sd xaverius 5 palembang

Memori SINGKAT SD XAVERIUS 1 PALEMBANG

SD Xaverius 1 Palembang ialah unit Pendididkan Yayasan Lembaga Miryam yang diselenggarakan oleh Bidan –Suster Lever Kalis  ( HK ). Atas tuntutan Pater Van Oort SCJ agar Kongregasi memulai karya misi di Sumatra Kidul, maka pada  20 Juni 1927 Kongregasi mendirikan suatu biara mentah di Palembang dengan mengutus 4 khalayak Dukun bayi Misionaris ke Indonesia.

Pada 1 Juli 1927 bersamaan dengan pengenalan TK, Para Suster memulai pendidikan kelas 1 dan 2 SD nan merupakan operan dari Pater–Pater SCJ  diberi cap HIS THERESIA. Intensi semenjak penyelenggaraan sekolah ini adalah memasrahkan peladenan pendidikan/pengajaran yang bermutu. Sekaligus sangat pendidikan tersebut menjembatani antara misi dan keluarga, khususnya memberi rasa aman dan senang nan menyorong makhluk tua serta anak asuh memperoleh kerinduan untuk maju.

Sekolah yang dimulai lega  1 Juli 1927 dan sehabis independensi  diperbaharui kembali secara resmi 5 Mei 1947 nan kemudian makin dikenal dengan segel SD XAVERIUS 1. Nama Xaverius dikenakan sreg semua sekolah Katolik tertulis HIS Theresia sejak perian 1939, padahal Yayasan Lembaga Miryam berdiri pada  17 Agustus 1938. HIS Theresia yang kemudian menjadi SD XAVERIUS 1 yang pada awal berdirinya menampar petatar sebanyak 70 insan, kerumahtanggaan perkembangan selanjutnya mengalami pertumbuhan yang pesat. Saat ini seluruh siswa berjumlah 1200 basyar yang tertampung intern 24 kelas dengan masing – masing  berparalel 4 alias 5.

Sejak Tahun Pelajaran 2003-2004 yang sediakala sekolah ini diperuntukkan bagi murid pemudi diperbaharui peruntukkannya sesuai dengan gerak kerasulan Kongregasi menerima siswa cewek ataupun laki – laki. Latar belakang murid 60 % berasal dari TK XAVERIUS 1 dan 40 % dari TK – TK bukan, dan bisa berubah setiap tahunnya. Varietas asal murid dengan latar belakang nan beraneka membantu dalam  pembiasaan  pelajar kerjakan hidup dan belajar kerumahtanggaan iklim keanekaragaman.

Tenaga kependidikan di sekolah ini berjumlah 46 Orang, terdiri berpunca : 34 guru nan berlatar pantat pendidikan Akademikus / S1 dengan Inskripsi IV sebanyak 18 orang, D III 1 orang, D II 1 cucu adam,  SPG 1 orang, SMA & Kuliah 2 orang. Tenaga Non  temperatur terdiri dari tenaga Administrasi 4 individu, Perpustakaan 2 insan, Pramubakti 6 dan Satpam 1 manusia. Mereka berlatar belakang pendidikan pangkal menengah, padahal status kepegawaian berusul tenaga kependidikan pegawai tetap Yayasan dan karyawan enggak loyal dalam proses ke kantor setia, maupun pensiunan yamng masih dipekerjakan, karena masih menetapi persyaratan.

Penyelenggaraan sekolah ini boleh berjalan dengan baik dalam memberikan peladenan nan bermutu, antara lain ditopang oleh fasilitas penunjang yang patut, baik dari segi ruang, ki alat dan peralatan pembelajaran, maupun fasilitas – fasilitas penunjang  lainnya.  Kesemuanya itu dikelola secara bersama – seimbang lakukan semakin dapat mewujudkan Visi dan Misi sekolah. Mengedepankan kredit – biji keperempuan menjadi tekad nan cak hendak diperjuangkan bagaikan warna/nuansa sekolah ini. Demikian pula mengingat sekolah ini rangkaian hanya diperuntukkan bakal pelajar dara, hal mendasar yang mau ki ajek dikedepankan merupakan poin – nilai keperempuanan internal arti membawa, memelihara, melahirkan serta membela arwah kerumahtanggaan atma belaskasih dan persaudaraan.

Dengan mengingat keberadaan sekolah nan diwarnai secara kuat dari kehadiran Gereja atau Kongregasi memulai karya kerasulannya dukungan osean diperoleh sekolah ini sejak awal, baik bermula Gereja maupun awam. Katedral dengan Reksa Pastoralnya, khususnya di rataan Katolisitas sesuai dengan Panca Tugas Gereja.Publik atau mileu dengan mempercayakan anak asuh – anak mereka memperoleh pendidikan di sekolah tersebut. Lulusan sekolah ini 40 % melanjutkan ke SMP  Xaverius 6 kerumahtanggaan komplek nan sama Xaverius 1, Xaverius 2, dan sekolah negeri alias sekolah tak.

Prestasi demi performa diraih mulai pecah Bidang Intelektual/Akademis, sebagaimana  Lomba Petatar Berprestasi, Adu Mata Pelajaran baik dalam bentuk Olympiade maupun Tanding Bidang Penelitian. Bidang Humaniora membentangi: Olahraga, seni, ketrampilan maupun ekspresi. Rataan Religiusitas menghampari : membuat dan membaca Puisi Rohani maupun lagu – lagu rohani.

Source: http://sdxaverius1.net/web/?page_id=23