar
Hill Tracts
itu ialah Santhal dan Garo (Achik). Selain itu lagi terdapat kaki Kaibartta, Meitei, Munda, Oraon, dan Zomi.
Perdagangan insan telah menjadi keburukan di Bangladesh[61]
dan imigrasi terlarang menjadi penyebab perselisihan dengan Myanmar[62]
dan India.[63]
Peta sirkuit bahasa di Bangladesh.
Bahasa resmi dan nan paling kecil banyak dituturkan di Bangladesh merupakan bahasa Bengali maupun Bangla,[64]
sebuah bahasa Indo-Arya yang berasal dari bahasa Sanskerta (sebagai halnya Hindi, Punjabi, dan Gujarati serta beberapa bahasa lainnya). Bahasa ini ditulis memperalat aksaranya koteng. Bahasa Inggris digunakan ibarat bahasa kedua di antara papan bawah menengah ke atas[65]
dan di pendidikan tinggi. Sejak Keputusan Presiden tahun 1987, bahasa Bengali digunakan pada semua korespondensi resmi kecuali korespondensi asing.[65]
Tingkat kebugaran dan pendidikan kini meningkat seiring dengan berkurangnya tingkat kemiskinan. Sebagian besar orang Bangladesh adv amat di pedesaan dan bertani. Kesehatan menjadi masalah terdepan, dikarenakan kontaminasi air permukaan, arsenik nan terkandung dalam air lahan,[66]
serta serangan penyakit seperti malaria, leptospirosis, dan demam berdarah.
Tingkat arik abjad di Bangladesh sekitar 41%.[67]
Tingkat buta huruf telah menurun karena banyak acara yang diperkenalkan di kawasan ini. Di antara yang berhasil ialah acara
kandungan untuk pendidikan
yang diperkenalkan pada tahun 1993[68]
dan programa beasiswa buat perempuan di tingkat pendidikan bawah dan menengah.[69]
Dua agama utama di Bangladesh adalah Islam (89,7%) dan Hindu (9,2%).[70]
Aliran Islam yang paling banyak dianut adalah persebaran Sunni, sementara sisanya adalah Syi’ah, Ahmadiyyah, maupun Sufi.[71]
Mayoritas kelompok Bihari menganut arus Selam Syiah. Gerombolan agama lain adalah Buddha (0.7%, kebanyakan Theravada), Serani (0.3%, rata-rata Katolik Roma), dan animisme (0.1%).
Bangladesh adalah negara Mukmin terbesar ke-4 setelah Indonesia, Pakistan, dan India. Islam ialah agama negara, semata-mata agama lain pun boleh dianut.[72]
Institut Nasion-Bangsa telah mengakui negara ini perumpamaan negara Islam yang demokratis dan moderat.[73]
[74]
Budaya
[sunting
|
sunting sumber]
Peragaan tari tradisional Bangladesh.
Bangladesh memiliki budaya yang mencakup unsur historis dan modern, yang melambangkan sejarah tangga. Wacana tertulis semula dalam bahasa Bengali adalah Charyapada semenjak abad ke-8. Sastra Bengali plong abad pertengahan yakni sastra keagamaan (seperti Chandidas), atau adaptasi pecah bahasa bukan (misalnya Alaol). Sastra Bengali mencapai ekspresi penuhnya pada abad ke-19. Lambang terbesarnya merupakan penyair Rabindranath Tagore dan Kazi Nazrul Selam. Bangladesh juga memiliki tradisi panjang dalam sastra rakyat, contohnya Maimansingha Gitika, Thakurmar Jhuli, ataupun cerita-cerita yang berkaitan dengan Gopal Bhar.
Tradisi musik Bangladesh berdasarkan puas lirik (Baniprodhan) dengan sedikit diiringi alat musik. Pagar adat Baul ialah peninggalan nada rakyat Bangla yang singularis. Leluri musik Bangladesh lainnya bermacam-macam menurut provinsi. Gombhira, Bhatiali, dan Bhawaiya yaitu beberapa bentuk musik nan banyak dikenal. Nada rakyat Benggala sering diiringi dengan ektara, instrumen dengan satu kawat. Organ lainnya yakni dotara, dhol, seruling, dan tabla. Bentuk tarian Bangladesh berasal dari tradisi rakyat, khususnya dari keramaian suku salih, dan juga adat istiadat tari India.[75]
Setiap tahunnya, Bangladesh membuat sekitar 80 film.[76]
Sinema Hindi kembali patut populer.[77]
Seputar 200 harian dan 1.800 majalah diterbitkan di Bangladesh, tetapi besaran pembaca reguler adv minim dan saja mencakup kurang dari 15% penduduk.[78]
Warga Bangladesh mendengarkan berbagai acara radio dari Bangladesh Betar, stasiun radio milik negara, atau stasiun radio swasta seperti Radio Foorti, ABC Radio, Radio Today, dan Radio Amar. Selain itu, terdapat layanan radio dari BBC dan Voice of America. Serokan televisi nan dominan di Bangladesh yakni Bangladesh Television, saja kerumahtanggaan tahun-perian terakhir saluran swasta terus berkembang.
Tradisi kuliner Bangladesh berbimbing dempet dengan masakan India dan Timur Paruh, tetapi masakan Bangladesh juga memiliki ciri khusus tunggal. Nasi dan kari adalah kegemaran tradisional. Pemukim Bangladesh membuat daging manis dari komoditas susu, contohnya Rôshogolla, Chômchôm, dan Kalojam.
Bibit (shaŗi) adalah pakaian yang biasa dikenakan upik Bangladesh. Salwar kameez (shaloar kamiz) juga layak populer. Di distrik urban, beberapa kuntum mengenakan busana Barat. Di antara para maskulin, pakaian Eropa banyak disukai. Mereka juga mengenakan kurta-paejama (selalu boleh jadi puas acara religius) dan lungi.
Kedua Id, Idul Fitri dan Idul Adha, yaitu perian raya besar dalam penanggalan Islam. Hari-tahun sebelum Idul Fitri disebut Chãd Rat (lilin batik wulan), dan sering dirayakan dengan mercon. Hari libur Muslim lainnya juga dirayakan. Festival utama Hindu merupakan Durga Puja, Kelihatannya Puja, dan Saraswati Puja. Buddha Purnima, yang memperingati Siddhartha Gautama, ialah salah satu festival Buddha terpenting. Sementara itu Natal, disebut Bôŗodin (masa besar) dalam bahasa Bengali, diperingati penduduk beragama Kristen. Festival sekuler terpenting yaitu Pohela Boishakh maupun Hari Baru Bengali. Perayaan-perayaan penting lainnya merupakan Nobanno, Poush parbon (festival Poush), dan masa raya kebangsaan sebagaimana Shohid Dibosh.
Olahraga
[sunting
|
sunting sumur]
Kabaddi adalah olahraga nasional Bangladesh, tetapi kriket dan sepak bola lebih naik daun. Pada tahun 1997, tim kebangsaan kriket Bangladesh unggul
ICC Trophy
yang membuat mereka dapat berpartisipasi dalam Piala Dunia Kriket 1999. Internal penampilan pertama mereka di Piala Dunia, Bangladesh mengalahkan Pakistan dan Skotlandia pada babak purwa. Pada tahun 2000, tim kriket Bangladesh mendapatkan harga diri
Test cricket.
Olahraga lain yang tersohor adalah kepunyaan lapangan, tenis, badminton, bola tangan, voli, empat, menembak, dan karambol. Dewan Pengawas Olah tubuh Bangladesh mengatur dua desimal sembilan federasi gerak badan yang farik. Lega waktu 2011, Bangladesh menjadi pemilik kondominium Piala Marcapada Kriket, bersama dengan India dan Sri Lanka.
Pustaka
[sunting
|
sunting sumber]
-
^
“জনসংখ্যা সাড়ে ১৬ কোটি, অধিকাংশ নারী, কমেছে হিন্দু জনগোষ্ঠীর হার”.
BBC News বাংলা.
-
^
a
b
c
“Download World Economic Outlook database: October 2022”.
International Monetary Fund
. Diakses rontok
13 October
2022.
-
^
“Gini Coefficient by Country 2022”.
World Population Review.
-
^
“Human Development Report 2021/2022”
(PDF)
(dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. 8 September 2022. Diarsipkan dari varian jati
(PDF)
terlepas 2022-10-09. Diakses tanggal
8 September
2022.
-
^
“Sandeep Mahajan, “Bangladesh: Strategy for Sustained Growth”, Poverty Reduction and Economic Management Network, World Bank (July 26, 2007)”. Diarsipkan terbit versi kudus tanggal 2016-02-29. Diakses tanggal
2010-05-18
.
-
^
Bharadwaj, G (2003). “The Ancient Period”. Kerumahtanggaan Majumdar, RC.
History of Bengal. B.R. Publishing Corp.
-
^
James Heitzman and Robert L. Worden, ed. (1989). “Early History, 1000 B.C.-A.D. 1202”.
Bangladesh: A country study. Library of Congress. ISBN 8290584083. OCLC 15653912. Diarsipkan dari versi steril tanggal 2011-02-12. Diakses terlepas
2010-06-28
.
-
^
Eaton, R (1996).
The Rise of Islam and the Bengal Frontier. University of California Press. ISBN 0-520-20507-3. OCLC 26634922 76881262 .
-
^
Baxter, C (1997).
Bangladesh, from a Nation to a State. Westview Press. ISBN 0-8133-3632-5. OCLC 47885632.
-
^
Baxter, hal.30–32 -
^
a
b
Sen, Amartya (1973).
Poverty and Famines. Oxford University Press. ISBN 0-19-828463-2. OCLC 10362534 177334002 191827132 31051320 40394309 53621338 63294006 .
-
^
Baxter, kejadian. 39–40 -
^
Collins, L (1986).
Freedom at Midnight, Ed. 18. Vikas Publishers, New Delhi. ISBN 0-7069-2770-2.
-
^
Baxter, situasi. 72 -
^
Baxter, hal. 62–63 -
^
Bangladesh cyclone of 1991 Diarsipkan 2009-08-26 di Wayback Machine.. Britannica Online Encyclopedia. -
^
Baxter, hal. 78–79 -
^
Salik, Siddiq (1978).
Witness to Surrender. Oxford University Press. ISBN 0-19-577264-4.
-
^
LaPorte, R (1972). “Pakistan in 1971: The Disintegration of a Nation”.
Beruntung Survey. 12(2): 97–108.
-
^
Rummel, Rudolph J., “Statistics of Democide: Genocide and Mass Murder Since 1900” Diarsipkan 2016-02-21 di Wayback Machine., ISBN 3-8258-4010-7, Chapter 8, table 8.1. Rummel berkomentar,
Di Pakistan Timur (waktu ini Bangladesh) [Jenderal Agha Muhammad Yahya Khan dan para jenderal utamanya] sekali lagi merencanakan untuk menyembelih elite akademikus, budaya, dan politik Bengali. Mereka juga merencanakan untuk sonder pandang bulu membunuh ratusan ribu Hindu dan melasikan sisanya ke India. Mereka merencanakan bikin mengandaskan basis ekonomi bagi memastikan Pakistan Timur takluk kepada Pakistan Barat selama paling kecil tidak satu generasi ke depan. Rencana yang memuakkan dan brutal ini jelas-jelas merupakan genosida.
-
^
a
b
Mascarenhas, A (1986).
Bangladesh: A Legacy of Blood. Hodder & Stoughton, London. ISBN 0-340-39420-X. OCLC 13004864 16583315 242251870 .
-
^
“Bangladesh tops most corrupt list”. BBC News. 2005-10-18. Diarsipkan berpokok versi kudus terlepas 2011-05-12. Diakses tanggal
2007-04-13
.
-
^
“The associated press”. Diarsipkan berpokok varian asli copot 2008-12-31. Diakses tanggal
2008-12-31
.
-
^
“Reuters”. Diarsipkan berpokok varian asli tanggal 2009-02-26. Diakses tanggal
2010-06-29
.
-
^
Ali, A (1996). “Vulnerability of Bangladesh to climate change and sea level rise through tropical cyclones and storm surges”.
Water, Air, & Soil Pollution.
92
(1-2): 171–179.
-
^
Summit Elevations: Frequent Internet Errors. Diarsipkan 2013-07-25 di Wayback Machine. Diakses puas 13 April 2006. -
^
Alexander, David E. (1999) [1993]. “The Third World”.
Natural Disasters. Dordrecht: Kluwer Academic Publishers. hlm. 532. ISBN 0412047519. OCLC 27974924 43782866
. Diakses tanggal
2008-05-02
.
-
^
Haggett, Peter (2002) [2002]. “The Indian Subcontinent”.
Encyclopedia of World Geography. New York: Marshall Cavendish. hlm. 2,634. ISBN 0761473084. OCLC 46578454. Diakses tanggal
2008-05-02
.
-
^
The Climate refugee Challenge Diarsipkan 2011-03-20 di Wayback Machine., ReliefWeb, 2009-04-14 -
^
“Another Major Cyclone, Bangladesh Worries About Climate Change” Diarsipkan 2014-01-22 di Wayback Machine., PBS News Hour, 2008 -
^
“Salinan piagam”. Diarsipkan dari versi ceria tanggal 2010-06-23. Diakses terlepas
2010-06-29
.
-
^
“Inskripsi kopi”. Diarsipkan pecah versi putih sungkap 2010-06-23. Diakses sungkap
2010-06-29
.
-
^
IUCN (1997). “Sundarban wildlife sanctuaries Bangladesh”.
World Heritage Nomination-IUCN Technical Evaluation.
-
^
“Constitution of Bangladesh”. Diarsipkan pecah versi ceria tanggal 2009-01-30. Diakses sungkap
2010-05-18
.
-
^
Background Note: Bangladesh Diarsipkan 2008-06-11 di Wayback Machine., US Department of State, Mei 2007 -
^
a
b
“Constitutional Amendments”.
Banglapedia. Asiatic Society of Bangladesh. Diarsipkan berusul versi polos terlepas 2006-02-14. Diakses sungkap
2006-07-14
.
-
^
Bangladesh Today Diarsipkan 2009-08-08 di Wayback Machine., Asia Report Falak°121, International Crisis Group, October 23, 2006 -
^
a
b
Ali, M.M. (March 1997). “India’s Major Gains and Losses in World Affairs”. Washington Report on Middle East Affairs. Diarsipkan dari versi tahir sungkap 2006-11-21. Diakses tanggal
2008-04-29
.
-
^
India quietly ringing Bangladesh with barbed-wire, cutting off former neighbors, by Tim Sullivan, Associated Press, June 25, 2007 -
^
Pattanaik, Smruti S., “[1] Diarsipkan 2018-12-29 di Wayback Machine.,” IDSA (Institute for Defense Studies and Analyses), 17 Juli 2007. Diakses pada 17 Juli 2007. -
^
Bangladesh Military Forces
[
pranala nonaktif permanen
]
, diakses pada 30 Juni 2010. -
^
Bangladesh Military Forces
[
pranala nonaktif permanen
]
, diakses 12 Juni 2009 -
^
Bangladesh Navy
[
pranala nonaktif permanen
]
. Diakses plong 30 Juni 2010. -
^
“TOTAL BD PARTICIPATION IN UN DEPL (COMPLETED)”. Angkatan Bersenjata Bangladesh. 2007. Diarsipkan dari versi salih tanggal 2008-06-11. Diakses tanggal
2008-05-02
.
-
^
“Bangladeshi officers enhance UN troops’ logistical support in Darfur”.
UN News Center. United Nations. 2008-10-23. Diakses tanggal
2010-02-04
.
-
^
<http://www.bdnews24.com/details.php?cid=2&id=151976&hb=top Diarsipkan 2011-05-16 di Wayback Machine.> -
^
a
b
“CIA World Factbook 2007”. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-12-29. Diakses tanggal
2010-06-29
.
-
^
a
b
“Statistical pocket book Bangladesh – 2008”
(PDF). Bangladesh Bureau of Statistics. Diarsipkan mulai sejak varian tahir
(PDF)
tanggal 2009-04-19. Diakses tanggal
2009-10-10
.
-
^
“Reproductive Health and Rights is Fundamental for Sound Economic Development and Poverty Alleviation Diarsipkan 2010-03-26 di Wayback Machine.,” United Nations Population Fund. Diakses pada 17 Juli 2007. -
^
“Jute”.
Banglapedia. Asiatic Society of Bangladesh. Diarsipkan bersumber versi asli tanggal 2017-03-04. Diakses tanggal
2006-07-14
.
-
^
Roland, B (2005). “Bangladesh Garments Aim to Compete”. BBC. Diarsipkan pecah versi zakiah tanggal 2006-02-04. Diakses rontok
2006-11-11
.
-
^
Rahman, S (2004). “Global Shift: Bangladesh Garment Industry in Perspective”.
Asian Affairs.
26
(1).
-
^
Begum, Lengkung langit (2001). “Enforcement of Safety Regulations in Garment sector in Bangladesh”.
Proc. Growth of Garment Industry in Bangladesh: Economic and Social dimension. hlm. 208–226.
-
^
Bangladesh – Country Brief Diarsipkan 2007-09-15 di Wayback Machine., World Bank, Juli 2005. -
^
“South Korea, Another `BRIC’ in Global Wall”. 2005-12-09. Diarsipkan bersumber versi putih tanggal 2009-09-16. Diakses tanggal
2006-11-11
.
-
^
“Annual Report 2004-2005, Bangladesh Bank”. Diarsipkan dari versi safi tanggal 2006-10-05. Diakses sungkap
2006-11-11
.
-
^
Schreiner, Mark (2003). “A Cost-Effectiveness Analysis of the Grameen Bank of Bangladesh,”.
Development Policy Review.
21
(3): 357–382.
-
^
“World Health Report 2005”. World Health Organization. Diarsipkan dari versi kudrati rontok 2005-04-13. Diakses tanggal
2006-11-11
.
-
^
“Background Note: Bangladesh” Diarsipkan 2008-06-11 di Wayback Machine.. Diakses 11 Juni 2008. -
^
Rashiduzzaman, M (1998). “Bangladesh’s Chittagong Hill Tracts Peace Accord: Institutional Features and Strategic Concerns”.
Asian Survey.
38
(7): 653–670.
-
^
Gazi, R (2001).
Trafficking of Women and Children in Bangladesh, Special Publication No. 11
(PDF). ICDDR,B. Diarsipkan dari varian asli
(PDF)
tanggal 2004-08-05. Diakses tanggal
2006-11-11
.
-
^
AI Index: Kira 16/005/2004, Amnesty International -
^
“report covering the issue”. BBC News. Diarsipkan dari versi asli copot 2018-06-12. Diakses terlepas
2006-11-11
.
-
^
Constitution of Bangladesh Diarsipkan 2009-01-30 di Wayback Machine., Part I, Article 5. -
^
a
b
S. M. Mehdi Hasan, Condition of English in Bangladesh: Second Language or Foreign Language Diarsipkan 2013-01-15 di Wayback Machine.. Diakses 17 Juli 2007. -
^
Nickson, R (1998). “Arsenic poisoning of Bangladesh groundwater”.
Nature
(6700): 338.
-
^
“2005 Human Development Report”. UNDP. Diarsipkan dari versi jati tanggal 2006-10-31. Diakses tanggal
2006-11-11
.
-
^
Ahmed, A (2002).
The food for education acara in Bangladesh: An evaluation of its impact on educational attainment and food security, FCND DP No. 138. International Food Policy Research Institute.
-
^
Khandker, S (2003).
Subsidy to Promote Girls’ Secondary Education: the Female Stipend Program in Bangladesh. World Bank, Washington, DC.
-
^
“Bangladesh Bureau of Educational Information and Statistics”. Diarsipkan dari versi kudus tanggal 2011-07-06. Diakses tanggal
2010-05-18
.
-
^
“Salinan surat”. Diarsipkan pecah versi kalis tanggal 2010-07-14. Diakses tanggal
2010-06-30
.
-
^
“State religion”. Diarsipkan dari versi bersih rontok 2008-03-30. Diakses tanggal
2010-06-30
.
-
^
“Statistics Bangladesh 2006”
(PDF). Bangladesh Bureau of Statistics. Diarsipkan berpokok versi asli
(PDF)
tanggal 2007-11-24. Diakses terlepas 2008.
-
^
“The Rising Tide of Islamism in Bangladesh”. Hudson Institute. Diarsipkan bersumber versi ceria sungkap 2017-09-17. Diakses sungkap 2007.
-
^
Hasan, Laila (2003). “Dance”. Dalam Islam, Sirajul.
Banglapedia: National encyclopedia of Bangladesh. Dhaka: Asiatic Society of Bangladesh. ISBN 9843205766. OCLC 52727562. Diarsipkan dari versi polos tanggal 2009-09-17. Diakses tanggal
2010-06-30
.
-
^
Film menarik Diarsipkan 2008-05-19 di Wayback Machine. di Banglapedia -
^
Reuters (2006-09-25). “Cinemas in Bangladesh, Pakistan squeezed by Bollywood”. NewIndPress.Com. Diakses tanggal
2008-05-02
.
[
pranala nonaktif permanen
]
-
^
Buku harian dan majalah Diarsipkan 2008-01-29 di Wayback Machine. di Banglapedia
Pranala luar
[sunting
|
sunting sumber]
Cari tahu tentang Bangladesh pada proyek-proyek Wikimedia lainnya: | |
![]() |
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary |
![]() |
Rancangan dan ki alat dari WikiCommons |
![]() |
Berita dari Wikinews |
![]() |
Kutipan dari Wikiquote |
![]() |
Referensi sumber semenjak Wikisource |
![]() |
Buku dari Wikibooks |
-
(Inggris)
Pintu rezim resmi Pemerintah Bangladesh -
(Bengali)
Parlemen Bangladesh -
(Inggris)
Bangladesh di
CIA World Factbook. -
(Inggris)
Bangladesh Diarsipkan 2008-10-26 di Wayback Machine. pada
UCB Libraries GovPubs. -
(Inggris)
Bangladesh di Curlie (mulai sejak DMOZ) -
(Inggris)
Banglapedia, Ensiklopedia Nasional Bangladesh -
(Inggris)
Profil Negara FAO: Bangladesh -
(Inggris)
Maktab Berita Kebangsaan Bangladesh
Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Bangladesh