mantra ajian jaran goyang

suaramerdeka.com –jaran goyang bukan doang judul lagu dangdut yang sempat hits, melainkan Ajian maha dahsyat dari nenek moyang.

Terbit sekian ilmu dan ajian yang mahsyur di Tanah Jawa, suatu di antaranya yang kaprikornus perasaan karena meledak lewat lagu dangdut adalah jaran gegar.

Orang Jawa memiliki keyakinan khusus akan halnya guna-guna. Konon, ketika seseorang mempercayai rangkaian kata-kata tertentu sebagai sarana tercapainya suatu keinginan, boleh dikatakan rapalan itu berubah menjadi mantra.

Baca Pun: Ramalan Nyah Trik Sebut terserah 5 Shio nan Digelontor Cuan Penuh Hoki, Mimpinya Kabul, Bertambah Hapy Hidupmu

mantra koteng menurut Kamus Segara Bahasa Indonesia (KBBI) berarti(1) perkataan maupun ucapan nan memiliki kekuatan ki amblas (misalnya boleh menyembuhkan, mendatangkan celaka, dan sebagainya),

(2) gayutan kata berunsur puisi (seperti rima, irama) yang dianggap mengandung kekuatan ki amblas.

Tapi tahukah Anda, takdirnya aswa merewang tak mantra biasa?

Ajian Jarang Goyang diyakini ampuh menaklukkan dan memelet hati padanan jenis.

Baca Kembali: Cukup Gunakan Sasaran Roti, Bisa Wujudkan Gigi Putih meta dari Karang dan Bercak Tembolok Juga Noda Nikotin

Konon ajian ini diciptakan Bopeng Buyut Mangun Tapa, seorang spiritualis yang banyak menghasilkan japa ilmu termasuk guna-guna pelet.

mantra-aji-aji yang menguak rahasia ilmu percintaan itu ia tuliskan dalam kitab “hobatan Asmara”.

Sama seperti lelaku lainnya, pengguna ajian jaran merewang juga harus menjalani ritual tertentu.

Seperti puasa mutih ngepel selama tujuh waktu sampai membaca mantra kuda merewang pada waktu-waktu yang telah ditentukan.

Baca Juga: Berkalung Tasbih, Congor dan Hati Mengucap Sholawat Utusan tuhan Muhammad SAW, Hidup akan Damai Diridhoi Tuhan SWT

Misalnya 11 mungkin saat perdua malam, 21 kali saat fajar, dan 41 kali saat matahari tenggelam. Terserah lagi nan menulis 111 kali saat tengah malam,

Terkini

Source: https://www.suaramerdeka.com/gaya-hidup/pr-044539255/mudah-dilakukan-ini-mantra-dan-aturan-lelakon-ajian-jaran-goyang-rapalan-ilmu-pelet-pemikat-hati