perang saudara kamboja

Seumpama pesuluh sekaligus penduduk negara Indonesia yang cinta kapling air, tentunya elo tahu bahwa negara kita ini sangat cinta damai. Contohnya nih, Indonesia tuh burung laut banget ngirim Kontingen Garuda ataupun pasukan perdamaian ke negara-negara yang sekali lagi terlibat perang.

Kafilah Garuda udah pernah dikirim Indonesia ke banyak negara, lho! Berangkat bermula Mesir, Kongo, Vietnam, Timur Tengah, Irak, Iran, dan Somalia. Misinya pun plural tiba dari  mencegah adanya pengingkaran perang, mendukung pengungsian armada sampai membersihkan cerih-sisa pemberontakan.

Nggak cuma turut ngirim pasukan, Indonesia juga banyak kontributif perdamaian bumi dengan menenangkan negara-negara yang pun terkebat konflik. Riuk satu aksi yang paling naik daun adalah plong perian 1980-an, saat negara kita ngebantu Kamboja cak bagi meredam konflik dan menciptakan menjadikan perdamaian di wilayahnya.

Kenapa sih, Indonesia sampai harus ngebantu Kamboja buat nyiptain perdamaian di negaranya? Singkap mempunyai usut, ternyata para petinggi di Kamboja tuh, kembali ubah berkonflik hingga memicu adanya perang saudara. Akhirnya, sepotong penduduknya pun kaprikornus korban jiwa.

Serem banget, ya? Senyatanya, barang apa satah bokong konflik Kamboja dan  segala apa peran Indonesia kerumahtanggaan konflik Kamboja ini? Supaya elo makin paham, yuk baca artikel ini setakat selesai!

Latar Birit Konflik Kamboja

Latar belakang konflik Kamboja ternyata nggak jauh-jauh semenjak ki aib politik dan perebutan kekuasaan. Hal ini diawali ketika Kamboja merdeka dari tangan Prancis pada masa 1953 melalui Perjanjian Jenewa.

Sebelum turut ke latar bokong, marilah kenalan dulu sama beberapa dalang konflik Kamboja di bawah ini!

Tokoh-tokoh konflik Kamboja diantaranya adalah Sihanouk, Lon Nol, dan Pol Pot. Ketiganya saling berebut kekuasaan.
Dalang-tokoh Konflik Kamboja (Pematang. Inskripsi Zenius)

Semuanya berawal di tahun 1955, saat suka-suka sendiri pangeran yang mendaki tahta buat mengarak Kamboja. Namanya Pangeran Norodom Sihanouk. Sebelum Kamboja merdeka, pangeran ini mempunyai cara pandang pembela negara yang bikin dia berpikir bahwa negaranya harus belas kasihan berpunca cengkeraman Perancis.

Tapi, perian dia udah naik tahta, justru Sihanouk nyiptain ideologi atau mandu pandang Sosialisme Buddha (sosialisme yang berprinsip lega ajaran Buddha) dan jadiin itu sebagai ideologi nasional.

Nggak hanya itu, di masa pemerintahan Sihanouk, Kamboja pun menjalin kedekatan sama negara-negara komunis kayak Cina alias Vietnam Utara. Akibatnya, strategi-kebijakan negara juga makin condong ke Komunisme. Terlebih pula, Cina nawarin bantuan ekonomi buat Kamboja yang periode itu baru merdeka.

Situasi inilah yang untuk Sihanouk mulai berselisih proporsional oposisi alias pihak-pihak di rezim yang memiliki cara pandang kebijakan berbeda dari dia. Ke depannya, bagi muncul sejumlah konflik dan peperangan yang jadi rangkaian konflik Kamboja. Ada apa aja sih? Silakan, simak subjudul berikutnya!

Baca juga:
Latar Belakang Perang Vietnam dan Dampaknya

Periode Rangkaian Konflik Kamboja

Pembahasan kali ini merupakan kesinambungan mulai sejak latar pinggul konflik Kamboja yang udah gue jelasin di atas. Jadi gini, sesungguhnya, konflik Kamboja tuh nggak terjadi sekali aja, tapi terjadinya secara sedikit berangsur-angsur privat tiga periode.

Latar belakang konflik Kamboja adalah perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Norodom Sihanouk, Lon Nol, dan Pol Pot.
Rangkaian konflik di Kamboja (Arsip Zenius)

Apa aja sih musim-periode yang ada di konflik Kamboja? Ini dia uraiannya:

  1. Konflik plong Masa Sihanouk

Sehabis baca penjelasan gue sebelumnya, tentunya elo luang dong jikalau Sihanouk selaku aji Kamboja mulai mengubah kaidah pandang politiknya berbunga nan awalnya pembela negara berubah ke komunis. Selain itu, Sihanouk lagi bertambah deket sama Cina karena dijanjiin bantuan ekonomi.

Puncaknya, di tahun 1967 Sihanouk mengganti Perdana Menteri Lon Nihil nan merupakan simpatisan Amerika Serikat dengan Patih Menteri Son Sann nan pro Cina.

Tindakan ini bikin politikus-politisi enggak yang pro Amerika Serikat pun kecewa. Lebih lagi di masa pemerintahan Sihanouk juga banyak terjadi kasus penyelewengan yang tentunya ngerugiin perekonomian negara.

Akibatnya, di waktu 1970 terjadi pemberontakan yang dipimpin oleh Lon Nol dengan pertolongan Amerika Sekutu. Ambillah, gara-gara pemberontakan ini, Sihanouk sampai harus mengungsi ke Beijing.

  1. Konflik pada Hari Lon Nol

Sesudah sukses ngerebut pemerintahan berpangkal tangan Sihanouk, Lon Nol memungkiri sistem pemerintahan Kamboja nan awalnya monarki alias imperium ke dalam bentuk republik. Akibatnya, nama Kamboja berubah jadi Republik Khmer.

Semua itu, dengan adanya dukungan bermula Amerika Maskapai, Lon Nol juga mulai menghapus wahi-wahyu komunisme nan sebelumnya tumbuh subur di masa pemerintahan Sihanouk.

Gara-gara sikapnya yang anti-komunisme, bilang insan-orang di Republik Khmer yang masih menganut paham ini pula geram. Semenjak situlah lahir sosok pemimpin yang bertekad cak bagi ngembaliin komunisme di Kamboja. Namanya Pol Botol.

Akibatnya, lega hari 1975, dengan dibantu oleh Sihanouk yang sama-setara pro-komunisme, Pol Vas dan pasukannya yang disebut Khmer Bangkang pula ngelakuin kudeta (penundukan pemerintahan nan legal). Dalam kudeta ini, mereka berdampak meraih kemenangan. Pol Jambangan akhirnya ngubah Republik Khmer jadi negara Demokratik Kamboja.

  1. Konflik lega Musim Pol Pot

Setelah sukses memerintah, Pol Pot lagi nerapin aliran komunisme yang asalnya dari Cina. Nama arus ini ialah Maoisme, dan diciptakan oleh pemimpin Cina bernama Mao Zedong.

Ternyata, pemerintahan Pol Pot ini super kejam karena dijalankan secara otoriter. Terjadi pemusnahan, wabah, dan kelaparan. Alhasil, jutaan penduduk Kamboja pun meninggal dunia.

Elo dapat tatap beberapa ketatanegaraan Pol Vas lewat tabel di bawah ini.

Kebijakan Pol Pot selama memerintah di Kamboja diantaranya adalah isolasi dari dunia luar, genosida, dan sebagainya.
Kebijakan-kebijakan Pol Pot (Inskripsi Zenius)

Karena pemerintahan Pol Pot dan Khmer Berma nan brutal dan mudarat rakyat, muncullah induk bala-tokoh peredaran yang pengen menggulingkan kekuasaan Pol Pot. Di antaranya yakni dua orang pengelola bernama Heng Samrin dan Hun Sen.

Supaya bisa ngalahin Survei Botol, Heng Samrin dan Hun Sen membentuk Front Berganduh Kamboja buat Keselamatan Nasional (FUNSK). Mereka juga mendapat dukungan berbunga Ayuk Soviet dan Vietnam.

Nah, nggak cuma ngebantu Heng Samrin, di tahun 1979 Vietnam bahkan juga ngirim 150 mili pasukannya ke Kamboja, lho! Kenapa? Sebab, Jajak pendapat Pot berbuat pembantaian ke penduduk zuriat Vietnam yang suka-suka di sana.

Nah, lantaran serangan habis-habisan ini, akhirnya pemerintahan atau pemerintahan Pol Pot pun berjauhan dan Kamboja dipimpin oleh Heng Samrin yang dikendalikan maka itu Vietnam. Tapi, tindakan Vietnam yang secara nggak simultan mengatasi rezim Kamboja ini ditentang makanya rakyat sehingga menimbulkan pergolakan di dalam kawasan.

Baca juga:

Latar Belakang dan Dampak dari Perang Teluk 2

Dampak Konflik Kamboja

Pasca- baca penjelasan di atas, tentu elo sependapat sama gue bahwa konflik Kamboja itu memadai rumit dan sangat ngerugiin rakyat. Tapi, dampak ini nggak namun dirasain sekufu rakyat Kamboja, lho.

Kira-kira, apa akibat perang saudara melantur di Kamboja? Elo boleh lihat kesannya dari infografis berikut ini.

Dampak konflik Kamboja tidak hanya dirasakan dalam negeri, namun juga beimbas pada negara-negara lain.
Dampak Konflik Kamboja

Baca pula:

Latar Belakang Perang Bumi 2 dan Kronologinya – Materi Album Kelas 11

Peran Indonesia dalam Konflik Kamboja

Sebagaimana yang udah gue jelasin di atas, negara kita ini cinta damai dan berusaha bagi ngewujudin perdamaian di banyak negara. Situasi ini juga udah diamanatkan di dalam intensi negara di pembukaan UUD 1945, nan bunyinya “Ikut melaksanakan ketertiban mayapada bersendikan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.”

Oleh karena itu, Indonesia berperan penting buat bantu Kamboja. Peran utama Indonesia dalam mengamankan konflik di Kamboja dilakukan melalui perundingan Jakarta Informal Meeting (JIM) I di Bogor pada 25-28 Juli 1988.

Pertemuan ini dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Indonesia saat itu, yakni Ali Alatas. JIM I berhasil mengumpulkan para pihak yang bersengketa buat saling berdiskusi, mendengarkan keinginan suatu sejajar lain, dan cari kronologi tengah buat permasalahan mereka.

Selanjutnya, pada terlepas 19-21 Februari 1989, diadain sekali lagi Jakarta Informal Meeting II yang ngehasilin kerukunan sebagai berikut:

  • Gencatan senjata di semua negeri Kamboja.
  • Penarikan laskar Vietnam dari Kamboja selambat-lambatnya 30 September 1989.
  • Pembentukan pemerintahan mengikutsertakan 4 kelompok nan bergeselan di Kamboja.
  • Pengawasan alam semesta atas penarikan barisan Vietnam.

Konflik di Kamboja mentah bener-bener selesai secara resmi saat para pihak menandatangani Perjanjian Paris pada 23 Oktober 1991. Isi perjanjian ini pada pokoknya ialah para pihak yang ki bentrok sepakat buat menyelesaikan konflik ini secara menyeluruh.

Model Soal

Setelah baca materi, tentu kurang lengkap rasanya sekiranya elo nggak coba ngerjain soal kursus, Padalah, yuk kita coba jawab 2 arketipe soal berikut!

Pola soal 1:

Dalam mengupayakan perdamaian di Kamboja, Dewan Keamanan PBB membentuk suatu badan gerakan khusus bernama UNTAC (United Nations Transitional Authority in Cambodia). Tugas bodi ini adalah….

a. Memerintahkan Vietnam agar buru-buru menentramkan pengaruhnya kerumahtanggaan tadbir di Kamboja.

b. Memberikan sambung tangan finansial kepada pemerintah Kamboja.

c. Menjaga keamanan fraksi-fraksi nan bersengketa.

d. Melakukan kampanye perdamaian dan memantau gencatan senjata di Kamboja.

Jawaban: D

Jawaban dari tanya di atas adalah opsi D. Kenapa? Karena berdasarkan resolusi 717 dan 728 Dewan Keamanan PBB, UNTAC bersama UNAMIC (United Nations Advance Mission in Cambodia) diberikan tugas untuk membantu fraksi-fraksi yang bertelingkah di Kamboja privat mengamalkan gencatan senjata. Selain itu, manuver ini pula berbuat pembersihan ranjau darat di daerah Kamboja, menegakkan HAM, memperbaiki infrastruktur negara, serta ikutikutan pengungsi dan orang-cucu adam terlantar di Kamboja.

Contoh soal 2:

Jelaskan peran indonesia kerumahtanggaan mengamankan konflik di Kamboja!

Jawaban:

Gue berpengharapan banget elo pasti bisa jelasin jawaban dari pertanyaan ini karena materinya udah cak semau di penjelasan di atas. Sekiranya elo belum paham, mari coba scroll juga ke atas! Jangan lupa tulis jawabannya di kolom komentar, ya!

Itu tadi penjelasan lengkap plus teoretis cak bertanya terkait latar pantat konflik Kamboja dan peran Indonesia dalam konflik Kamboja. Materi ini signifikan banget buat elo kuasai karena sering muncul di UTBK maupun tentamen sekolah.

Elo juga boleh, lho, pelajarin materi ini tapi dalam kerangka video. Gimana caranya? Gampang banget, elo cukup klik banner di bawah ini.

Konflik Kamboja dan Peran Indonesia dalam Penyelesaiannya 9

Nggak cuma Konflik Kamboja, elo juga boleh belajar lebih banyak soal ki kenangan-rekaman di dunia. Prinsip gimana? Marilah download aplikasi Zenius dan diskriminatif paket belajar yang setuju di sini.

Source: https://www.zenius.net/blog/hwww-zenius-net-blog-sejarah-konflik-kamboja