Rangkuman Pembelajaran Pkn Di Sd Pdgk4201 Modul 1





MODUL 1


Teladan BARU PKN DI SD




Kegiatan Berlatih 1 : Karakteristik Penduduk Negara nan Demokratis



Demokrasi berarti tadbir yang dijalankan makanya rakyat baik secara sambil ataupun tidak langsung (badal) setelah adanya proses pemilu secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil. Dalam sistem pemerintahan demokrasi otoritas tertinggi berada di tangan rakyat.


Alamudi (1991)


demokrasi bukan hanya seperanggu gagasan dan prinsip kebebasan, tetapi juga mencakup seperangkat praktik dan prosedur yang terbentuk melangkahi rekaman panjang dan sering berliku-liku sehingga demokrasi pelahap disebut suatu
pelembagaan
dari kebebasan.

Soko guru demokrasi menurut

Alamudi (1991)


antara lain merupakan : 1) Kemandirian rakyat, 2) rezim berdasarkan persetujuan bermula yang diperintah, 3) otoritas mayoritas 4) eigendom-hak minoritas, 5) jaminan properti asasi makhluk, 6) pemilihan yang objektif dan bonafide, 7) paralelisme di depan hukum, 8) proses hokum nan wajar,
9) pembatasan pemerintah secara konstitusional,
10) pluralisme sosial, ekonomi dan politik, 11) poin-nilai toleransi, pragmatism, kerja separas dan mufakat.


Ahmad Sanusi (1999)


mengidentifikasi 10 pilar demokrasi konstitusional Indonesia nan digali dari filsaafat dan ideology Negara Pancasila dan UUD 1945, yaitu : 1) ber-Rabani Yang Maha Esa, 2) mereservasi dan menampilkan hak asasi cucu adam, 3) menciptakan menjadikan independensi rakyat, 4) meningkatkan kecerdasan bangsa, 5) menerapkan pembagian yuridiksi Negara,
6) mengembangkan otonomi daerah, 7) menegakkan supremasi hukum (Rule of Law), 8) menerapkan peradilan yang bebas, 9) mewujudkan ketenteraman rakyat, 10) membuat kesamarataan sosial.




Cogan (1998)



karakteristik warga Negara meliputi :




1.


Kemampuan mengenal dan membidik problem sebagai warga masyarakat global

2.


Kemampuan berangkulan dengan orang lain dan memikul pikulan jawab atas peran atau kewajibannya kerumahtanggaan masyarakat

3.

Kemampuan kerjakan mengarifi, mengakui, dan menghormati perbedaan-perbedaan budaya

4.


Kemampuan nanang reaktif dan bersistem

5.


Kemampuan menguasai konflik
dengan pendirian damai tanpa kekerasan

6.

Kerinduan mengubah kecenderungan semangat dan pola ki gua garba yang sudah resmi kurnia melindungi lingkungan

7.


Memiliki kepekaan terhadap
dan mempertahankan hoki asasi manusia.

8.


Kemauan dan kemampuan berpartisipasi n domestik hidup politik pada jenjang pemerintahan tempatan, nasional, dan jagat


Suryadi dan Sumardi (1999)



menganjurkan pendidikan kebangsaan dengan contoh hijau privat masyarakat demokratis, antara lain :




1.



Sistem Personal

, yaitu sistem pada basyar nan menjadi subjek dalam penyelenggaraan arwah bernegara, yang terdiri atas ”pemerintah dan yang diberi perintah”.

2.



Sistem Kelembagaan

, yaitu rajah Negara dan buram pemerintahan menurut konstitusi dan statuta perundang-undangan nan berlaku.

3.



Sistem Normatif

, adalah sistem syariat dan perundang-undangan nan mengatur penyelenggaraan hubungan Negara dan warga Negara

4.



Sistem Kewilayahan

, yaitu seluruh wilayah territorial yang termasuk ke intern yuridiksi Negara Indonesia.

5.



Sistem Ideologis

, yaitu ide dasar penyelenggaraan vitalitas bermasyarakat dan bernegara.

Materi PKn dalam paradigm baru memuat suku cadang

deklarasi

,
kecekatan, dan
disposisi
kepribadian pemukim Negara yang fungsional, tak hanya privat tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara melainkan juga dalam mahajana era universal.


Kewarganegaraan dalam kerakyatan konstitusional berharga bahwa setiap warga Negara :



1.


Yaitu anggota penuh dan sederajat semenjak sebuah masyarakat yang berpemerintahan seorang,

2.


Diberi hak-eigendom dasar dan dibebani tanggung jawab.

Keterampilan intelektual bagi terbentuknya penduduk Negara nan berwawasan luas, efektif dan pikulan jawab antara tak : ketarampilan nanang responsif yang meliputi
ketangkasan mengidentifikasi,

dan
mendeskripsikan
;
menjelaskan
dan

menganalisis

;
mengevaluasi, menentukan
dan
mempertahankan sikap maupun pendapat berkenaan dengan permasalahan publik.

Disposisi Kewarganegaraan,menunjuk plong ciri watak pribadi dan watak kemasyarakatan yang diperlukan bagi pelestarian dan perbaikan kerakyatan konstitusional.


Kegiatan Membiasakan 2 : Model Pembelajaran PKn untuk Pengembangan Warga Negara yang Demokratis



Intensi PKn dengan transendental yunior perlu disusun materi dan model pendedahan yang sependapat dengan tuntutan dan intensi PKn, merupakan mengembangkan kepintaran penghuni Negara
(civic intelligence
) dalam dimensi spiritual, rasional, emosional, dan sosial, mengembangkan tanggung jawab pemukim Negara (
civic responsibility
), serta mengembangkan momongan didik berpartisipasi ibarat penduduk Negara (civic participation) guna menopang tumbuh kembangnya warga Negara nan baik.

Pendedahan Pkn membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan intelektual yang memadai serta camar duka praktis agar memiliki kompetensi dan efektivitas dalam berpartisipasi, sehingga guru wajib mempersiapkan pembelajaran PKn yakni dengan
bekal pengetahuan materi pembelajaran dan metode atau pendekatan pembelajaran.

Secara konsepyual penduduk negara nan demokratis dan berkewajiban memilki
ciri kualitatif dan indikator perilaku,ciri kualitatif,merujuk lega petisi normatif –derivatif atau petisi yang diturunkan dari ketentuan perundang-ajakan serta ketentuan ganjaran normatif lain yang berdifat sosial kultural yang terintegrasi.

Pro bono publico

yaitu sikap mengutamakan kepentingan public diatas kepentingan pribadi

Memihak patricia primus patrielis

yakni sikap mengutamakan kekuatan negara ataupun kepentingan umum dan rela berkorban untuk negara/umum


PKn acuan baru dalam gambar Standar isi berprinsip kurikulum KTSP. Ada 4 isi pokok pendidikan kewarganegaraan, ialah :



1.


Kemauan dasar dan kemampuan kewarganegaraan sebagai sasaran pembentukan

2.


Standar materi kewarganegaraan sebagai muatan kurikulum dan pembelajaran

3.


Penunjuk pencapaian bagaikan patokan kemajuan pencapaian kemampuan

4.


Tunggak-rambu publik penelaahan laksana rujukan alternatif untuk guru

Portofolio

adalah suatu pusparagam murid dengan maksud tertentu yang diseleksi menurut panduan-panduan nan ditentukan. Portofolio dalam PKn ialah pusparagam informasi yang tersusun baik yang menggambarkan susuk kelas siswa berkenaan dengan suatu isu kebijakan publik yang mutakadim diputuskan untuk dikaji mereka.Portofolio terbagi dalam 2 bagian ialah

portofolio tampilan dan portofolio dokumentasi.Portofolio tampilan berbentuk papan 4 muka berlipat nan secara berurutan menyajikan
:

1.Rangkuman permasalahan yang dikaji

2.Berbagai kebijakan penceraian masalah

3.Ajuan kebijakan bikin memecahkan masalah

4.Ekspansi tulang beragangan kerja/tindakan

Porofolio kelas pintar bahan –bahan seperti pernyataan tertulis,kar,grafik,fotografi,karya seni zakiah..

Bahan-bahan ini menggambarkan:

1.Hal-hal yang dipelajari siswa berkenaan dengan masalah yang mereka memilah-milah

2.Situasi-hal yang berkenaan dengan alternatif
pemecahan masalah tersebut

3.Kebijakan masyarakat untuk memecahkan masalah
tersebut

4.Rencana yang mutakadim dibuat untuk digunakan intern memperdagangkan moga pemerintah mengakui kebijakan yang mereka usulkan


Anju-persiapan pembelajaran PKn berbasis portofolio adalah


1) mengenali problem nan akan dikaji, 2) mengumpulkan dan menilai manifesto dari berbagai mata air berkenaan dengan keburukan yang dikaji, 3) mengkaji pemecahan masalah, 5) membuat tulang beragangan tindakan.


Dalam usaha mencapai tugas pembelajaran ini ditempuh melalui 6 tahap kegiatan,yaitu:

Tahap I:Mengenali masalah kebijakan publik dimasyarakat

TahapII:Memintal satu masalah bakal dijadikan fokus kajian papan bawah

Tahap III:Mengumpulkan siaran adapun kelainan yang akan di kaji

Tahap IV:Mewujudkan portofolio papan bawah

Tahap V:Meladeni portofolio

Tahap VI:Refleksi terhadap pengalaman belajar



Dalam pembelajaran portofolio inferior dibagi menjadi 4 kelompok ,keempat kelompok tersebut n kepunyaan tugas nan saling terkait(sekuensial)dan yaitu suatu-kesatuan.Tugas mereka dapat diuraikan sbb,(CCE:1996;CICED:2001;CCEI;2004;Mandikdasmen:2006:

1.Kelompok 1
:Menjelaskan penyakit

2.Kelompok 2
:Menilai politik alternatif

3.Kelompok 3
:Membuat 1 politik awam yang akan didukung makanya kelas bawah

4.Kelompok 4
:Takhlik suatu rencana tindakan agar pemerintah cak hendak menerima



kebijakan kelas.


Kriteria buat membiji portofolio gerombolan:

(1)kelengkapan (2)kejelasan(3)informasi(4)dukungan (5)ghrafik (6)dokumentasi (7)kekonstitusionalan


MODUL 2




Materi dan Pengajian pengkajian Individu andai Insan Tuhan Yang Maha Esa, Khalayak Sosial dan Pemukim Negara Indonesia




Kegiatan Belajar 1 : Insan umpama Insan Sang pencipta Yang Maha Esa







Individu terbit bersumber prolog individere yang artinya tidak dapat di bikin-bagikan (
Gerungan
)atau sebagai sebutan lakukan manusia yang berdiri sendiri,hamba allah perorangan(
lysen)


Aristoteles


berpendapat bahwa khalayak merupakan penjumlahan bermula pada beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja eksklusif seperti kemampuan vegetativ yaitu makan dan h biak ,kemampuan sensitiv yakni kemampuan bergerak mengamat-amati,kasar dan perasaan
dan kemampuan intelektif adalah kemampuan kecerdasan


Decrates

,bahwa basyar terdiri atas zat rohaniah ditambah zat materiil


Wilhelm Wundt


,bahwa jiwa sosok itu materiil merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang berkegiatan perumpamaan keseluruhan.



Pengaturan semangat beragama di Indonesia secara syariat diperkuat makanya KUHP sebagaimana teragendakan pada pasal 156a,yaitu Dipidana dengan pidana penjara selama-lamanya 5 waktu barang mana tahu dengan sengaja di tampang awam mengkhususkan perhatian/perbuatan:

1.nan pada pokoknya berperilaku permusuhan ,penyalahgunaan/penodaan terhadap suatu agama yang di anut di Indonesia

2.Dengan intensi agar cak agar orang enggak menganut agama apapun sekali lagi yang tidak bersendikan Ketuhanan Yang Maha Esa.

Dalam pembahasan mengenai materi individu sebagai individu Tuhan Yang Maha Esa difokuskan sebagai warga Negara yang menganut agama, dan berperilaku baik secara mendatar juga vertikal sesuai dengan keyakinannya. Misalnya Islam berdoa di masjid, Katolik dan Protestan beribadat di gereja, Hindu beribdat di Kapuk, Budha beribadat di Kantung.

Agama Selam

mengajarkan bahwa belum sempurna iman seseorang jika kasih sayang kepada sosok belum sekufu dengan kasih rajin kepada dirinya. Bahkan mengajarkan riuk satu ciri orang percaya adalah makhluk yang mencintai negaranya.

Agama Kristen Katolik

mengajarkan bahwa maksud Tuhan menciptakan manusia bikin kegembiraan manusia, dosa menghancurkan kebahagiaan khalayak, dan Yesus Kristus pembebas basyar dari dosa.

Agama Hindu

dikenal dengan ajaran yang tersirat intern “Sloka Mokasarthan jagat hitaca iti dharma” artinya tujuan agama (dharma) ialah tercapainya kedamaian dunia (antarbangsa hita) dan kegembiraan spiritual (moksa). Seterusnya dirinci menjadi empat nan disebut
“Empat Purusa Artha”
(empat tujuan hidup turunan), yaitu:


1)



Dharma: kesahihan dalam kemustajaban kehidupan sehari-perian meliputi validitas menurut agama ,hukum dan ilmu publikasi


2)




Artha: keduniaan ,kekayaan,substansi (sandang oangan)


3)




Kama, kenikmatan /kepuasan hidup


4)




Moksa. Kebahagiaan nan kekal lestari,karena bersatunyaatma/ roh dengan parama atma (sang hyang widi)

Agama Budha

dikenal dengan ajaran
Catur Paramitha
yaitu empat sifat luhur di relung hati nurani individu, yaitu

1.Metta
maupun Meitri : sinta kasih nan universal,comar yang tidak mengenal pamrih dan enggak menggarisbawahi diri seorang

2. Karuna :rasa belas kasihan /kasih cak acap terhadap penderitaan bani adam lain yang menimbulkan rasa kemanusiaan yang adil dan bertamadun

3.Mudita :Perasaan simpati terhadap kbahagiaan dan kemenangan orang tidak 4.Upekha :batin yang setia dan sebanding


Kegiatan Belajar 2 : Anak adam ibarat Hamba allah Sosial



Untuk menggetah korespondensi satu seimbang bukan memerlukan aktivitas komunikasi. Kecondongan bani adam bertekad cak bagi hidup serasi misal timbal balik satu selaras lain karena manusia mempunyai dua hasrat, yaitu berambisi menjadi satu dengan khalayak nan lainnya, dan berkeinginan menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.(Soerjono Soekanto;1990).

Intern kehidupan pasuk daan dalam hubungannya dengan manusia nan enggak, sreg dasarnya setiap orang menginginkan bebrapa niai.
Harold Lasswell
merinci ada delapan nilai nan terdapat dalam awam, merupakan :


1.


Kekuasaan,

2.


Pendidikan/ penerangan (enlightment)

3.


Mal (wealth)

4.


Kesegaran (well-being)

5.


Kecekatan (skill)

6.


Kasih saying (affection)

7.


Keterusterangan (rectitude) dann Keadilan (rechtschapenheid)

8.


Keseganan, respek (respect)

Menurut

Robert Mac Iver

Society means a system of ordered relations”
yang berarti publik suatu sistem hubungan-gayutan yang ditertibkan. Sedangkan menurut

Harold J. Laski

A society is a group of their mutual wants” artinya
publik adalah keropok cucu adam nan umur bersama dan bekerja sejajar untuk memuaskan kehausan mereka bersama.

Intern nyawa bermasyarakat ada sejumlah norma yang teristiadat ditaati yaitu
norma agama, adab, kesopanan, dan hukum. Bangsa Indonesia dikenal
dengan kemajemukannya baik kaum, suku bahasa, budaya dan agama. Dalam kondisi sebagaimana ini diperlukan

character building
mudahmudahan perbedaan itu tidak merupakan faktor pemisah, akan sahaja yakni harta benda nasion serta dipupuk rasa kebersamaan dan persatuan nan semakin kokoh.


Kegiatan Belajar 3 : Anak adam laksana Pemukim Negara Indonesia



Ada beberapa pengertian Provinsi, yaitu :

1.



Miriam Budiarjo

, “satu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan yang sah dan ditaati oleh rakyatnya”.

2
.







Roger H. Soltau


“alat (agency) ataupun wewenang (authority) yang mengatur atau tanggulang persoalan-persoalan bersama, atas nama awam”.

3.



Harold J. Laski


“suatu masyarakat yang diintegrasikan karena mempunyai kewenangan yang bersifat mengerasi dan yang secar lazim lebih agung berpokok pada individu atau kerumunan yang merupakan fragmen dari masyarakat itu”.

4.



Max Weber


“suatu mahajana yang punya monopoli kerumahtanggaan penggunaan kekerasan badan secara sah privat suatu kawasan”.

5.



Robert M. Maclver


“Aliansi nan menyelenggarakan penertiban di internal suatu masyarakat dalam suatu daerah beralaskan sistem hokum yang diselenggrakan maka itu suatu pemerintah yang bikin maksud tersebut diberi otoritas memaksa”.





Negara

yakni suatu organisasi nan memiliki wewenang yang bersifat memaksa,memonopoli,dan mencengam semua cak bagi mengendalikan persoalan bersama atas etiket rakyat/penduduk negaranya.

Amandemen I

: 19 Oktober 1999

Amandemen II
:18 Agustus 2000

Amandemen III
:9 November 2001

Amandemen IV
:10 Agustus 2002


Menurut
Coogan (1998)
mengelompokkan penduduk Negara ke dalam 5 kategori, merupakan :




1.




A sense of identify


(penghuni Negara harus mempunyai identitas maupun tulus diri)

2.



The enjoyment of certaint rights


(penghuni Negara memiliki hak-properti teretentu artinya warga negara mengetahui hak-haknya dan pemerintah menjamin milik-hak warganegaranya)

3.



The fulfillment of corresponding obligation


(penghuni Negara memiliki kewajiban nan menjadi keharusan dan sekelas antara kepentingsn pribadi dan masyarakat)

4.




A degree of interest and involvement in public affairs


(memiliki tanggung jawab bakal berpartisipasi demi kepentingan umum)

5.



An acceptance of basic sociental values


(memiliki sikap memufakati nilai-nilai bawah kemasyarakatan,sehingga mampu menyirat kerjasama kejujurandan kedamaian)


Karakteristik yang teradat dimiliki pemukim Negara menurut
Coogan, yaitu sebagai berikut :




1.



Ability to look at and approach masalah as a member of a global society


(Kemampuan mengamati dan mengerjakan pendekatan terhadap masallah atau tantangan seumpama masyarakat universal)

2.



Ability to work with others in a cooperative way and to take responsibility for one’s roles/duties within society

(Kemampuan berkolaborasi dengan orang lain dengan memkul muatan jawab atas peran dan kewajibannya privat umum)

3.



Ability to understand, accept, and tolerate cultural differences


(Kemampuan memaklumi, mengakuri dan toleran terhadap perbedaan budaya)

4.



Capability to think in a critical and systematic way


(Kemampuan berpikir secara tanggap dan sitematis)

5.



Willingness to resolve conflict in a non-violent manner


(Kemampuan membereskan konflik tanpa kekerasan)

6.



Willingness to change one’s lifestyle and consumption habits to protect the environment


(Kemampuan mengubah kecondongan hidup dan resan konsumtif guna melindungi lingkungan)

7.



Ability to be sensitive towards and to defend human rights (leg, rights of women, ethnic minorities, etc)


Berarti (Kemampuan peka terhadap kepunyaan asasi manusia, kosen menegakkan milik asasi manusia juga melaksanakan kewajibannya)

8.



Willingness and ability to participate in politics at local, national, and intenational levels


(Kesadaran dan kemampuan bagi berpartisipasi privat kehidupan ketatanegaraan pada tingkat tempatan, nasional dan internasional.



Kerumahtanggaan konteks pembahasan khalayak ibarat waga negara indonesi ,maka wajib memiliki:

1.pengaturan kebangsaan(civic knowlrdgr)



2.kecakapan kewarganegaran(civic skill)



3.watak kewarganegaraan(civic dispositions)




Komitmen sipil(civic virture) membentangi kaidah fundamental dan nilai fundamental




Kooperasi penduduk negara
membentangi 3 Aspek yaitu memimpin dan mengelola kelompok,memonitor kebijakan publik dan mempengaruhi garis haluan publik.




Amanat kewarganegaraan (civic knowledge) menutupi perspektif pola,sejarah,kontenporer.


Kegiatan Berlatih 4 : Pengajian pengkajian Individu umpama Individu Tuhan, Makhluk Sosial,






dan Warga Negara Indonesia



Menurut

S Winataputra (1999
) bikin memafhumi pengetahuan kepatutan yang bisa diserap murid dalam peluasan paradigma baru pendidikan Pkn yaitu :

1.


Rekonseptualisasi tahir diri PKn atas sumber akar kajian teoritik dan empiric

2.


Perumusan postulat progmatik adapun masyarakat madani Indonesia, warga Negara Indonesia, pendidikan untu warga Negara, tantangan kala nanti Indonesia

3.


Perumusan kompetensi kewarganegaraan Indonesia atas pangkal premis progmatik

4.


Penegmbangan abstrak baru PKn n domestik msyarakat dan Negara Indonesia

5.


Pengidentifikasian sarana partisan yang diperlukan untuk mewujudkan paradigm baru Pendidikan Kewarganegaraan.

Intern penerimaan materi anak adam sebagai Insan Tuhan, Cucu adam Sosial dan Warga Negara tidak maaf terbit strategi, metode, sarana dan evaluasi. Salah satu pembaharuan dalam PPKN 1999/ PKn mentah merupakan ketatanegaraan pembelajarannya enggak saja mempelajari meteri pelajaran, tetapi mempelajari materi dan sekaligus praktek, membiasakan dan mampu mebakukan diri bersikap dan berperilaku sebagai materi yang akan dipelajari.


Kosasih Djahri (1999)


menerimakan penjelasan dalam CICED (Center for Indonesian Civic Education) bahwa strategi yang harus digelar suhu kiranya sebagai berikut :

1.


Membina dan menciptakan keteladanan baik fisik dan materiil(manajemen dan asesoris kelas),kondisional (suasana proses KBM maupun personal(guru,pemimpin sekolah,biang kerok unggulan.

2.


Berlatih/ menyeragamkan maupun mempraktekkan nan diajarkan

3.


Memotivasi minat/gairah untuk terlibat dalam proses belajar, untuk dikaji lanjutan dan mencoba sparing



Dalam proses pengajian pengkajian Pkn memerlukan sarana.yang dimaksud media
menurut

Kosasih Djahiri

mengatakan adalah sesuatu yang berkepribadian materiil-materiil maupun behavioral atau personal yang dijadikan wahana kemudahan ,kelancaran keberhasilan proses belajar.





Mac Iver

menyatakan bahwa The medium is the mesage yaitu wahana mengoper isi pesanya.Ki alat dalam Pkn yaitu teruji.demokratis,ki ajek beraga dsb,Wahana dalam Pkn yaitu:



1.yang berwatak materiil:buku ,pola pakaian,lambang



2.nan bersifat imateriil :sempurna kasus,legenda,budaya



3.yang bersifat kondisional :suasana sreg saat KBM



4.yang berwatak personal :nama/foto tulangtulangan induk bala masyarakat.

Dalam pengajian pengkajian materi cucu adam sebagai Insan Allah, Makhluk Sosial dan Penghuni Negara enggak ampunan berpokok :

1.


Strategi (Keteladanan, mempraktekkan, dan memberikan cambuk puas siswa)

2.


Metode (Disesuaikan dengan kondisi peserta dan tidak melelapkan, yang terdahulu efektif dan efisien)

3.


Alat angkut (Menggunakan susuk, berbarengan menyadran, menggunakan cermin)

4.


Evaluasi (Menggunakan arketipe evaluasi portofolio).

Kosasih Djahri menganjurkan evaluasi merupakan dari proses belajar, maka evaluasi tidak tetapi formatif ataupun sumatif hanya dilakukan pra dan selama proses KBM melalui berbagai contoh alat serta kegiatan secara terarah dan terkendali.


MODUL 3




Materi dan Pembelajaran Memori Perjuangan Bangsa Indonesia dan Chauvinisme




Kegiatan Belajar 1 : Rekaman Perjuangan Bangsa Indonesia dan Kehidupan Kebangsaan



Secara harfiah ada tiga pengertian penjuangan, merupakan :

(1)


Perjuangan identic dengan tentangan untuk merebut sesuatu ataupun penangkisan untuk mencapai dan mempertahankan independensi.

(2)


Usaha yang penuh dengan kesuliatan dan bahaya

(3)


Dalam politik, perjuangan berguna wujud interaksi sosial, terjadwal persaingan, pelanggaran dan konflik

Konsep kebangsaan menunjukkan ciri-ciri yang menandai golongan nasion (nation) atau kesadaran diri sebagai penghuni dari suatu Negara. Peka nan mendasarkan diri pada perasaan nasional ataupun ajaran cak bagi menyayangi bangsa dan Negara seorang disebut nasionalisme (nasionalism).


Ernest Renan


mengungkapkan bangsa adalah sekelompok umum yang bersatu atau dipersatukan karena adanya pertepatan semangat dan pengalaman di masa lampau dan punya cita-cita serta intensi nan setolok lakukan arwah di perian depan.

Daya-pokok peraturan
Tanam Paksa (Curtuur Stesel) maka itu Van Den Bosch tahun 1928
merupakan sebagai berikut :

1.


Petani diwajibkan menyisihkan 1/5 berpokok tanahnya yang akan ditanami dengan tanaman wajib (Taruma atau nila, tebu, sugi, kopi) yang akan diperdagangkan makanya Pemerintah

2.


Hasil pohon perlu diserahkan kepada pemerintah dengan harga yang ditetapkan pemerintah

3.


Tanah yang dikenakan tumbuhan wajib dibebaskan dari fiskal kapling

4.


Tenaga nan diperuntukkan untuk pemeliharaan tanaman wajib, enggak boleh melbihi personel demi pengolahan tanah sawah

5.


Nan tidak memiliki kapling, dikenakan teristiadat kerja di perkebunan selama 65 hari masing-masing hari

6.


Kerusakan tanaman wajib di luar kesalahan pembajak ditanggung maka itu pemerintah



Turunan –makhluk yang meletakkan simpati atas penderitaan rakyat yaitu:


1.



Baron van houvel

(Seorang imam)


2.



Eduard Douwes Dekker
,tersohor dengan merek samaran Multatuli Ajang asisten Residen lebak .Dal;am bukunya Max Hevelaar nan ditulis tahun 1860 nan memvisualkan rakyat Banten akibat kolonialisme Belanda.


3.



Mr.Van Deventer
,yang mengusulkan seharusnya Belanda menerapkan
Eitsche Politic,ialah politik balas budi yang terdiri berusul 3 program edukasi,tranmigrasi,dan tali air.

Munculnya kesadaran berbangsa dan bernegara bagi rakyat di nusantara nan setinggi-sebabat ada n domestik penjajahan ditandai maka dari itu masa perlawanan kewarganegaraan di Indonesia nan terbagi atas lima format
(A.K.Pringgodigdo
), ialah 1) Pergerakan Politik, 2) Rayapan Serikat Sekerja, 3) Pergerakan Keimanan, 4) Pergerakan Wanita, 5) Pergerakan Pemuda.

Rayapan lega masa penjajahan belanda dibagi menurut kurun waktu, ialah perumpamaan berikut :

1.



Tahun 1908 – 1920

[muncul organisasi Indonesia nan terdiri atas Khuluk Utomo, Persekutuan dagang Islam, perkumpulan-perkumpulan berlandaskan etnis ,Perserikatan campuran (adalah bangsa Indonesia dan bukan bangsa Indonesia,seperti Insulinde ,National Indische Partij,De Indische Partij-Douwes deker,Indische Social Democratische Vereeninging Sneevliet,Indische Social Democratische Partuj)institut campuran),Perkumpulan campuran yang bermaksud
Indonesia taat dalam ikatan dengan negara Belanda]

2.



Rayapan Politik Tahun 1920 – 1932

(organisai Indonesia meliputi Organisasi politik Komunis Indonesia, Serikat Islam, Budi Utomo, Jamiah Indonesia,
Studieclub-studieclub, Partai Nasional Indonesia, perserikatan nan beralaskan kesukuan, dan golongan berdasarkan keagamaan

3.



Pergerakan Politik Tahun 1930 – 1942

(Pendidikan Kewarganegaraan Indonesia, Organisasi politik Indonesia, Gerindo, Organisasi politik Persatuan Indonesia, karakter Utomo, Organisasi politik Rakyat Indonesia, Persatuan Bangsa Indonesia, Partai Indonesia Raya, PSII, Parii, Penyedar, PII dan PSII ke-2, universitas berdasarkan kedaerahan, golongan berdasarkan keyakinan, GAPI, Majelis Rakyat Indonesia)


Kegiatan Belajar 2 : Pengajian pengkajian Ki kenangan Perjuangan Nasion Indonesia dan Chauvinisme




Berasal rekaman pertampikan nasion Indonesia dalam membentuk suatu


nation dapat disimpulkan bahwa otoritas pendidikan atas kesadaran sebagai bangsa sangatlah besar,munculnya chauvinisme internal diri setiap tokoh pergerakan bangsa ,secara tidak sewaktu yakni dampak dari pendidikan (edukasi) yang ialah acara mulai sejak politik sopan(Etische Politic)

Mengetahui dan mengarifi ki kenangan dahulu terdahulu untuk suatu nasion agar nasion tersebut dapat mengambil hikmah berasal kejadian masa lampau. Album merupakan keadaan garis haluan lega masa lalu dan politik masa waktu ini akan menjadi sejarah lega hari mendatang.Bikin mewujudkan dan melahirkan suatu peradaban diperlukan waktu dan proses alterasi(pewarisan)yang inovatif serta proses pengembangan kearah nan semakin maju.

Membelajarkan rekaman kepada pelajar pada hakikatnya adalah mendukung murid meningkatkan kecekatan berpikir melangkaui kajian peristiwa masa dahulu.

Menurut

Savage & Amstrong (1996)

menyatakan bahwa pengajaran sejarah yang baik yakni indoktrinasi nan dapat menciptakan menjadikan anak reaktif (sensitif) bahwa bani adam bukan akan mengalami peristiwa serupa dengan mandu yang sama di masa mendatang.

Album nan baik selalu didasarkan pada hasil pendalaman yang teliti terhadap bukti yang disesuaikan dengan nyawa, perkembangan, dan tingkat kecerdasan pelajar.
Ada dua hal yang perlu dipertimbangkan agar murid berpikir dalam-dalam kritis, yakni :



1.


Validitas Eksternal (menggunakan isu autentik)

2.


Validitas Internal (menentukan akurasi informasi yang ada dalam catatan sejarah)


MODUL 4




Materi dan Pemberdayaan Pluralitas Sosial Budaya Masyarakat Indonesia




dan Kewarganegaraan seumpama Bangsa Indonesia




Kegiatan Belajar 1 : Heterogenitas Sosial Budaya Masyarakat Indonesia

Bhineka Spesifik Ika yaitu semboyan bangsa Indonesia yang tertulis kerumahtanggaan siasat Sutasoma tulisan Mpu Tantular. Hari 1908 telah dirintis Boedi Utomo yang didirikan makanya Dr. Wahidin Sudirohusodo, dan pada terlepas 28 Oktober 1928 dicetuskan janji kualat teruna nan bersamaan dinyanyikan lagu “Indonesia Raya” ciptaan WR. Supratman

Kebhinekaan yang terserah di Indonesia selain merupakan potensi pun merupakan tantangan yang harus diupayakan penyelesainnya. Tantangan tersebut semakin terasa dalam menghadapi krisis multidimensional nan telah menjelma menjadi kemelut ekonomi nan berlarat-larat.


Mega Mutaqin


(1992; 49-50) menyatakan bahwa konstruksi keragaman kultur bangsa Indonesia boleh dirumuskan berdasarkan nilai adaptasi ekologis, sistem kemasyarakatan dan bervariasi kekuasaan anasir-unsur bermula luar, dengan rincian : 1) Budaya tani primitif,
2) Budaya bertegal dan berkebun, 3) Budaya bertegal, 4) Budaya Masyrakat Ii kabupaten, 5) Budaya Metropolis.


Koentjaraningrat



(1993 : 384) terserah 4 aspek nan harus diperhatikan



dalam menganalisis hubungan antar suku bangsa dan golongan, yakni :

1.


Sumber-sumber konflik

2.


Potensi untuk toleransi

3.


Sikap dan pandangan berbunga tungkai bangsa atau golongan terhadap sesuatu suku bangsa atau golongan

4.


Kondisi masyarakat dimana hubungan dan susunan antar suku bangsa atau golongan tersebut berlangsung.


Kontjaraningrat



juga mengatakan perigi-sumber konflik di Negara berkembang termaktub Indonesia ada 5, yaitu :



1.


Konflik terjadi apabila penduduk terbit dua kaki bangsa masing-masing bersaing dalam mendapatkan mata pencaharian arwah yang sama

2.


Pemukim dari satu tungkai nasion memaksakan unsur berusul kultur kepada suku bangsa nan lain

3.


Konflik yang fanatik apabila suku bangsa memaksakan konsep agamanya terhadap kaum yang lain

4.


Suku bangsa berusaha mendominasi suku nasion lain secara politis

5.


Potensi konflik terpendam dalam hubungan antara suku satu bangsa bermusuhan secara adat.


Belaka demikian, terdapat 2 potensi kaum kerjakan bersatu, yaitu :



1.


Pemukim dari kedua kaki nasion boleh tukar berkreasi sama secara sosial ekonomi

2.


Warga dari kedua suku nasion dapat kehidupan rapat dapat menetralisasi kombinasi apabila akan terjadi konflik


Kegiatan Belajar 2 : Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia



Indonesia ialah Negara ketunggalan nan terdiri dari beribu-ribu pulau, baik pulau besar ataupun pulau kecil yang jumlahnya 17.508 buah sehingga berbintang terang julukan Nusantara. Indonesia yakni Negara yang terdapat anta 2 samudra hindia dan samudra pasifik dan 2 kontinen asia dan tanah raya Australia.Sejenis itu indahnya pulau-pulau nan terwalak di wilayah Indonesia nan asian di garis khatulistiwa sehingga di ibaratkan
sebagai “Untaian Ratna Loklok Manikam atau Zamrud Khatulistiwa”

Secara normal nasion Indonesia memiliki landasan yang awet ,misalnya:

1.Pembukaan UUD 1945 alenia 2 dan 4

2.Pasal 1 ayat 1 UUD 1945

3.Ketetapan Nomor V/MPR/2000 tentang Pemantapan Persatuan dan Kesatuan Nasional

4.Tekad bangsa Indonesia melalui Sumpah Palapa yang dicetuskan oleh Maha Patih Gaja Mada

Menurut

Ernest Renan,

bangsa Indonesia terbentuk berpunca khalayak-anak adam yang mempunyai kemiripan latar belakang sejarah, pengalaman serta tangkisan yang sama dalam mencapai hasrat untuk bersatu.

Terbentuknya nasion boleh disimpulkan atas sejumlah kesamaan sebagai halnya :

1.


Meres belakang ki kenangan

2.


Asam garam

3.


Perjuangan dalam menjejak kemerdekaan

4.


Keturunan

5.


Pagar adat

6.


Bahasa

Kawin Yuridis bangsa Indonesia terdapat di berbagai rumusan yang tertuang dalam berbagai bentuk statuta perundang-invitasi di Indonesia, seperti Pembukaan UUD 1945, kunarpa tubuh UUD 1945, Ketetapan MPR, dan bineka peraturan Perundang-undangan lainnya.

Bangsa Indonesia mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan bangsa tak, diantaranya sebagai berikut :

1.


Jumlah dan potensi penduduk yang lautan

2.


Kemajemukan sosial budaya

3.


Keayuan alam dan sato

4.


Konsep wawasan nusantara dalam pengembangan wilayahnya

5.


Semangat Tulah bujang

6.


Memiliki tata karma dan kesopanan yang tak dimiliki nasion enggak

7.


Letak wilayahnya yang sangat strategis dan salah suatu kegentaran dunia ada di Indonesia

8.


Dipercaya menjadi empunya rumah dari sejumlah Konferensi Internasional (Konferensi Asia Afrika, KTT Non Blok, dsb)


Kegiatan Berlatih 3 : Penataran Keragaman Sosial Budaya Mahajana Indonesia






dan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia



Pendidikan Kebangsaan (PKn) dalam kurikulum habis penting dan strategis, karena tugas dan peran PKn adalah menggoreskan komitmen cak bagi melakukan proses pembangunan khuluk bangsa (national and character building)

Harapan Pkn secara umum adalah untuk mengembangkan potensi individu penghuni negara Indonesia sehingga memiliki wawasan ,posisi,dan ketrampilan kewarganegaraan yang memadai danmemungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggungjawab intern berbagai dimensi jiwa bermasyarakat ,berbangsa dan bernegara di Indonesia.dan merupakan pelajaran yang digali langsung semenjak umum umpama asam garam serempak (hands on experience).

Secara khusus tujuan PKn merupakan dapat mengmbangkan berbagai kompetensi, diantaranya adalah :

1.


Kemampuan berpikir rasional, responsif dan bernas sehingga mengarifi wacana kewarganegaraan

2.


Kesigapan sarjana dan kelincahan berpartisipasi secara demokrasi dan berkewajiban

3.


Punya watak dan kepribadian yang baik sesuai norma yang berlaku



Watak /kepribadian kewarganegaraan sepatutnya ada merupakan dimensi yang paling substantif dan esensial internal mata tuntunan Pkn.Dimensi watak/budi kewarganegaraandpat dipandang seumpama “muara”dari pengembangan kedua matra sebelumnya.



Keberhasilan penerimaan Variabilitas Sosial Budaya Masyarakat Indonesia ditentukan makanya lentur,seperti kualitas program,teknik penyampaian,sendi sumber dan media pembelajaran serta teknik penilaian yang digunakan .Semua suku cadang tersebut menjadi sbb:

I.
Menentukan tujuan instruksional

II

Menyusun perlengkapan evaluasi

II
Menentukan kegiatan belajar peserta

IV Metencanakan programa kegiatan,menghampari:



a.Memilih materi les



b.Melembarkan metode dan perangkat



c.Menyusun jadwal

V
Melaksanakan program,meliputi:



Pre test,Programa,Post test,Revisi


Ulas lingkup PKn juga merupakan bidang kajian multidisipliner yang mencakup berjenis-jenis aspek, adalah :



1.


Persatuan dan Keekaan Nasion

2.


Norma, hokum dan regulasi

3.


Hak asasi khalayak

4.


Kebutuhan penghuni Negara

5.


Konstitusi Negara(Proklamasi kebebasan dan konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia

6.


Pengaruh dan politik

7.


Pancasila

8.


Kesejagatan

Model-model pembelajaran nan kancing kini rani mengembangkan ketiga potensi siswa merupakan model-model pengajian pengkajian yang interaktif, dalam manfaat mampu mengaktifkan beragam potensi nan ada dan dimiliki siswa.

Penelaahan materi Keanekaragaman sosial budaya dan Kebesarhatian bak Nasion Indonesia “terserah sejumlah alternatif model pembelajaran yang dapat dikembangkan di kelas. Intern kegiatan belajar dicontohkan 2 hipotetis yakni model berlaku peran (role playing) dan Kajian Kasus (yaitu guru meladeni kasus konkret yang diambil berpunca kejadian sehari-hari.


Udin Saripudin (1997 : 91)


menyatakan bahwa berlaku peran penting memainkan satu peran tertentu sehingga yang bertindak peran tersebut harus mampu melakukan sebagaimana peran yang dimainkan.Langkah-langkah pelaksanaan penataran berlaku peran sbb:

1.Pemanasan(penyimpanan dan pembahasan)

2.Pemilihan Peran

3.Mengatak Tempat main

4.Menyiapkan pengamatan

5.Mencobakan permainan

6.diskusi dan evaluasi

7.mengulang permainan

8.Diskusi dan evaluasi

9.penguakan asam garam


I.G.A.K. Wardani (1997

) Keterampilan Dasar nan harus dimiliki guru cak bagi melaksanakan kegiatan bermain peran adalah keterampilan menjelaskan, kegesitan menanya dan ketangkasan mengelola kerumunan kerdil.

Tunggak-pacak pelaksanaan bertindak peran juga diungkapkan oleh

I.G.A.K. Wardani (1997)

diantaranya :

1.


Tiap peserta memerankan peran yang berbeda sehingga penghayatan lebih mantap

2.


Sekiranya pemahaman siswa lambat, guru mempersunting petatar membuat scenario sehingga permainan kian mudah

3.


Suhu dapat memodelkan permainan peran, terutama peran yang terik dihayati

4.


Peran nan dimainkan harus sesuai dengan tingkat berpikir dan usia serta pengalaman siswa

5.


Penghayatan yang berbeda terhadap peran yang dimainkan, menghasilkan penceraian kelainan nan berlainan pula.

Source: http://rangkumanherlinmayalina.blogspot.com/2015/06/materi-dan-pembelajaran-pkn-sd-modul-1-4.html

Posted by: skycrepers.com