smpn 2 kauman tulungagung
Ii kabupaten,
Radar Tulungagung
– Setelah melewati perjuangan yang memayahkan, manuskrip keputusan dari Jawatan Lingkungan Semangat (DLH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) membuat keluarga besar SMPN 2 Kauman merasa bersyukur dan berbesar hati. Sebab sekolah tersebut turut ibarat Sekolah Adiwiyata Daerah Jatim masa 2021.
Selain itu, berbekal inovasi dan rani, ialah dengan merancang gaun menulis daur ulang SMPN 2 Kauman ikut andil n domestik lomba desain diadakan DLH Kabupaten Tulungagung. “Dengan merancang baju batik daur ulang sendiri, kita kirimkan sebagai konsul dari sekolah hanya dua siswi, dan alhamdulillah dua-duanya juara, dapat juara 2 dan 3 tingkat Kabupaten Tulungagung,” sebut Komandan SMPN 2 Kauman Drs. Sugito, S. Kom, M.M.
Engkau mengaku, situasi tersebut juga merupakan salah satu pendukung program adiwiyata di SMPN 2 Kauman. Di samping itu, cak semau faktor simpatisan lain yaitu diciptakannya sekolah independen sampah plastik. Beliau menguraikan, banyak program di sekolah untuk mewujudkan lingkungan membiasakan nan nyaman. Pelecok satunya, home visit mendunia yang sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
“Alhamdulillah sekolah kita termasuk yang terbaik privat pengelolaan segala saja dan laporan barang apa sekadar selalu tepat perian,” ujarnya.
Home visit berbuntut ke siswa terutama masalah kedisiplinan. Peserta menjadi tertib sebelum jam masuk sekolah dan tidak ada yang terlambat. “15 menit sebelum bel masuk berbunyi, anak-momongan sudah masuk kelas bawah semua. Malah di tahun pandemi ini pembelajaran berhadapan jamnya sangat terbatas, jadi tidak banyak hari terbuang,” ungkap Wakil Bos Sekolah Bidang Kurikulum, Entyasih, S.Pd.
Selain program home visit, ada peningkatan pelayanan terhadap momongan terutama terkait sarana prasana. Prinsipnya cak acap menyervis supaya anak selalu nyaman bersekolah. Upaya yang dilakukan seperti home visit yakni membangun komunikasi. Tujuannya kendati sekolah senggang kondisi riil sosial ekonomi anak, mengurangi kesalahan komunikasi berbarengan menyenangkan persepsi masyarakat jikalau ada hal-kejadian nan dianggap negatif berusul sekolah.
“Terkadang umum saja mendengar isu, tapi tidak tahu kebenarannya. Dengan adanya home visit pula untuk melencangkan dan memahami budi peserta didik,” pungkas Konsul Superior Sekolah Bidang Wahana dan Infrastruktur, Fajar Afifudin, S.Pd. (tia/c1/din/dfs)
KOTA,
Radar Tulungagung
– Selepas melalui perjuangan yang memayahkan, dokumen keputusan pecah Kantor Lingkungan Kehidupan (DLH) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) membuat keluarga segara SMPN 2 Kauman merasa bersyukur dan bangga. Sebab sekolah tersebut masuk sebagai Sekolah Adiwiyata Provinsi Jatim hari 2021.
Selain itu, berbekal inovasi dan makmur, yakni dengan mereka cipta baju batik daur ulang SMPN 2 Kauman turut andil dalam lomba desain diadakan DLH Kabupaten Tulungagung. “Dengan merancang baju menulis daur ulang seorang, kita kirimkan seumpama wakil pecah sekolah cuma dua siswi, dan alhamdulillah dua-duanya juara, bisa jago 2 dan 3 tingkat Kabupaten Tulungagung,” ucap Pengarah SMPN 2 Kauman Drs. Sugito, S. Kom, M.M.
Dia mengaku, hal tersebut juga ialah riuk satu partisan program adiwiyata di SMPN 2 Kauman. Di samping itu, ada faktor pendukung lain adalah diciptakannya sekolah bebas sampah plastik. Dia menguraikan, banyak program di sekolah untuk takhlik lingkungan belajar yang nyaman. Salah satunya, home visit global nan sudah dimulai sejak dua tahun lalu.
“Alhamdulillah sekolah kita tercatat yang terbaik kerumahtanggaan pengelolaan apa saja dan laporan apa namun selalu tepat waktu,” ujarnya.
Home visit berdampak ke peserta terutama masalah kedisiplinan. Petatar menjadi tertib sebelum jam masuk sekolah dan tidak ada yang primitif. “15 menit sebelum giring-giring timbrung berbunyi, anak-anak sudah masuk kelas semua. Apalagi di masa pandemi ini penerimaan berhadapan jamnya lalu terbatas, jadi lain banyak masa terbuang,” ungkap Duta Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Entyasih, S.Pd.
Selain program home visit, ada eskalasi pelayanan terhadap anak terutama tersapu sarana prasana. Prinsipnya selalu melayani supaya anak asuh selalu nyaman bersekolah. Upaya yang dilakukan seperti mana home visit adalah membangun komunikasi. Tujuannya supaya sekolah luang kondisi riil sosial ekonomi anak, mengurangi kesalahan komunikasi sekaligus menghilangkan persepsi masyarakat sekiranya ada peristiwa-hal nan dianggap subversif dari sekolah.
“Adakalanya masyarakat hanya mendengar isu, tapi enggak tahu kebenarannya. Dengan adanya home visit juga kerjakan meluruskan dan memahami kepribadian peserta didik,” pungkas Wakil Majikan Sekolah Bidang Ki alat dan Prasarana, Fajar Afifudin, S.Pd. (tia/c1/din/dfs)
Source: https://radartulungagung.jawapos.com/pendidikan/06/12/2021/perkuat-kebersamaan-smpn-2-kauman-sabet-banyak-prestasi/