silsilah marga sinaga
HP Objektif Pulsa
0800 1234 000
Covid
Sulawesi Tengah,
Papua Barat,
Jawa Barat
Corona
Sigi,
Pegunungan Arfak,
Tasikmalaya,
Duren Sawit,
Pondok Bambu
![]() |
SINAGA |
![]() |
Afrika ⚛ Agama ⚛Daftar Isi |
||
|
Terdahulu ( Sin-Itiro Tomonaga ) |
( Sinaga Uruk Pandiangan, Naingg….. ) Sehabis ini |
Sinaga
Sinaga
yaitu pelecok satu marga pada Kaki bangsa Batak yang bersumber dari Pulau Samosir.
Daftar inti
-
1
Asal-usul-
1.1
Versi Toba -
1.2
Varian Simalungun
-
1.1
-
2
Submarga Sinaga -
3
Tokoh tersohor -
4
Coretan suku -
5
Pranala asing
Asal-usul
Versi Toba
Menurut versi Toba, Sinaga yaitu satu di ujar-ujar marga-marga tertua di kerumahtanggaan kelompok Marga Suku Batak. Dalam kisah awam Batak, Tuanku Batak mempunyai anak yang bernama Temperatur Tetea Wulan yang menikahi Putri Khayangan dan melahirkan dua anak asuh merupakan Nai Lontungan dan Sumba. Nai Lontungan pantat mempunyai 5 putra adalah Emir Uti, Saribu Raja, Limbong Mulana, Sagala Raja, Silau Raja, dan 1 nona ialah Boru Pareme. Saribu Syah menikahi Boru Pareme dan punya keturunan nan diberi cap Si Tuanku Lontung. Sang Raja Lontung menikahi Ibu Kandungnya tadi dan mempunyai 4 anak, yaitu: Sinaga, Situmorang, Pandiangan dan Nainggolan. Sang Raja Lontung belakang merantau ke Marginal Telaga Toba dan menikah dengan Boru Limbong dan memiliki anak 3 anak asuh (Simatupang, Aritonang dan Siregar) dan 2 orang pemudi nan masing-masing menikah dengan marga Sihombing dan Simamora. Anak Sang Prabu Lontung nan pertama merupakan Sinaga mempunyai Tiga Putra merupakan:
- Tuanku Bonor (Sinaga Bonor)
- Raja Ompu Ratus (Sinaga Ratus)
- Raja Hasagian (Sinaga Uruk)
Ketiga anaknya ini belakang sendirisendiri mempunyai Tiga Putra (menurut elus kelahiran) yaitu :
- Kaisar Bonor (Sinaga Bonor): 1. Raja Pande; 2. Raja Tiang Ditonga; 3. Raja Suhut Nihuta
- Prabu Ompu Dupa (Sinaga Ratus) : 1. Raja Ratus Magodang; 2. Raja Sitinggi; 3. Raja Siongko
- Raja Hasagian (Sinaga Uruk) : 1. Sunan Guru Hatahutan; 2. Sinuhun Barita Baginda; 3. Ratu Datu Hurung
Bersendikan silsilah diataslah maka di Marga Sinaga mempunyai sebuah Istilah yakni
Si Sia Ama, Si Tolu Ompu
nan berjasa “memiliki Sembilan Kiai dan Tiga Ompu(kakek).”
N domestik perkembangannya Keturunan Sinaga merantau ke semua wilayah Tanah Batak, hal tersebut mengakibatkan terciptanya marga-marga baru (sub Marga) Sinaga, namun marga-marga baru tersebut kukuh meyakini bahwa leluhur mereka merupakan Sinaga. Tentang Marga-Marga tersebut petuah lain Parangin-angin (Karo).
Varian Simalungun
Menurut versi Simalungun, Sinaga menjadi salah satu dari 4 marga masif tungkai Simalungun masa terjadi “Harungguan Bolon” (permusyawaratan besar) petuah 4 raja akbar (Raja Nagur, Tuanku Banua Sobou, Ratu Banua Purba, Sunan Saniang Naga) untuk tidak silih menyerang dan tidak saling bermusuhan (marsiurupan bani hasunsahan na legan, rup mangimbang munssuh).
Keturunan dari Syah Saniang Naga di atas ialah marga Sinaga di Kerajaan Lahan Jawa, Batangiou di Asahan. Masa imperium Majapahit memainkan pengembangan di Sumatera lega ratus tahun XIV, pasukan dari Jambi yang dipimpin Panglima Bungkuk melarikan diri ke kerajaan Batangiou dan mengaku bahwa dirinya merupakan Sinaga. Menurut
Taralamsyah Saragih, nenek moyang mereka ini belakang menjadi raja Tanoh Djawa dengan marga
Sinaga Dadihoyong
pasca- ia mempercundang
Tuan Raya Si Tonggang marga Sinaga
dari kerajaan Batangiou dalam sebuah formalitas adu sumpah (Sibijaon).[1]
Beberapa sumber mengatakan bahwa Sinaga nasab raja Tanoh Djawa bersumber dari India, keseleo satunya yaitu menurut
Pemilik Gindo Sinaga
nasab dari
Empunya Djorlang Hatara. Beberapa keluarga akbar Partongah Kanjeng sultan Tanoh Djawa menghubungkannya dengan kawasan Naga Land (Tanah Naga) di India Timur nan bersamaan batasnya dengan Myanmar nan memang mempunyai banyak paralelisme dengan norma budaya budaya, postur tampang dan anatomi tubuh serta bahasa dengan suku Simalungun dan Batak lainnya.[2]
Submarga Sinaga
Perbauran kaki lugu Simalungun dengan tungkai-suku di sekitarnya menimbulkan sangkut-paut marga-marga lain dengan Sinaga. Marga-marga tersebut selang lain Sipayung, Sihaloho, Sinurat, dan Sitopu.
Saktiawan Sinaga
Induk bala terkenal
- AKBP Japerson Parningotan Sinaga SIK, Kapolres Batu Bara
- AKBP Adarma Sinaga SIK MHum, Kaden A Pelopor Satbrimob Polda Sumatera Utara
- Dolorosa Sinaga, pengukir terkenal Indonesia
- MSM Sinaga, mantan Bupati Kabupaten Tapanuli Utara
- Restu Sinaga
- Saktiawan Sinaga, olahragawan sepak bola anggota tim kewarganegaraan Indonesia
- Cirus Sinaga, Beskal
- Indra Mangkubumi Sinaga, Vokalis Band LYLA
- Maralo Sinaga, Kepala Jurusan Fakultas Mekatronika Swiss German University
- Alex Janangkih Sinaga, Dirut PT Telkomsel
- Ferdinand Sinaga, Atlet sepak bola
- ((P. Sinaga)), Derektur PT Biji Logam
Garitan tungkai
-
^
J. Tideman , Simeloengoen, Het Land der Timoer-Bataks in Zijn Vroegere Isolatie En Zijn Ontwikkeling tot een Deel Van Het Cultuurgebied van de Oostkust van Sumatra, 1922 -
^
Pdt Juandaha Raya P. Dasuha, STh, SIB (Perekat Identitas Sosial Budaya Simalungun) 22/10/2006
Pranala luar
- Web Protokoler Marga SINAGA
Marga-marga dalam Suku Simalungun |
|
---|---|
Damanik · |
Kategori:
- Marga Sinaga
- Simalungun
- Marga Simalungun
Tags (tagged): sinaga, unkris, raja batak memiliki, anak bernama, temperatur, tetea bulan, menurut, gosokan kelahiran, aji, bonor sinaga bonor, 1, banua, sobou baginda banua, purba raja, saniang, naga, tanoh djawa, menghubungkannya daerah, land, pusat ilmu, pengetahuan alex, janangkih, sinaga dirut pt, telkomsel ferdinand |
Source: http://p2k.unkris.ac.id/id3/2-3065-2962/Sinaga_221777_dharmaandigha_p2k-unkris.html