smp aminah syukur samarinda

SAMARINDA
– Mengawali pembelajaran di 2023, SMP Negeri 34 Samarinda di Jalan Aminah Syukur Samarinda, punya cara istimewa. Selama tiga perian berturut-masuk, sekolah ini mengasihkan motivasi kepada para siswanya, sejak Rabu (4/1) hingga Jumat (6/1) tadi.

Laksana narasumber, pihak sekolah ulem motivator serempak hipnoterapis klinis profesional berpokok Semesta Academy Samarinda, Endro S Efendi, C.Ht., CT., CPS. Kegiatan itu digelar di balairung sekolah secara bergiliran.

“Cak agar efektif, motivasi diberikan bakal setiap kelas. Berpunca mulai kelas 7, setakat kelas 9. Karena itu, kegiatan dilakukan sepanjang 3 hari berturut-turut,” sebut Kepala SMP 34 Samarinda, Basuki Rakhmad  didampingi Waka Humas, Sukmawati Marta.

Dikatakan Basuki, proses penataran lain hanya domain para suhu. “Sesekali perlu mengundang penceramah pun dari luar, hendaknya murid kembali mempunyai pengalaman yang berbeda,” katanya. Ia juga berharap, dengan ki dorongan nan disampaikan melalui metode hipnoterapi, bisa meningkatkan semangat berlatih para siswa.

“Memang sempat suka-suka ibu bapak yang mempertanyakan kegiatan ini. Dikira sama dengan acara hipnotis di TV. Padahal bukan. Untungnya orang tua telah kami berikan penjelasan,” ujar Basuki.

Sementara itu, mengawali materinya, praktisi hipnoterapis klinis Endro S. Efendi menelanjangi dampak bully atau perundungan dalam nyawa sehari-hari. “Sokong jangan persaudaraan remehkan bully. Jangan pernah anggap bully itu hal protokoler. Bully itu dampaknya sangat membahayakan untuk korbannya,” sebut Endro yang juga dikenal andai pejabat Persatuan Koresponden Indonesia (PWI) Kaltim ini.

Apa yang disampaikan Endro bukan sonder alasan. Pasalnya, selama membuka praktik hipnoterapis klinis di Samarinda sejak 2015, banyak sekali klien yang kebugaran mentalnya terganggu, dan umumnya sebagian besar disebabkan maka dari itu bully.

“Adik-adik yang merasa pernah bintang sartan sasaran bully, kemudian secara kejiwaan dan mental masih terganggu, boleh minta waktu saya untuk dilakukan terapi. Saya berikan gratis bakal para siswa,” sebut alumnus Adi W. Gunawan Institute of Mind Technology Surabaya ini.

Sebaliknya, kamu kembali berpesan kepada siswa bikin tidak melakukan bully, karena bahaya yang dihasilkan. “Minta ayah bunda dan guru sekali lagi tidak menganggap persoalan bully ialah yang stereotip,” tambah lelaki yang juga tercatat sebagai trainer dari Perkariban Dam Kepribadian Indonesia (Ipprisia) Kaltim ini.

Pada kesempatan itu, Endro menguraikan bagaimana cara kerja pikiran, teori kompor mental, hingga mengajak para siswa mengamalkan relaksasi perhatian yang dalam dan menyenangkan. Melalui relaksasi itu, siswa dipandu membereskan dirinya masing-masing, agar dapat menjalani hidup yang jauh bertambah baik secara ingatan dan spiritual. Tak hanya itu, siswa juga diberikan bervariasi tips distingtif untuk menetralisir emosi tidak nyaman nan terus mengganggu hati dan perasaan. (*)