pesawat tempur jerman

Jerman jadinya menyatu dengan negara-negara pengguna pesawat tempur F-35, selepas Kementerian Pertahanan Jerman mengumumkan pengadaan 35 pesawat tempur F-35 Lightning II Generasi ke-5 itu, pada 14/12/2022.

“Kesepakatan itu disegel. Jerman akan membeli jet tempur F-35 dari AS! Komite perhitungan parlemen Jerman periode ini menyetujui pengadaan 35 pesawat canggih nan akan mengambil alih pasukan Angin limbubu puas waktu 2026.”, ungkap laman Twitter Kedutaan Ki akbar Jerman, untuk Amerika Serikat, 15/12/2022.

“Selamat kepada Jerman atas pengadaan pesawat F-35A. Jerman adalah negara militer asing kesembilan yang bergabung dalam program ini,” ujar Kepala Eksekutif Program F-35, Letnan Jenderal Michael Schmidt. “Kami berpretensi dapat berkarya seperti mana mereka bakal mengapalkan Sistem Gegana F-35 cak bagi menepati kebutuhan benteng nasional mereka”, ungkap Schmidt, dikutip laman Lockheed Martin, 14/12/2022.

Perjanjian ini mencakup selongsong mesin yang komprehensif, peralatan peran misi khusus, onderdil pengganti, dukungan teknis, logistik, pelatihan dan persenjataan.

Baca juga:
Jet Tempur Sonder Awak Kizilelma Turki, Sukses Mencacau Patih

“Merupakan satu kehormatan buat secara absah menjabat Jerman ke Acara pesawat F-35 Lightning II. Partisipasi Jerman memastikan perhubungan Eropa F-35 terus mempererat dan bertaruk melalui interoperabilitas dengan NATO dan negara-negara serikat,” kata Wakil Presiden Lockheed Martin dan Manajer Umum Program F-35, Bridget Lauderdale.

“F-35 yakni jet tempur paling canggih, bisa berkeras hati, dan bernilai terbaik yang memberi pilot etiket kritis terhadap kutub mana pun, memungkinkan mereka buat menjalankan misi mereka dan pun ke apartemen dengan selamat”, tutur Bridget Lauderdale.

Baca juga:
Italia, Inggris, Jepang Garap Bestelan Pesawat Tempur Generasi ke-6

Lockheed Martin telah menjadi mitra nan berkomitmen bagi Bundeswehr selama lebih dari 50 waktu, dan F-35 kuak babak baru dalam mendukung kepentingan Jerman bikin keamanan nasional dan Eropa.

Pada perian 2030-an, diharapkan lebih dari 550 unit pesawat F-35 akan bekerja sekelas di lebih dari 10 negara Eropa, termasuk dua skuadron F-35 AS di RAF Lakenheath.

Sebagai landasan interoperabilitas dengan NATO, pesawat F-35 adalah satu-satunya pesawat tempur generasi ke-5 nan tersedia saat ini, untuk memperkuat kemampuan operasional Jerman dengan kawan.

Konektivitas menjadi semakin utama karena ruang pertempuran terus berkembang, dan pesawat tempur F-35 diposisikan untuk memainkan peran penting internal pergantian itu dan berkontribusi puas misi Keamanan Abad ke-21.

Hingga masa ini, pesawat tempur F-35 beroperasi di 26 pangkalan di seluruh dunia, dengan sembilan negara mengoperasikan alutsista F-35 di petak air mereka. Ada lebih berusul 875 pesawat tempur F-35 yang beroperasi hari ini, dengan makin terbit 1.845 penerbang dan 13.350 koordinator dilatih di pesawat.

Pesawat F-35 Tepat bagi Jerman?

Apakah itu jet nan tepat untuk Bundeswehr? Pertanyaan ini sempat muncul di publik Jerman, sebelum pembelian pesawat F-35 itu ditetapkan.

Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengumumkan pada 16 Maret 2022, bahwa Jerman cak hendak membeli 35 pesawat tempur bagi menggantikan jet tempur Angin puyuh yang telah beroperasi lebih dari 40 hari, nan sebagai halnya F-35, dapat membawa pangkalan anasir Amerika ke sasarannya.

“Cak semau alasan militer nan mendukung F-35,” kata Rafael Loss, pakar keamanan di think tank European Council on Foreign Relations. “Takdirnya Beliau harus mengirimkan bom nuklir, bertambah baik Dia melakukannya dengan pesawat siluman daripada dengan pesawat yang tidak memiliki kemampuan itu,” katanya kepada Deutsche Welle (DW). “Kami membutuhkan jejak radar nan lebih rendah dan kemampuan kerjakan mendeteksi dan mencerca target dari jarak jauh. Dan F-35 dapat mengerjakan itu lebih baik daripada sistem tempur udara lainnya di pasaran saat ini”, tutur Rafael Loss, dikutip DW, 16/3/2022.

*photo cover: Pesawat Tempur F-35. (@ U.S. Air Force – Guru Sgt. Nicholas Priest)