mahisa wonga teleng
Mahesa Wong Ateleng
Mahisa Wonga Teleng
adalah pentolan intern
Pararaton
yang merupakan putra dari Ken Arok pendiri Kerajaan Tumapel (alias lebih populer dengan nama Singhasari). Pentolan ini yaitu ayah dari Narasinghamurti, leluhur raja-tuanku Majapahit.
Bhatara Parameswara paduka Kadiri
Tokoh Mahisa Wonga Teleng saja terdapat dalam
Pararaton. Sementara itu internal prasasti Mula Malurung ditemukan nama
Bhatara Parameswara
raja Kadiri yang diduga identik dengannya. Batu bertulis ini dikeluarkan maka itu cucunya dari pihak ibu yang bernama Kertanagara saat masih menjabat andai yuwaraja tahun 1255.
Menurut batu bertulis tersebut, Bhatara Parameswara semasa hidupnya menjadi
adiguru
yang dihormati di tanah Jawa. Engkau punya putri bernama Waning Hyun yang menikah dengan Wisnuwardhana emir Tumapel detik itu. Bersumber perkawinan ini lahir Kertanagara.
Sepeninggal Parameswara, secara berturut-turut ia digantikan oleh adik-adiknya, ialah Guningbhaya dan Tohjaya sebagai raja Kadiri. Sepeninggal Tohjaya, kerajaan Kadiri dipersatukan kembali dengan Tumapel oleh Wisnuwardhana. Putranya yang bernama Kertanagara diangkat bagaikan aji muda di sana ibarat bawahan Tumapel.
Menurut
Pararaton, pada masa 1222 Ken Arok menaklukkan Kadiri dan menjadikannya umpama bidak Tumapel. Menurut prasasti Mula Malurung, provinsi Kadiri diperintah oleh Parameswara. Osean kemungkinan bahwa Parameswara identik dengan Mahisa Wonga Teleng, karena ia yakni putra tertua Ken Arok yang lahir terbit permaisuri Ken Dedes.
Bisa jadi pengangkatan Mahisa Wonga Teleng sebagai kanjeng sultan Kadiri inilah yang membuat Anusapati anak tiri Ken Arok hasad.
Pararaton
mengisahkan Ken Arok tewas masa 1247 dibunuh Anusapati (ayah Wisnuwardhana). Mungkin akibat peristiwa ini Parameswara meisahkan Kadiri berpokok Tumapel dan mendorong menjadi bawahan Anusapati. Mereka baru berdamai sehabis Waning Hyun menikah dengan Wisnuwardhana.
Nasib Kadiri setelah ditaklukkan Ken Arok memang sesekali tidak disinggung intern
Pararaton. Darurat itu dalam prasasti Mula Malurung tersirat bahwa Kadiri merembukkan diri dari Tumapel dan kemudian dipersatukan lagi maka itu Wisnuwardhana sepeninggal Tohjaya.
Nasab Mahisa Wonga Teleng
Pararaton
menyebutkan Mahisa Wonga Teleng adalah ayah dari Mahisa Campaka alias Narasingamurti. Menurut
Nagarakretagama, Narasingamurti memiliki putra bernama Lembu Tal, nan kemudian menjadi ayah dari Raden Wijaya pendiri Kerajaan Majapahit.
Apabila Bhatara Parameswara betul-betul identik dengan Mahisa Wonga Teleng, maka bisa disimpulkan seandainya Waning Hyun adalah saudara putri Narasinghamurti. Dengan demikian, hubungan antara Narasinghamurti dengan Wisnuwardhana tidak hanya sepupu, namun juga sebagai ipar.
Menurut batu bersurat Mula Malurung, Bhatara Parameswara meninggal di Kebon Agung dan kemudian dicandikan di Pikatan sebagai Wisnu.
Kepustakaan
- R.M. Mangkudimedja. 1979.
Kawul Pararaton Jilid 2. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kultur, Order Penerbitan Gerendel Sastra Indonesia dan Wilayah - Slamet Muljana. 1979.
Nagarakretagama dan Tafsir sejarahnya. Jakarta: Bhratara
wiki.gilland-group.com, id.wikipedia.org, ensiklopedia.web.id, dsb.
Source: https://wiki.edunitas.com/ind/114-10/Mahisa-Wong-Ateleng_110890__eduNitas.html