pulau natuna besar

Kabupaten Natuna

Kabupaten

Transkripsi bahasa provinsi
 • Abjad Jawi ناتونا
Pelabuhan Serasan

Pelabuhan Serasan

Lambang resmi Kabupaten Natuna

Motto:

Laut sakti pantai bertuah

Peta Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau

Atlas

Kabupaten Natuna di Sumatra

Kabupaten Natuna

Kabupaten Natuna

Peta

Tampilkan peta Sumatra

Kabupaten Natuna di Indonesia

Kabupaten Natuna

Kabupaten Natuna

Kabupaten Natuna (Indonesia)

Tampilkan atlas Indonesia

Koordinat:



4°00′Horizon
108°15′E


 / 

4°N 108.25°E
 /
4; 108.25


Negara

 Indonesia
Provinsi Gugusan pulau Riau
Radiks hukum Undang-Undang No. 53 Tahun 1999
Ibu kota Ranai
Jumlah ketengan pemerintahan

Daftar

  • Kecamatan: 15
  • Kelurahan: 6
  • Desa: 71
Pemerintahan
 • Regen Wan Siswandi
 • Wakil Bupati Rodhial Huda
Luas
 • Total 2.009,04 km2
(77,569 sq kwetiau)
Populasi

(2020)[1]

 • Besaran 81.952
 • Kepadatan 38,08/km2
(98,6/sq mi)
Demografi
 • Agama Islam 96,88%
Kristen 1,76%
– Protestan 1,41%
– Katolik 0,35%
Buddha 1,21%
Konghucu 0,15%[2]
 • Bahasa Indonesia (sah)

Jawi (dialek Natuna)
Zona masa UTC+07:00 (WIB)
Kode wilayah telepon +62 773
Cadel kendaraan BP
xxxx
N*
Kode Kemendagri 21.03

Edit the value on Wikidata
DAU Rp. 177.949.262.000.-(2013)[3]
Situs web http://www.natunakab.go.id/

Natuna
adalah riuk suatu kabupaten di Kawasan Kepulauan Riau, Indonesia. Ibu kotanya ialah Ranai. Natuna merupakan kepulauan paling utara di selat Karimata. Di jihat lor, Natuna berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja, di selatan berbatasan dengan Sumatra Selatan dan Jambi, di bagian barat dengan Singapura, Malaysia Barat, Riau dan di penggalan timur dengan Kalimantan Barat dan Malaysia Timur.

Natuna rani plong jalur pelayaran internasional Asia Timur. Kabupaten ini terkenal dengan penghasil patra dan gas. Cadangan minyak marcapada Natuna diperkirakan mencecah 1.400.386.470 barel, padahal tabun marcapada 112.356.680.000 barel. Hewan idiosinkratis Natuna merupakan kekah.

Sejarah

[sunting
|
sunting sumber]

Rekaman Kabupaten Natuna lain dapat dipisahkan dari album Kabupaten Kepulauan Riau, karena sebelum merembas sendiri sebagai daerah otonomi, Kabupaten Natuna merupakan fragmen pecah area Kepulauan Riau. Kabupaten Natuna dibentuk beralaskan Undang-Undang No. 53 Masa 1999 yang disahkan sreg 12 Oktober 1999, dengan dilantiknya Bupati Natuna, Drs. H. Andi Rivai Siregar oleh Nayaka Dalam Daerah ad interm Jenderal TNI (Purn.) Feisal Jazirah di Jakarta.

Berdasarkan Sahifah Keputusan Delegasi Republik Indonesia, Area Sumatra Tengah, plong tanggal 18 Mei 1956, menggabungkan diri ke internal Wilayah Republik Indonesia.
[butuh pemastian]

Kepulauan Riau diberi status Daerah Kemerdekaan Tingkat II yang dikepalai Bupati sebagai pemimpin daerah yang membawahi 4 kewedanaan sebagai berikut:

  • Kewedanaan Tanjungpinang, meliputi Kecamatan Bintan Daksina (tercantum Bintan Timur, Galang, Tanjungpinang Barat dan Tanjungpinang Timur).
  • Kewedanaan Karimun, meliputi wilayah Kecamatan Karimun, Kundur dan Moro.
  • Kewedanaan Lingga, menutupi wilayah Kecamatan Lingga, Singkep dan Senayang.
  • Kewedanaan Pulau Tujuh, meliputi wilayah Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tembelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur.

Kewedanaan Pulau Tujuh yang membawahi Kecamatan Jemaja, Siantan, Midai, Serasan, Tambelan, Bunguran Barat dan Bunguran Timur beserta kewedanaan laiannya dihapus berlandaskan Surat Keputusan Gubernur Pejabat Daerah Tingkat I Riau tanggal 9 Agustus 1964 No. UP/247/5/1965.
[zakar pemastian]

Beralaskan ketetapan tersebut, terhitung 1 Januari 1966 semua distrik administratif kewedanaan dalam Kabupaten Kepulauan Riau dihapus.
[butuh rujukan]

Kabupaten Natuna dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 53 Tahun 1999 berpangkal hasil pemekaran Kabupaten Kepulauan Riau yang terdiri dari 6 Kecamatan yakni Kecamatan Bunguran Timur, Bunguran Barat, Jemaja, Siantan, Midai dan Serasan dan suatu Kecamatan Pengapit Tebang Ladan.

Seiring dengan kewenangan otonomi daerah, Kabupaten Natuna kemudian berbuat pemekaran kawasan kecamatan nan sebatas pada 2004 menjadi 10 kecamatan dengan penambahan, Kecamatan Pal Matak, Subi, Bunguran Paksina dan Pulau Laut dengan kuantitas kelurahan/desa sebanyak 53.

Sampai 2007, Kabupaten Natuna telah memiliki 16 Kecamatan. 6 Kecamatan pemekaran baru itu diantaranya adalah Kecamatan Pulau Tiga, Bunguran Timur Laut, Bunguran Perdua, Siantan Selatan, Siantan Timur dan Jemaja Timur dengan jumlah jumlah kelurahan/desa sebanyak 75.

Puas 2008 kabupaten Natuna mengerjakan pemekaran dengan dibentuk Kabupaten Kepulauan Anambas, sehingga kecamatan menjadi 12 Kecamatan. Lalu hingga 2015 menjadi 70 Desa dan 6 Kelurahan dan ada 3 Kecamatan pemekaran sehinggan menjadi 16 Kecamatan.

Geografis

[sunting
|
sunting sumber]

Topografi

[sunting
|
sunting sumber]

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kabupaten Natuna merupakan tanah berbukit dan bergunung batu. Dataran kurang dan landai banyak ditemukan di pinggir pantai. Ketinggian wilayah antara kecamatan sepan beragam, yaitu berkisar antara 3 sampai dengan 959 meter dari bidang laut dengan kemiringan antara 2 sampai 5 meter. Pada rata-rata, struktur petak terdiri berasal tanah podsolik merah asfar dari batuan yang tanah dasarnya memiliki bahan batu besi, dan aluvial serta lahan organosol dan soren liat.

Iklim dan Cuaca

[sunting
|
sunting sumber]

Iklim di Kabupaten Natuna merupakan tropis basah dengan suhu umumnya 26 °C dan terlampau dipengaruhi oleh perubahan arah angin. Kelembaban udaranya berkisar antara 60% dan 85%. Padahal, curah hujannya rata-rata 2.530 mm dengan jumlah hari hujan 110 pertahun. Rembulan-bulan nan basah terjadi pada bulan Oktober-Desember dengan kederasan angin rata-rata 276 km perhari [sic]. Sementara itu, penyinaran mataharinya galibnya 53%. Cuacanya juga sering enggak menentu faktual hujan disertai angin kencang, topan yang bergemuruh, dan gelombang elektronik yang mencecah ketinggian lebih dari tiga meter acapkali terjadi secara berangkat-tiba.

Berdasarkan jihat angin, masyarakat setempat mengenal adanya 4 musim, merupakan: Utara, Timur, Kidul, dan Barat. Waktu Utara ditandai maka dari itu angin yang berhembus dari jihat timur. Waktu ini melanglang selama 4 bulan (November—Februari). Pada musim ini angin berhembus habis kencang (kecepatannya mengaras 15–30 knots), sehingga laut bergelombang sepanjang siang dan malam dengan ketinggian 1–3 meter.

Umum setempat menggambarkan laut yang penuh dengan gelombang itu bagaikan “wajah limau purut busuk”. Kilangangin kincir nan bertiup pada perian ini tampaknya tidak hanya membuat laut menjadi ganas, sahaja pula takhlik rusaknya pepohonan. Batang pohon kelambir menjadi condong ke arah daksina. Kemudian, dedaunan menjadi merekah. Malahan, patera tanaman karet bertitikan, sehingga tampaknya menjadi cengkar. Musim yang layak menyeramkan ini maka dari itu mereka disebut juga ibarat “Masa kelambu sebelah tersingkap”, karena musim tersebut disertai dengan hujan sepanjang siang dan malam, sehingga mereka kian memilih berbaring dengan kelambu yang tersingkap jihat. Oleh karena itu, Ibrahim (1997) mengatakan bahwa pada masa utara umum Natuna mengalami kesulitan bagi mengamalkan pekerjaannya. Lakukan itu, jauh perian mereka sudah mempersiapkan segala apa sesuatu untuk menghadapinya, seperti: kayu bakar, beras, iwak-pauk (ikan asin), dan keperluan dapur lainnya.

Musim Timur ditandai oleh angin nan berhembus terbit jihat timur. Musim ini pula berjalan selama 4 rembulan (Maret—Juni). Kepantasan anginnya rata-rata hanya 12 knots. Hujan abu nan lebat terik terjadi. Adakalanya hujan angin disertai dengan panas. Matahari agak netral menyinari laut dan daratan, sehingga panasnya cukup menyengat. Panas yang demikian maka dari itu masyarakat setempat disebut sebagai
ngek-ngek
atau
lak-lak
(rasanya tidak menentu). Namun demikian, laut masih kelihatan beriak sehingga sangka sulit bagi mendapatkan lauk.

Waktu Selatan ditandai oleh angin yang berhembus mulai sejak arah selatan. Periode yang berlanjut sepanjang 2 bulan (Juli—Agustus) ini kecepatan anginnya rata-rata 8–20 knots. Pada masa ini syamsu dapat bersinar bebas sehingga panasnya terlampau mengantup. Keadaan yang demikian makanya masyarakat setempat diibaratkan sebagai “uap neraka”. Keadaan laut masih tetap mengalun, bahkan sesekali dapat mencapai lebih berpunca 3 meter.

Musim Barat yang ditandai oleh angin yang berhembus dari arah barat pun berlanjut sepanjang 2 rembulan (September—Oktober). Ciri semenjak musim ini adalah antara panas dan hujan saling ki beralih. Oleh karena itu, permukaan laut kadang-kadang bagaikan “air dalam talam” (tenang dan teduh), tetapi adakalanya menakutkan karena gelombangnya dapat mengaras 3 meter lebih. Celakanya, gelombang listrik tersebut sering terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak memberi kesempatan bagi para penangkap ikan bagi menepikan perahunya.

Rezim

[sunting
|
sunting sumber]

Daftar Wedana

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut merupakan daftar Wedana Natuna.

No. Potret Wedana Mulai menjabat Pengunci menyambut Partai Wakil Bupati Periode Wacana
1

Bupati Natuna Hamid Rizal.jpg

Abdul Hamid Rizal 19 April 2001 19 April 2006 1
(2001)
[4]
2

Bupati Natuna Daeng Rusnadi.jpg

Daeng Rusnadi 19 April 2006 21 Desember 2009 Partai Golongan Karya 2

(2005)
[5]
3

Bupati Natuna Raja Amirullah.jpg

Raja Amirullah 11 Juni 2010 4 Mei 2011 Partai Golongan Karya Falak/A [6]
4

Bupati natuna ilyas sabli.jpg

Ilyas Sabli 4 Mei 2011 4 Mei 2016 Puak Kewarganegaraan Demokrat 3
(2010)
[7]
[8]
5

Bupati Natuna A. Hamid Rizal.jpg

Abdul Hamid Rizal 4 Mei 2016 4 Mei 2021 Puak Amanat Kewarganegaraan 1
(2015)
[9]
[10]
[11]
6 Regent of Natuna Wan Siswandi.jpg Wan Siswandi 24 Mei 2021 Petahana Non Partai Rodhial Huda 5
(2020)
[12]
Mitos

Berikut daftar Pelaksana Tugas Tumenggung nan menggantikan Bupati petahana yang madya cuti manuver atau dalam masa pertukaran.

Potret Pelaksana tugas Bupati Mulai jabatan Akhir jabatan Masa Ket. Bupati Definitif
Andi Rivai Siregar
(Penjabat)
12 Oktober 1999 19 April 2001 [13] Transisi

Bupati Natuna Raja Amirullah.jpg

Raja Amirullah
(Pelaksana Tugas)
21 Desember 2009 11 Juni 2010 2
(2005)
[14] Daeng Rusnadi
Hendra Kusuma
(Pembuat Harian)
4 Mei 2021 24 Mei 2021 [15] Perlintasan

Dewan Perwakilan

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Natuna dalam dua periode terakhir.[16]
[17]
[18]

Organisasi politik Politik Jumlah Kursi n domestik Periode
2014-2019 2019-2024
Gerindra 2 Kenaikan
3
PDI-P 2
Steady

2
Golkar 3
Steady

3
NasDem 1 Kenaikan
2
Perindo

(baru)


1
PPP 3 Penurunan
2
PAN 3
Steady

3
Hanura 2
Steady

2
Demokrat 4 Penurunan
2
Jumlah Anggota 20
Steady

20
Jumlah Partai 8 Kenaikan
9

Kecamatan

[sunting
|
sunting sumber]

Kabupaten Natuna punya 17 kecamatan, 7 kelurahan dan 70 desa (dari total 75 kecamatan, 142 kelurahan dan 275 desa di seluruh Kepulauan Riau). Pada tahun 2017, jumlah penduduknya sebesar 81.542 semangat dengan luas wilayahnya 2.009,04 km² dan taburan penduduk 40 jiwa/km².[19]
[20]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Natuna, adalah bagaikan berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah
Kelurahan
Jumlah
Desa
Gengsi Daftar
Desa/Kelurahan
21.03.05 Bunguran Barat 1 4 Desa
  • Binjai
  • Mekar Jaya
  • Pian Tengah
  • Selaut
Kelurahan
  • Sedanau
21.03.20 Bunguran Batubi 5 Desa
  • Batubi Jaya
  • Gunung Dara
  • Sedanau Timur
  • Sedarat Baru
  • Semedang
21.03.18 Bunguran Selatan 4 Desa
  • Cemaga
  • Cemaga Selatan
  • Cemaga Perdua
  • Cemaga Utara
21.03.16 Bunguran Tengah 3 Desa
  • Air Lengit
  • Harapan Jaya
  • Tapau
21.03.07 Bunguran Timur 4 3 Desa
  • Batu Gajah
  • Sepempang
  • Batang air Ulu
Kelurahan
  • Bandarsyah
  • Batu Hitam
  • Ranai Darat
  • Ranai Kota
21.03.15 Bunguran Timur Laut 7 Desa
  • Ceruk
  • Kelanga
  • Limau Manis
  • Pengadah
  • Sebadai Ulu
  • Seleman
  • Semenanjung
21.03.08 Bunguran Utara 6 Desa
  • Belakang Gunung
  • Gunung Durian
  • Kelarik
  • Kelarik Air Mali
  • Kelarik Utara
  • Teluk Buton
21.03.04 Midai 1 2 Desa
  • Air Putih
  • Sebelat
Kelurahan
  • Sabang Barat
21.03.10 Pulau Laut 3 Desa
  • Air Payang
  • Kadur
  • Tanjung Pala
21.03.23 Pulau Strata 2 Desa
  • Pulau Kerdau
  • Pulau Hierarki
21.03.24 Pulau Seluan 2 Desa
  • Kelarik Barat
  • Seluan Barat
21.03.11 Pulau Tiga 6 Desa
  • Sabang Mawang
  • Sabang Mawang Barat
  • Sededap
  • Serantas
  • Tanjung Batang
  • Teluk Labuh
21.03.21 Pulau Tiga Barat 4 Desa
  • Pulau Tiga
  • Selading
  • Selading
  • Tanjung Kemiri Lor
21.03.06 Serasan 1 6 Desa
  • Provokasi Berlian
  • Jermalik
  • Kampung Estuari
  • Pangkalan
  • Tanjung Balau
  • Ancol Setelung
Kelurahan
  • Serasan
21.03.19 Serasan Timur 4 Desa
  • Air Nusa
  • Air Ringau
  • Arung Ayam
  • Payak
21.03.22 Suak Midai 3 Desa
  • Air Umbai
  • Godaan Belanak
  • Ardi Jambat
21.03.09 Subi 6 Desa
  • Meliah
  • Meliah Selatan
  • Subi
  • Subi Besar
  • Subi Osean Timur
  • Terayak
TOTAL 7 70

Demografi

[sunting
|
sunting sumber]

Suku

[sunting
|
sunting sumber]

Komposisi etnis Kabupaten Natuna sreg periode 2000
Rasial Kuantitas (%)
Melayu 85,27
Jawa 6,34
Tionghoa 2,52
Minangkabau 0,70
Batak 0,50
Bugis 0,38
Banjar 0,14
Lain-lain 4,15
Mata air: Sensus penduduk Musim 2000[21]

Penghuni

[sunting
|
sunting sumber]

Pemukim Kabupaten Natuna plong 2017 berjumlah 76.192 jiwa, yang terdiri dari 39.180 jiwa penduduk suami-junjungan dan 37.012 jiwa penduduk amoi. Kepadatan warga di 2017 merupakan 38,08 jiwa/km². Bunguran Timur merupakan kecamatan terbanyak penduduknya, sementara itu nan paling sedikit adalah Suak Midai. Kecamatan terpadat penduduknya ialah Midai dan yang paling jarang penduduknya merupakan Bunguran Utara.[1]

Agama

[sunting
|
sunting sendang]

Pada 2018, penduduk Kabupaten Natuna berlandaskan agamanya terdiri dari Islam 96,88%, Kristen Protestan 1,41%, Buddha 1,21%, Katolik 0,35%, Konghucu 0,15% dan Hindu kurang berasal 0,01%. Terdapat 148 masjid, 133 mushola, 10 gereja protestan, 2 basilika katolik, dan 4 vihara di Natuna.[2]

Pendidikan

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut yaitu jumlah institusi pendidikan yang ada di Kabupaten Natuna:[1]

Jenis Institusi Jumlah

Pendidikan Anak Kehidupan Prematur (PAUD)
Yojana Kanak-kanak 79

Pendidikan Dasar (Dikdas)
Sekolah Pangkal (SD) 80
Madrasah Ibtidaiyah (Mi) 2
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 21
Madrasah Tsanawiyah (MTs) 14

Pendidikan Menengah (Dikmen)
Sekolah Medium Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/K) 21
Madrasah Aliyah 5

Pendidikan Tinggi (Dikti)
Sekolah Tinggi 1

Kesegaran

[sunting
|
sunting sumber]

Kabupaten Natuna punya 1 Kondominium Sakit, 1 Apartemen Beranak, 14 Puskesmas, 118 posyandu, 4 klinik/aula kesehatan, dan 13 polindes. Kecamatan Bunguran Timur sebagai kecamatan di mana ibu kota kabupaten gemuk menjadi kecamatan dengan fasilitas kesehatan terbanyak dan terlengkap.[1]

Ekonomi

[sunting
|
sunting mata air]

Selain letaknya yang strategis kawasan Pulau Natuna dan sekitarnya lega hakikatnya dikaruniai potensi sumber sendi alam nan belum dikelola secara memadai alias ada yang belum sama sekali, merupakan:

  • Sumber pusat perikanan laut yang mencapai makin dari 1 juta ton per tahun dengan total eksploitasi cuma 36%, yang doang seputar 4,3% makanya Kabupaten Natuna.
  • Pertanian & persawahan seperti ubi-ubian, kerambil, reja, sawit dan cengkih.
  • Objek wisata: bahari (pantai, pulau selam), gunung, air ki angkat, gua dan budidaya.
  • Ladang gas D-Alpha yang terletak 225 km di sebelah paksina Pulau Natuna (di ZEEI) dengan total cadangan 222
    trillion cubic feet
    (TCT) dan asap hidrokarbon yang bisa didapat sebesar 46 TCT merupakan salah satu sumber terbesar di Asia.

Pertanian

[sunting
|
sunting perigi]

Perladangan

[sunting
|
sunting sumber]

Luas sawah di Kabupaten Natuna adalah 144,75 Ha yang terdiri dari 10 Ha sawah tali air dan 134,75 Ha sawah nonirigasi. Sawah tali air hanya terletak di Kecamatan Bunguran Tengah. Sawah non irigasi terletak di Kecamatan Bunguran Batubi, Bunguran Tengah, dan Serasan Timur.

Perkebunan

[sunting
|
sunting sumber]

Selain sawah, lahan di Kabupaten Natuna digunakan lakukan tipar 2.460 Ha dan ladang 4.140 Ha. Terdapat seluas 14.374 Ha lahan yang belum difungsikan di Kabupaten Natuna. Kecamatan Bunguran Lor memiliki lahan kebun terluas mencengap 57,97% persil nan ada dan serupa itu pula dengan lahan yang belum digunakan mencakup 69,57% persil yang cak semau. Ladang terluas terletak di Kecamatan Bunguran Batubi mencakup 57,70% kapling yang ada.[1]

Produk

[sunting
|
sunting sumber]

Berikut adalah statistik tanah panen dan produksi dagangan di Kabupaten Natuna pada 2017:[1]

Nama Dagangan Luas Tanah Penuaian
(Hektare)
Jumlah Produksi
(ton)

Dagangan Pertanian
Padi 134,75 123,00
Jagung 65,75 60,50
Kedelai 3,10 0,10
Singkong 106,90 1.502,00
Ketela rambat 51,05 415,68
Bin Tanah 2,26 9,40

Komoditas Sayur-Mayur dan Biji kemaluan-buahan
Kangkung 59,57 648,80
Cabai Rawit 47,97 724,90
Ketimun 37,66 701,80
Kacang Panjang 41,35 558,00
Bayam 40,74 647,00
Semangka 39,60 1.395,50
Terong 26,29 321,52

Komoditas Perkebunan
Karet 4.258,00 1.381,00
Nyiur 11.644,00 7.154,00
Cengkeh 12.103,00 1.510,00
Sagu 272,00 14,00

Peternakan

[sunting
|
sunting sendang]

Pada 2017, terdapat 9.815 ekor sapi potong, 1.470 ekor kambing, 72.050 ekor mandung kampung, 581.695 ekor ayam pedaging, dan 2.975 itik. Kecamatan Bunguran Timur menjadi kecamatan dengan populasi sapi, ayam jantan pedaging dan itik terbanyak di mana produksi daging sapinya mencakup 70,79% bersumber seluruhnya di Kabupaten Natuna. Pada 2017, produksi daging sapi sebesar 76.896 kg, daging kambing sebesar 90 kg, dan telur ayam sebesar 7.741 kg.[1]

Perikanan

[sunting
|
sunting sumber]

Sektor perikanan Kabupaten Natuna tertera memiliki produksi sebesar 88.888,27 ton plong 2017. Sumbangan terbesar dari sektor perikanan laut yang mencakup 96,91% dari keseluruhan produksi. Pada 2017, produksi perikanan laut sebesar 86.141,74 ton, budidaya laut sebesar 719,27 ton, budidaya air tawar sebesar 165,79 ton, dan budidaya rumput laut sebesar 1.861,47 ton. Kecamatan Bunguran Barat yaitu penyokong produksi perikanan laut dan budidaya laut terbesar. Sekitar 32,93% perikanan laut berasal dari Kecamatan Bunguran Barat. Darurat itu, 45% budidaya air batil dihasilkan maka dari itu Kecamatan Bunguran Timur, dan 42,17% budidaya suket laut dihasilkan maka dari itu Kecamatan Pulau Tiga.[1]

Perdagangan

[sunting
|
sunting sumber]

Pada 2017, terdapat 1.994 UKM di Kabupaten Natuna. Kuantitas tersebut sebagian besar mengalir dibidang perdagangan (1.383 unit), industri rumah tangga (274 unit), dan jasa (171 unit). Sekadar 27 unit nan bergerak dibidang perikanan dan 44 unit bergerak dibidang perkebunan. Jumlah pedagang di Kabupaten Natuna sebanyak 707 orang di mana 66 diantaranya merupakan musafir besar. Kabupaten Natuna memiliki 59 koperasi dengan jumlah anggota 4.124 hamba allah pada 2017.[1]

Wisata

[sunting
|
sunting sumber]

Perumpamaan kabupaten gugusan pulau, Natuna n kepunyaan sekitar 130 objek wisata. Sebagian samudra merupakan objek wisata bahari dan situs historis. Natuna memiliki 44 hotel/penginapan dengan total 514 kamar. Selain itu, terwalak 31 kedai kopi dan 34 apartemen makan. Berikut adalah statistik korban pelancongan dan anjangsana wisatawan selama di 2017 di Kabupaten Natuna:[1]

Macam Korban Tamasya Jumlah Objek Wisata Total Lawatan
Pariwisata Bahari 65 47.736
Air Terjun 4 9.828
Wisata Gunung 22 11.088
Situs Bersejarah 39 545

Teks

[sunting
|
sunting sumber]

  1. ^


    a




    b




    c




    d




    e




    f




    g




    h




    i




    j




    “Kabupaten Natuna Dalam Angka 2020”.
    www.natunakab.bps.go.id. Diarsipkan dari versi ceria rontok 2023-03-03. Diakses rontok
    28 Desember
    2020
    .




  2. ^


    a




    b




    “Profil Kanwil Kemenag Kepri Perian 2018”
    (PDF).
    www.kepri.kemenag.go.id. hlm. 4. Diarsipkan berusul varian putih
    (pdf)
    tanggal 2021-04-19. Diakses terlepas
    28 Desember
    2020
    .





  3. ^


    “Perpres No. 10 Perian 2013”. 2013-02-04. Diarsipkan dari versi tahir copot 2013-02-14. Diakses tanggal
    2013-02-15
    .





  4. ^


    Liputan 6, 20 April 2001,
    Kendati Kontroversi, Wedana Natuna Patuh Dilantik, dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  5. ^


    Terkini News, 26 Desember 2009,
    Daeng Rusnadi Diberhentikan Sementara, dikunjungi lega 22 Februari 2019.

  6. ^


    Haluan Kepri, 11 Juni 2010,
    Ratu Resmi Wedana Natuna

    [
    pranala nonaktif permanen
    ]

    , dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  7. ^


    Antara Kepri, 4 Mei 2011,
    Ilyas Sabli-Imalko Ismail Dilantik Jadi Wedana Natuna, dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  8. ^


    Tribun Batam, 2 Mei 2011,
    Ilyas Sabli Dilantik Jadi Bupati Natuna pada 4 Mei di Masjid Agung Ranai, dikunjungi lega 22 Februari 2019.

  9. ^


    Batam News, 4 Mei 2016,
    Hamid Rizal dan Ngesti Akhirnya Dilantik Makara Tumenggung dan Wakil Bupati Natuna, dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  10. ^


    Batam Raya, 4 Mei 2016,
    Pelaksanaan Pelantikan Regen Natuna Periode 2016 – 2021 di Aula Gedung Kantor Gubernur Berjalan Lancar, dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  11. ^


    Objektif News, 4 Mei 2016,
    Hari ini Nurdin Basirun lantik Wedana Natuna

    [
    pranala nonaktif permanen
    ]

    , dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  12. ^


    Ogen (24 Mei 2021). Tarmizi, Tasrief, ed. “Wan Siswandi-Rodial Huda dilantik sebagai Bupati-Duta Bupati Natuna”.
    ANTARA News
    . Diakses copot
    24 Juni
    2021
    .





  13. ^


    Karangan Perantau, 29 Desember 2018,
    Satrie Paduke nye Natuna., dikunjungi sreg 22 Februari 2019.

  14. ^


    Tulisan Musafir, 29 Desember 2018,
    Satrie Paduke nye Natuna., dikunjungi pada 22 Februari 2019.

  15. ^


    “Gubernur Ansar Tunjuk Hendra Sebagai Plh Bupati Natuna”.
    Humas Provinsi Kepulauan Riau. 4 Mei 2021. Diarsipkan dari versi asli terlepas 2021-06-24. Diakses tanggal
    24 Juni
    2021
    .





  16. ^


    Pemkab Natuna, 2 September 2014,
    Pelantikan Anggota DPRD Kab. Natuna, dikunjungi pada 21 Februari 2019.

  17. ^


    Antara Kepri, 1 September 2014,
    20 Anggota DPRD Natuna Dilantik, dikunjungi pada 21 Februari 2019.

  18. ^

    Perolehan Geta DPRD Kabupaten Natuna 2019-2024

  19. ^


    “Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Daerah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli copot 29 Desember 2018. Diakses tanggal
    3 Oktober
    2019
    .





  20. ^


    “Qanun Menteri Dalam Kewedanan Nomor 72 Perian 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Waktu 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan”. Kementerian Privat Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi jati
    (PDF)
    sungkap 25 Oktober 2019. Diakses copot
    15 Januari
    2020
    .





  21. ^

    Leo Suryadinata, Evi Nurvidya Arifin, Aris Anan; Indonesia’s population: ethnicity and religion in a changing political landscape, 2003, p.146

Pranala luar

[sunting
|
sunting sumur]



Source: https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Natuna