macam macam bencana alam dan penjelasannya
Liputan6.com, Jakarta
Pada tahun 2018, Indonesia mengalami berbagai rupa murka alam. Mulai bersumber gempa di Lombok, tsunami di Palu, air sebak dan longsor di Sumatera, gunung meledak di beberapa wilayah serta masih banyak yang lainnya. Munculnya aneh-aneh provokasi alam ini adalah hal yang wajar karena, secara geografis Indonesia dilalui oleh cincin api Pasifik dan sabuk Alpide. Indonesia seram di atas pertemuan lempeng-lempeng tektonik.
Lempeng-lempeng itu cak semau diatas sepuhan enceran, merangsang, dan plastis(astenosfer) yang dapat bergerak secara enggak beraturan. Pergerakan tersebut juga dapat menyebabkan tumbukan antara dua lempeng dan keseleo suatu lempeng itu akan menusuk putaran bawah lempeng nan lain sehingga menimbulkan gempa.
-
Indonesia Memasuki Waktu Pancaroba, BMKG Ingatkan Potensi Semarak Drastis
-
Kepala BMKG Sebut 4 Wilayah Ini Berpotensi Alami Tsunami Nontektonik
-
Gempa Kembali Guncang Indonesia di 5 Wilayah Ini
Wilayah yang rawan linu tsunami serta rawan letusan jabal api terjadi di sejauh “Gelang-gelang of Fire” mulai dari Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, hingga Maluku. Akibat pergerakan lempeng ini membuat kewedanan Indonesia hampir setiap musim bosor makan terkena bisikan gempa bumi. Adanya neko-neko provokasi duaja sebagai halnya longsor, gunung meletus, air ampuh, tsunami menjadi signifikan bakal mengetahui macam-macam bencana alam dan penjelasannya. Dengan mencerna macam-macam bencana alam kamu bisa mengantisipasi musibah yang mungkin akan terjadi di Indonesia.
Nah, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai macam perigi, diversifikasi-diversifikasi petaka dan penjelasannya, Senin (14/1/2019)
Varietas jenis musibah di Indonesia
1. Gempa bumi
Gempa manjapada yakni getaran maupun ngilu yang terjadi di permukaan manjapada yang disebabkan makanya benturan antar lempeng manjapada, patahan aktif, akitivitas argo jago merah atau runtuhan batuan.
Gempa marcapada aceh sreg 26 Desember 2004 yang memakan banyak korban nyawa. Gempa berkekuatan 9,1 setakat 9,3 Perbandingan Richter dari dasar laut arah Barat Aceh, setelahnya diikuti dengan tsunami yang memporak-pondakan Aceh dan sekitarnya.
Letusan gunung api
2. Ledakan gunung api
Letupan vulkano merupakan babak dari aktivitas vulkanik yang dikenal dengan istilah “erupsi”. Bahaya letusan dolok jago merah dapat positif gegana panas, lemparan material (pijar), hujan abu tebal, lahar, asap venom, tsunami dan air ampuh magma.
Letusan Merapi 2010 ialah korespondensi kejadian gunung berapi yang terjadi di Indonesia. Pada akhir September 2010 silam, Gunung Merapi di Yogyakarta berangkat berbuat aktivitas seismik dan menyebabkan letusan gunung berapi puas terlepas 26 Oktober 2010. Akibat letusan tersebut sedikitnya 353 orang tewas, termaktub Mbah Maridjan.
Tsunami
3. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang nan berarti gelombang ombak raksasa (“tsu” signifikan besar, “nami” berarti gelombang ombak). Tsunami adalah serangkaian gelombang ombak laut raksasa nan timbul karena adanya pergeseran di asal laut akibat nyeri.
Tsunami yang terjadi pada bulan September ini menjadi murka alam yang suntuk mematikan yang menelan korban jiwa sebanyak 2.100 manusia meninggal, dan ribuan konstruksi telah rusak bahkan hancur.
Puas tanggal 22 Desember 2018, terjadi hal tsunami yang disebabkan oleh letusan Anak asuh Krakatau di Selat Sunda dan menghantam daerah tepi laut Banten dan Lampung, Indonesia.
Banjir dan tanah longsor
4. Tanah longsor
Tanah longsor merupakan riuk satu jenis propaganda massa kapling atau batuan, ataupun percampuran keduanya, menuruni atau keluar lereng akibat terganggunya kestabilan tanah atau batuan penyusun lereng.
Pada tanggal 31 Desember 2018 lalu terjadi longsor di Kampung Cigarehong, Dusun Cimapag, nan berada di Sirnaresmi, Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat
Banjir
5. Banjir
Air ampuh adalah keadaan atau keadaan dimana terendamnya satu negeri atau daratan karena volume air yang meningkat.
Waduh, kalau air sebak pasti udah pada sempat teko? DKI Jakarta yakni keseleo satu kota yang menjadi langganan banjir hampir setiap tahunnya.
Banjir Bandang
6. Air sebak bandang
Air bah bandang adalah air sebak yang datang secara tahu-tahu dengan debit air yang lautan yang disebabkan terbendungnya aliran sungai pada alur bengawan.
Banjir bandang setinggi dua meter mendepak Desa Dungaliyo, Kabupaten Gorontalo, Daerah Gorontalo pada 9 Oktober 2018.
Kekeringan
7. Kekeringan
Kekeringan adalah ketersediaan air nan jauh di pangkal kebutuhan air untuk kebutuhan hidup, perkebunan, kegiatan ekonomi dan lingkungan. Adapun yang dimaksud kekeringan di rataan pertanian yakni kekurangan yang terjadi di lahan persawahan yang suka-suka tanaman (padi, jagung, bin dan enggak-lain) yang sedang dibudidayakan.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) saban 6 Agustus 2018, bilang kabupaten/daerah tingkat di 8 provinsi mengalami kehilangan di Indonesia Yaitu Jawa Perdua, Jawa Barat, NTB,Jawa Timur, DIY, Banten, NTT, Lampung.
Berusul kebakaran jenggala
8. Kebakaran hutan
Kebakaran hutan dan kapling adalah suatu kejadian di mana hutan dan lahan dilanda api, sehingga mengakibatkan fasad hutan dan lahan yang menimbulkan kerugian ekonomis dan atau nilai mileu. Kebakaran hutan dan petak seringkali menyebabkan bencana asap yang dapat mengganggu aktivitas dan kesehatan masyarakat sekitar.
Plong Januari 2018, cak semau selingkung 5.776,46 hektare hutan dan lahan yang gosong di seluruh Riau.
Angin puting beliung
9. Kilangangin kincir punca beliung
Kilangangin kincir putting beliung adalah angin kencang yang datang secara tiba-tiba, mempunyai sendi, bergerak melingkar menyerupai spiral dengan kecepatan 40-50 km/jam hingga hingga ke permukaan bumi dan akan hilang n domestik waktu singkat (3-5 menit).
Pada 30 Desember 2018 sebanyak 165 kondominium kemungkus akibat kilangangin kincir angin puyuh yang menendang Desa Panguragan Kulon, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.
Gelombang listrik pasang atau badai
10. Gelombang pasang ataupun badai
Gelombang pasang ialah gelombang elektronik tinggi yang ditimbulkan karena efek terjadinya punca beliung tropis di sekeliling kawasan Indonesia dan berpotensi kuat menimbulkan musibah. Indonesia bukan negeri lintasan tornado tropis tetapi keberadaan angin langkisau tropis akan memberikan supremsi kuat terjadinya kilangangin kincir kencang, gelombang tingkatan disertai hujan baplang.
Badai tropis cempaka aliansi terjadi lega tahun 2017. Area yang berpotensi tertimpa dampak badai tropis Cempaka adalah wilayah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Paruh, Yogyakarta dan Jawa Timur.
Abrasi
11. Abrasi
Abrasi adalah proses pengikisan tepi laut makanya tenaga gelombang elektronik laut dan diseminasi laut yang berkepribadian merusak. Abrasi galibnya disebut pula erosi tepi laut. Kerusakan garis pantai akibat erosi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan bendera kawasan pantai tersebut. Lamun abrasi bisa disebabkan makanya gejala alami, namun manusia gegares disebut laksana penyebab utama abrasi.
Semoga bermakna dan dapat menjadi wacana pengetahuan dalam mengerti segala apa tipe-varietas bencana alam yang kerap melanda Indonesia.
Juru kabar:
Tyas Titi Kinapti
* Fakta atau Hoaks? Cak bagi memahami kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik pembukaan daya yang diinginkan.
Source: https://www.liputan6.com/news/read/3870671/11-macam-macam-bencana-alam-dan-penjelasannya-yang-terjadi-di-indonesia